Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 dilaporkan telah mencapai Antarktika. Wilayah ini menjadi benua terakhir di dunia yang melaporkan kasus virus corona.
Infeksi baru virus corona dilaporkan pada 36 orang di pangkalan penelitian Chili pada Senin lalu. Mereka adalah 26 anggota tentara dan 10 staf pemeliharaan di General Bernardo O'Higgins Riquelme Research Base.
Baca Juga
Dilaporkan The Guardian, dikutip Rabu (23/10/2020), tentara Chili mengatakan bahwa hal ini diketahui berkat tindakan yang tepat waktu.
Advertisement
"Kemungkinan untuk mengistirahatkan personel tersebut, yang, setelah menjalani kontrol medis dan tes administrasi PCR ternyata positif COVID-19," kata mereka seperti dilaporkan Newsweek.
Selain itu, tiga anggota awak kapal pendukung pangkalan tersebut, juga dinyatakan terkonfirmasi virus corona usai kembali dari Antarktika.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Dirawat dan Dalam Kondisi Baik
36 orang yang dinyatakan positif COVID-19 akhirnya dievakuasi ke Punta Arenas, Chili. Mereka lalu dirawat dalam isolasi dan dilaporkan dalam kondisi baik.
Dilaporkan AP News pada Rabu ini, otoritas Chili mengumumkan sudah terdapat 58 orang yang berada di dua pangkalan militer di Antarktika, atau di kapal angkatan laut yang pergi ke benua itu, dinyatakan positif COVID-19.
Sejauh ini, belum ada negara lain yang sempat datang ke Antarktika secara terbuka melaporkan kasus penularan lainnya.
Pencegahan virus corona di Antarktika sendiri berdampak pada terhentinya berbagai penelitian yang dilakukan di sana. Meski, tidak ada penduduk tetap, namun Associated Press melaporkan, sekitar seribu peneliti dan pengunjung lain datang ke sana setiap musim dingin.
"Virus baru yang sangat menular dengan mortalitas dan morbiditas yang signifikan di lingkungan Antarktika yang ekstrem dan keras, dengan perawatan medis yang kecanggihannya terbatas dan respon kesehatan masyarakat berisiko tinggi terhadap potensi konsekuensi bencana," tulis dokumen Council of Managers of National Antarctic Programs.
Advertisement