Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan rencana pengadaan produksi vaksin COVID-19 dalam negeri tahun 2022, termasuk Vaksin Merah Putih. Vaksin-vaksin produksi dalam negeri tersebut akan menjadi prioritas yang dibeli oleh negara.
"Tahun depan yang akan jadi prioritas dibeli oleh negara adalah (vaksin COVID-19) yang diproduksi di negara. Yang diproduksi itu ada 3 kategori. Pertama, penelitian dan pengembangannya dilakukan di Indonesia, sehingga menghasilkan seed atau bibit vaksin di Indonesia," jelas Budi Gunadi saat Rapat Kerja Bersama Komisi IX DPR RI baru-baru ini.
"Kedua, yang produksi bahan baku vaksinnya ada di Indonesia. Ketiga, (vaksin) yang fill and finish, packaging (dikemas) dilakukan Indonesia."
Advertisement
Baca Juga
Budi Gunadi mencontohkan, kerja sama PT Bio Farma-Sinovac yang sekarang packaging-nya saja dilakukan di Indonesia. Kemudian Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, kerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical dan Bio Farma.
"Vaksin Merah Putih yang dilakukan di Indonesia adalah pembentukan riset dan development-nya (pengembangan), sehingga pembentukan vaksin dilakukan di Indonesia."
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Dorong Kapasitas Produksi Vaksin COVID-19 Dalam Negeri
Saat ini, kapasitas fill and finish vaksin COVID-19 di Indonesia mencapai 462 juta dosis. Pemerintah mendorong peningkatan kapasitas pengadaan vaksin dalam negeri, yang mana fill and finish dapat dilakukan di Indonesia.
"Itu sebabnya kenapa nanti akan kami dorong, minimal fill and finish dilakukan di Indonesia. Tapi kita akan memiliki preferensi, kalau bisa memang yang produksi seed (bibit) vaksinnya juga di Indonesia," lanjut Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Kementerian Kesehatan juga menghitung jumlah kapasitas dosis vaksin jika booster menggunakan potensi produksi vaksin COVID-19 dalam negeri. Rinciannya, antara lain:
- Platform mRNA potensi produksi 12 juta dosis mulai Q3 2022
- Platform protein subunit potensi produksi 77 juta dosis mulai Q3 2022
- Platform inactivated virus potensi produksi 313 juta dosis bertahap mulai Q1 2022
Â
Advertisement
Rencana Produksi Vaksin COVID-19 Dalam Negeri 2022
Dalam paparan Budi Gunadi Sadikin perihal rencana produksi vaksin COVID-19 dalam negeri tahun 2022, berikut ini proyeksi penghitungan dari sejumlah perusahaan vaksin:
Unair - Biotis (Vaksin Merah Putih)
Platform inactivated virus, rencana produksi Juli mulai 20 juta dosis untuk sasaran usia di atas 3 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 120 juta dosis.
Eijkman - Bio Farma (Vaksin Merah Putih)
Platform protein base, masih dalam tahap menunggu bibit vaksin.
Bio Farma-Baylor (Vaksin BUMN)
Platform protein base. Bio Farma membeli parent seed (bibit) dari Baylor, kemudian diperbanyak dan diproduksi menjadi seed standar Good Manufacturing Product (GMP). Rencana produksi Juni mulai 11 juta dosis untuk sasaran usia di atas 3 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 77 juta dosis.
JBio-Zifivax
Platform protein base, rencana produksi Agustus mulai 10 juta dosis untuk sasaran usia di atas 18 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 50 juta dosis.
Bio Farma - Sinovac
Platform inactivated virus, rencana produksi Januari mulai 11,5 juta dosis untuk sasaran usia di atas 12 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 138 juta dosis.
Kalbe Farma - Sinopharm
Platform inactivated virus, rencana produksi Februari mulai 5 juta dosis untuk sasaran usia di atas 3 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 55 juta dosis.
Etana - Yuxi Walvax Biotech
Platform RNA based vaccine, rencana produksi Juni mulai 2 juta dosis untuk sasaran usia di atas 18 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 12 juta dosis.
Kalbe Farma - Genexine
Platform DNA based vaccine, rencana produksi Juni mulai 1,5 juta dosis untuk sasaran usia di atas 18 tahun. Total produksi sampai Desember 2022 mencapai 10 juta dosis.
Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19
Advertisement