Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa vaksin Pfizer direncanakan akan dikirim ke Indonesia pada Agustus 2021 secara bertahap.
Rencananya, lanjut Nadia, vaksin Pfizer yang akan diterima RI sebanyak 50 juta dosis dengan tahapan lima hingga 12 juta setiap bulannya.
“Total dosis 50 juta yang akan tiba bertahap, mulai Agustus setiap bulan 5 sampai 12 juta,” kata Nadia kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (21/6/2021).
Advertisement
Ketika ditanya terkait penggunaan vaksin dari Pfizer untuk anak di Indonesia serta tingkat keamanannya, Nadia mengatakan bahwa pertanyaan tersebut dapat terjawab jika uji klinis tahap III selesai.
Selain itu, guna memastikan vaksin Pfizer aman atau tidak untuk anak, diperlukan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Kita tunggu uji klinis tahap III selesai dan rekomendasi WHO, IDI, dan ITAGI,” kata Nadia.
Simak Video Berikut Ini
Prioritaskan Orangtuanya Dulu
Vaksinasi COVID-19 selalu menimbulkan keraguan di sebagian masyarakat terlebih pada kelompok yang kurang memahami manfaat vaksinasi. Hal ini berpotensi ditemukan pula pada orangtua yang anaknya hendak mendapatkan vaksin.
Menanggapi hal ini, Nadia mengatakan bahwa hal terpenting sekarang ini adalah memvaksinasi orangtuanya terlebih dahulu.
“Sekarang orangtuanya divaksinasi dulu ini yang penting,” katanya.
Advertisement
Perkiraan Penyuntikan Pfizer untuk Anak
Sebelumnya, Ketua Kesehatan Masyarakat Global di Universitas Edinburgh, Skotlandia, Profesor Devi Sridhar mengatakan vaksin Pfizer telah disetujui di Inggris sebagai vaksin yang aman dan efektif dan pertanyaannya sekarang adalah ‘kapan anak-anak akan mendapatkannya?'.
"Sepertinya ketika kelompok usia 20-an selesai, maka akan turun ke kelompok usia yang lebih muda. Jadi kelompok berikutnya yang mendapatkan vaksin setelah mereka yang berusia 20-an, adalah mereka yang berusia 12 tahun ke atas, mungkin dimulai dengan anak-anak yang rentan terlebih dahulu," kata Devi mengutip BBC.com, Senin (21/6/2021).
Ia menambahkan, mereka yang berusia di bawah 12 tahun belum akan mendapatkan vaksin karena belum diuji coba pada anak di bawah 12 tahun.
Infografis Perbandingan Vaksin COVID-19 Sinovac dengan AstraZeneca
Advertisement