Kesepian Berdampak Buruk untuk Kesehatan dan Berpotensi Kematian

Ada hubungan kesepian dengan kematian dini. Faktor risikonya mirip dengan merokok bahkan lebih buruk dari obesitas.

oleh stella maris diperbarui 26 Jul 2021, 14:38 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 14:38 WIB
[Fimela] Ilustrasi kesepian
Ilustrasi rasa kesepian | unsplash.com/@anthonytran dan unsplash.com/@joshrh19

Liputan6.com, Jakarta Memiliki pasangan sebenarnya adalah sebuah pilihan. Mau berstatus pacaran, boleh. Kalau nggak mau terikat alias mau sendiri dulu pun juga tiada masalah.

Sayangnya, nggak sedikit yang sering mengaitkan antara kesendirian dengan kesepian. Padahal, sendiri alias nggak pacaran, belum tentu merasa kesepian lho!

Nah untuk kamu yang sering merasa kesepian, berhati-hatilah. Laman BBC menjelaskan bahwa kesepian bukan hanya bikin seseorang nggak bahagia.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat berujung pada kematian. Lho kok bisa? Masih dikutip laman yang sama, ternyata kesepian menjadi masalah mental di seluruh dunia.

"Ada hubungan kesepian dengan kematian dini. Faktor risikonya mirip dengan merokok bahkan lebih buruk dari obesitas," kata Laura Ferguson, Director Campaign to End Loneliness.

Ya, dampak kesepian bagi kesehatan mulai dari munculnya penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan demensia. Tak hanya itu saja, para dokter pun memprediksi bahwa orang yang merasa kesepian dapat mengalami stres, kecemasan, kurang percaya diri, hingga depresi.

Isolasi SosialTernyata perasaan sepi alias kesepian dapat muncul dan berdampak buruk terhadap kesehatan karena isolasi sosial.

Psikolog dari University of Chicago dan Ohio State University menunjukkan bahwa orang yang terisolasi secara sosial, dapat mengembangkan perubahan dalam sistem kekebalan mereka. Kondisi itu dapat mengarah ke peradangan kronis.

Dari peradangan jangka pendek, kemudian muncul luka atau infeksi. Jika peradangan terus berlanjut, dapat berdampak panjang dan berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular dan kanker.

Dalam penelitian juga diketahui bahwa seseorang yang kesepian karena terisolasi sosial, dapat meningkatkan hormon yang menyediakan energi dan mengendalikan stres, yaitu kortisol.

Para peneliti mengungkapkan bahwa orang yang kesepian melepaskan lebih banyak kortisol yang dapat menyebabkan peradangan dan penyakit. Lalu apa yang harus dilakukan?

Pastinya adalah menjalin hubungan sosial yang baik. Nah, meski lagi physical distancing dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, hubungan dengan orang-orang di sekitarmu jangan sampai putus ya!

Kamu tetap bisa berkomunikasi dengan teman-teman, sahabat, dan saudaramu di luar secara virtual. Caranya dengan mengandalkan internet yang cepat.

So, kamu bisa berkomunikasi tanpa sinyal putus-putus. Selain itu, internet dengan sinyal yang kuat juga bisa kamu manfaatkan untuk nonton streaming.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya