Pasien COVID-19 di Jabar Terus Bertambah, PPNI Butuh 1.000 Perawat

Kasus COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus naik beberapa waktu belakangan. Sehingga butuh perawat tambahan agar pelayanan bisa optimal.

oleh Arie Nugraha diperbarui 10 Jun 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 20:00 WIB
ilustrasi dokter rumah sakit
perawat COVID-19 Photo by Anna Shvets from Pexels

Liputan6.com, Bandung Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat (Jabar) membutuhkan sekitar 1.000 perawat untuk merawat pasien yang terpapar COVID-19.

Ketua PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan, saat ini banyak manajemen rumah sakit yang meminta tambahan tenaga perawat karena Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ranjang pasien COVID-19 meningkat pesat.

“Untuk Al Ihsan (RSUD Jawa Barat) saja diminta 40 orang. 40 orang itu kendalanya adalah sebagian BPJS-nya belum aktif dan harus diaktifkan, yang sudah bekerja hari ini ada 18 orang. Untuk rumah sakit RSKIA Kota Bandung barusan juga telepon, itu minta 40 orang," kata Wawan.

"Alhamdulillah sebagian sudah kita penuhi sekitar 29 orang. (Rumah Sakit) Lembang juga butuh tenaga, terus rumah sakit Cimahi butuh tenaga termasuk Rumah Sakit Ujungberung (RSUD Kota Bandung) butuh tenaga,” ujar Wawan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Simak Juga Video Berikut


Merekrut Perawat Muda

Wawan mengatakan saat ini perawat yang dimiliki oleh PPNI Jawa Barat saat ini hanya 200 orang. Itu termasuk perawat yang baru lulus dari sekolah keperawatan.

Direkrutnya perawat muda untuk menangani pasien COVID-19 saat ini, dapat dilakukan secara langsung tanpa harus menunggu sertifikasi terlebih dahulu.

“Untungnya dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini, terdapat kemudahan untuk penugasan perawat ini. Tidak perlu sertifikasi perawat untuk ditugaskan di ruang isolasi,” kata Wawan.

Wawan mengaku kebutuhan perawat ini sangat diperlukan, mengingat tingginya kasus BOR COVID-19 yang hampir menembus 80 persen. Padahal sebelumnya hanya di angka 30 persen.

 


Paparan COVID-19 pada Perawat Turun

Sementara itu paparan COVID-19 kepada perawat dianggap menurun drastis, Wawan menyebutkan pada tahun 2021 tercatat tiga orang wafat. Jumlah itu dari 30an perawat yang positif terpapar.

“Itu karena adanya vaksin dan perlengkapan APD yang memadai. Pemerintah berhasil menekan angka kematian di kelompok perawat,” ucap Wawan.

Pada tahun 2020, PPNI Jawa Barat mencatat sebanyak 42 perawat wafat. Dalam periode tahun 2020-2021 sebanyak 5.200 perawat dinyatakan positif terpapar COVID-19.


Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya