Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Bukan Hanya Renang, Seks pun Ada Gaya Kupu-Kupu

Dalam melakukan hubungan seks setiap pasangan membutuhkan hal baru agar pengalamannya tidak monoton. Salah satu cara ampuh dalam mempertahankan keintiman adalah dengan mengeksplorasi gaya bercinta.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Feb 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 20:00 WIB
Seekor kupu-kupu raja di Vista, California, 19 Agustus 2015. (source: AP/Gregory Bull)
Seekor kupu-kupu raja di Vista, California, 19 Agustus 2015. (source: AP/Gregory Bull)

Liputan6.com, Jakarta Dalam melakukan hubungan seks setiap pasangan membutuhkan hal baru agar pengalamannya tidak monoton. Salah satu cara ampuh dalam mempertahankan keintiman adalah dengan mengeksplorasi gaya bercinta.

Terapis seks berlisensi dari Los Angeles, Amerika Serikat, Moushumi Ghose, MFT, merekomendasikan salah satu gaya bercinta yang akrobatik yakni gaya kupu-kupu.

“Posisi kupu-kupu adalah variasi jika Anda menyukai misionaris tetapi menginginkan sesuatu yang sedikit lebih intens dan penuh petualangan,” kata Ghose mengutip Men’s Health, Sabtu (27/2/2021).

“Posisi ini akan membuat Anda merasa lebih akrobatik daripada yang sebenarnya,” tambahnya.

Posisi misionaris sendiri adalah posisi yang paling umum dilakukan yakni pasangan perempuan terlentang di ranjang dan pasangan laki-laki melakukan kontak seks di atas tubuh perempuan sehingga keduanya berhadapan.  

Sedang, gaya kupu-kupu dilakukan mirip dengan misionaris namun kaki perempuan diletakkan di bahu laki-laki. Kaki tersebut bisa dilingkarkan di belakang leher laki-laki atau diluruskan.

Menurut Moushumi, ada beberapa nama yang digunakan untuk posisi ini salah satunya G-Whiz. Namun, nama ini digunakan di masa lalu. Sekarang, gaya ini lebih terkenal dengan nama kupu-kupu.

“Karena saat Anda berada dalam posisi ini dengan pasangan, bentuk tubuh Anda dan kakinya terlihat seperti kupu-kupu,” katanya.

Dalam posisi ini, penerima (perempuan) tidur terlentang dengan pergelangan kaki di bahu pemberi (laki-laki). Pemberi masuk dari atas, dengan cara yang sama seperti misionaris dan tangan di kedua sisi penerima.

Jika pergelangan kaki di bahu memicu kekhawatiran cedera seks yang bisa terjadi, penerima juga dapat memilih untuk menekuk lutut dan mengangkat kaki saja.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini

Keuntungan Posisi Kupu-Kupu

Manfaat besar posisi kupu-kupu bagi penerima adalah kemampuan untuk berbaring dan rileks. Terkadang, beberapa orang tidak ingin melakukan pekerjaan saat berhubungan seks dan posisi ini memungkinkan penerima melakukan hal itu.

Terlebih lagi, pemberi dapat meluncur ke tubuh penerima, bukan ke atas dan ke bawah, yang juga dapat membuatnya sangat mudah proses bercinta.

“Pemberi juga bisa memposisikan diri senyaman mungkin misal dengan sedikit mengangkat pinggul penerima untuk mendapatkan lebih banyak kendali atas kedalaman dan intensitas penetrasi," tambah Ghose.

Posisi ini memiliki begitu banyak kemungkinan, bahkan dapat berubah menjadi berbagai bentuk selain kupu-kupu. Pasalnya, posisi ini juga memberikan banyak akses tanpa halangan ke klitoris atau penis pasangan reseptif,” kata Dr. Lanae St. John, seorang ahli seks bersertifikat dan penulis Read Me: A Parental Primer.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya