Pasien COVID-19 dengan Asma, Perhatikan 3 Hal Ini

Cegah kondisi memburuk pasien COVID-19 dengan komorbid asma perlu memperhatikan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 13:00 WIB
Pemindahan Pasien Terinfeksi COVID-19
Petugas membawa pasien terindikasi terinfeksi COVID-19 dari ruang rawat Gedung Anton Soedjarwo Rumah Sakit Bhayangkara RS Sukanto menuju ruang rawat khusus COVID-19, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Hingga Rabu (13/1/2021) total ada 858.042 kasus Covid-19 terkonfirmasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Tiga hal yang harus diperhatikan pasien COVID-19 dengan komorbid asma untuk mencegah kondisi kesehatan memburuk. Pertama, melakukan pengecekan asma secara rutin kepada dokter paru seperti disampaikan dokter spesialis paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Yahya. 

"Harus diperhatikan oleh pasien asma dengan COVID-19 kepatuhan dia terhadap kontrol dengan dokter paru," katanya dalam diskusi virtual beberapa hari lalu.

Kedua, jangan menggunakan obat tanpa resep dokter. Dia mengingatkan, penggunaan obat bagi setiap pasien COVID-19 tidak sama.

"Jangan seenaknya beli obat tertentu yang tidak tahu manfaatnya apa, efek sampingnya apa. Tidak bisa disamakan 'Si A pakai obat ini cocok, kok ini enggak'. Memang nggak bisa," ujarnya.

Menurut Yahya, selama terjangkit COVID-19, pengidap asma tetap bisa menggunakan inhaler steroid dan obat pelega napas. Penggunaan kedua obat tersebut bisa dilakukan rutin setiap hari.

 

Evaluasi Kondisi Berkala

Hal ketiga yang perlu diperhatikan pasien COVID-19 dengan komorbid asma yakni evaluasi kesehatan secara berkala.

"Selalu evaluasi asma control test. Nah itu bisa minta di dokter setempat, ada lima pertanyaan. Informasi itu penting buat disampaikan kepada dokternya," kata Yahya.

Berdasarkan grafik Satuan Tugas Penanganan COVID-19, ada 12 komorbid yang ditemukan pada pasien Covid-19. Di antaranya, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal, gangguan napas lain, kanker, gangguan imun, asma, hamil, penyakit hati dan TBC.

Dari 12 komorbid tersebut, yang paling banyak ditemukan yakni hipertensi 49,9 persen, diabetes melitus 36,6 persen, penyakit jantung 17,4 persen, hamil 10,2 persen dan penyakit paru obstruktif kronis 5,9 persen.

 

Penulis: Supriatin/Merdeka

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya