Menkes: Jumlah Kematian Ibu dan Anak di Masa Pandemi Perlu Jadi Perhatian Bersama

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan lebih dari 62 persen kematian ibu dan bayi terjadi di rumah sakit. Faktor risiko persalinan terjadi mulai fase sebelum dan saat kehamilan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Sep 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 16:00 WIB
Pentingnya Konsumsi ASI bagi Bayi di Masa Pandemi
Ilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan lebih dari 62 persen kematian ibu dan bayi terjadi di rumah sakit. Faktor risiko persalinan terjadi mulai fase sebelum dan saat kehamilan.

Sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, Kemenkes mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkomitmen dalam mewujudkan layanan ibu dan bayi yang aman terutama pada masa pandemi COVID-19.

Menkes Budi Gunadi Sadikin memaparkan bahwa pandemi ini menyebabkan kurangnya aktivitas kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di Indonesia. Salah satunya untuk secara rutin memonitor kondisi kesehatan ibu dan anak.

Ia menambahkan, jumlah kematian ibu dan anak pada masa pandemi ini perlu menjadi perhatian bersama.

“Kami menyadari bahwa, harus segera kita kembalikan fokus bukan hanya menangani COVID-19 tapi fokus untuk terus meningkatkan layanan bagi seluruh ibu dan anak Indonesia di mana pun mereka berada” katanya dalam peringatan Hari Keselamatan Sedunia, mengutip keterangan pers, Rabu (22/9/2021).

Dalam merespons hal tersebut, tahun depan Kemenkes akan meningkatkan tiga langkah baru yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, meningkatkan jumlah kunjungan Antenatal Care (ANC), dan juga memastikan infrastruktur USG siap di setiap puskesmas.

“Kami akan meningkatkan jumlah vaksin yang akan kita berikan dari 11 menjadi 14, termasuk di dalamnya vaksin PCV, HPV dan Rotavirus yang bisa meningkatkan kekebalan anak kita dari penyakit pneumonia dan juga diare” kata Menkes.

Perlindungan Ibu

Selain itu, upaya selanjutnya adalah meningkatkan perlindungan untuk ibu di seluruh indonesia salah satunya dari penyakit kanker serviks.

Pemerintah juga sudah memutuskan akan meningkatkan Antenatal Care (ANC) dari 4 menjadi 6, dan dua di antaranya harus kunjungan bertemu dengan dokter.

“Dengan demikian, kita dapat memonitor kondisi kesehatan calon bayi agar kita bisa memastikan anak lahir dengan sehat, dan bisa menjadi generasi penerus bangsa.”

USG untuk Seluruh Puskesmas

Kemenkes juga telah meluncurkan program agar seluruh puskesmas dapat memiliki alat USG, sehingga dalam pemeriksaan di tingkat puskesmas kondisi janin di dalam kandungan ibu sudah dapat diamati.

Hal ini berguna untuk memastikan ada tidaknya komplikasi yang harus segera ditangani di fasyankes.

“Kami juga ingin mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam mewujudkan layanan ibu dan bayi yang aman agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi sesuai program prioritas nasional.”

Menkes berpesan bahwa sudah menjadi tugas seluruh masyarakat untuk memastikan bahwa generasi penerus hidup jauh lebih siap di masa yang akan datang, dibandingkan yang ada pada saat ini.

“Mari kita perbaiki layanan kesehatan bagi ibu dan anak di seluruh Indonesia, dan semoga generasi Indonesia saat ini bisa lebih baik dari sebelumnya dan generasi yang akan datang akan jauh lebih baik dari generasi saat ini” pungkasnya.

 

 

 

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin COVID-19

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya