Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua Dimulai, Masyarakat Perlu Perhatikan Tiga Hal Ini

Beberapa hal yang harus diketahui masyarakat sebelum ikut vaksinasi COVID-19

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2021, 07:55 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 07:55 WIB
FOTO: Ribuan Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi Dosis Pertama Secara Massal
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kegiatan yang digelar Kemenkes dan Pemprov DKI Jakarta tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi COVID-19 tahap kedua akan dimulai hari ini, Rabu, 17 Februari 2021. Pada tahap ini, vaksinasi ditujukan kepada petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia)

Vaksinasi COVID-19 tahap kedua ini diharapkan dapat menyasar 38,5 juta orang yang terdiri dari 16,9 juta pekerja pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menargetkan rampung pada Mei 2021.

Ada tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang akan melaksanakan program vaksinasi tahap kedua ini. Sebab, sekitar 70 persen kasus COVID-19 di Indonesia ada pada ketujuh provinsi ini. Meski demikian vaksin Corona akan didistribusikan ke provinsi-provinsi lain.

Kemenkes RI menekankan bahwa vaksinasi sangat penting guna menurunkan laju penyebaran Virus Corona. Oleh sebab itu, sebelum menerima vaksin, masyarakat dapat memerhatikan tiga hal berikut.

 

Simak Video Berikut Ini

Vaksinasi Bagi Penyintas COVID-19

Meksiko mulai vaksinasi COVID untuk lansia
Orang-orang berusia di atas 60 tahun menunggu untuk menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca di luar pusat kesehatan di wilayah terpencil Milpa Alta di Mexico City, Senin (15/2/2021). Meksiko pada Senin (15/2) mulai melakukan vaksinasi massal Covid-19 pada jutaan warga lanjut usia. (AP/Rebecca Blackwell

Dilansir dari laman Johns Hopkins Medicine, penyintas COVID-19 disarankan untuk tetap mengikuti program vaksinasi. Belum ada informasi yang cukup kuat untuk melihat berapa lama orang akan terlindungi dari penyebaran Virus Corona setelah mereka memiliki kekebalan alami (natural immunity).

Namun, beberapa ilmuwan percaya bahwa vaksin Corona memberikan perlindungan yang lebih baik daripada sekadar pernah terinfeksi.

 

Vaksin COVID-19 Tidak Menularkan Virus Corona

Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Vaksin COVID-19 tidak akan membuat Anda terinfeksi Virus Corona. Vaksin COVID-19 tidak mengandung virus SARS-Cov-2. Vaksin dirancang agar tubuh membuat salinan dari bagian yang tidak berbahaya dari Virus Corona, sehingga Anda tidak bisa tertular COVID-19 dari vaksin tersebut.

 

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Meksiko mulai vaksinasi COVID untuk lansia
Seorang pria menunggu untuk mendapatkan vaksin COVID-19 AstraZeneca di daerah Magdalena Contreras di Mexico City, Senin (15/2/2021). Meksiko mulai melakukan vaksinasi terhadap lansia di lebih dari 300 kota setelah menerima sekitar 870.000 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca. (AP/Marco Ugarte)

Meskipun efektivitas vaksin bisa mencapai 95 persen, orang-orang penerima vaksin belum tentu akan kebal. Sampai cukup banyak orang yang kebal dari vaksinasi atau dengan pulih dari COVID-19, setiap orang masih diharuskan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Vaksin tidak menghentikan virus corona menginfeksi tubuh, tetapi mencegahnya berkembang menjadi parah. Belum diketahui pasti apakah orang penerima vaksin COVID-19 masih dapat membawa dan menularkan virus, meski tidak dalam kondisi sakit.

Penulis : Abel Pramudya Nugrahadi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya