Liputan6.com, Jakarta Pembawa acara Ben Kasyafani mengungkapkan bahwa dirinya sempat terpapar COVID-19. Awalnya, ia hanya merasa tidak enak badan biasa tanpa mengalami demam. Namun, pada hari ketiga ia mulai merasakan kehilangan penciuman.
"Saya ingat sekali, itu pukul setengah empat sore hilangnya karena jam dua siang masih ada," cerita Ben dalam Dialog Produktif Kiat Sehat Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 bersama KPCPEN.
Baca Juga
Segera saja ia melakukan tes swab PCR dan hasilnya ia terinfeksi COVID-19.
Advertisement
Terkait tidak ada demam yang dialami Ben, dokter spesialis penyakit dalam konsultan Andi Khomeini Takdir mengatakan bahwa gejala tersebut memang kerap terjadi pada pasien COVID-19 akhir-akhir ini.Â
"Varian Delta ini memunculkan gejala-gejala yang sedikit berbeda. Jika di tahun lalu sampai awal tahu identik dengan demam," kata dokter yang karib disapa Koko ini.
Akhir-akhir ini orang yang terpapar COVID-19 lebih dominan mengeluhkan sakit tenggorokan di awal gejala muncul. "Kemudian hilang kemampuan indra penciuman, kemampuan itu akan terganggu selama beberapa hari."
Untuk mengetahui kemampuan indra penciuman, dokter yang kini merawat pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet ini menyarankan untuk mencoba aroma yang biasa dikenal seperti kopi, teh, parfum, atau minyak kayu putih.
.
VIDEOGRAFIS: Mengenal Virus Corona Delta
Terapkan 5M, Jangan Lupa Masker Dobel
Salah satu upaya untuk mencegah terpapar COVID-19 adalah dengan menerapkan 5M. Salah satunya adalah memakai masker. Di kondisi saat ini, Koko menyarankan agar memakai masker dobel yang terdiri dari lapisan pertama adalah masker medis disusul masker kain.
"Mau varian apa pun yang nanti dirilis, kuncinya masker," kata Koko.
Memakai masker dobel bisa memberikan proteksi terhadap virus hingga 90 persen. Hal ini berdasarkan hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
"PR-nya kita sudah tahu bahwa itu tadi masker dengan dua lapis punya angka proteksi 90 persen," ujarnya.
Advertisement