Liputan6.com, Jakarta Ada banyak hal yang perlu dipelajari sebagai pasangan suami-istri dan orang tua. Salah satunya adalah mengasuh anak. Tidak sekadar merawat, menemani dan mengajak bermain, orang tua perlu menerapkan pola asuh atau parenting yang baik.
Berikut ini beberapa jenis pola asuh yang bisa Anda terapkan sebagai orang tua, seperti dikutip dari KlikDokter.
Baca Juga
Â
Advertisement
1. Pola asuh authoritative
Authoritative adalah pola asuh di mana orang tua menentukan peraturan dan batasan yang jelas dan konsisten, mempunyai harapan yang beralasan pada anak, serta mendengarkan masukan dari anak. Keuntungan dari pola asuh ini berdampak positif untuk kesehatan jasmani dan mental yang relatif baik bagi anak. Akan tetapi, pola asuh ini membutuhkan kesabaran yang besar bagi orang tua.
2. Pola asuh attachment
Pola asuh attachment atau terikat adalah ketika Anda mempunyai banyak kontak fisik dengan anak, seperti menggenggam, memegang, bahkan tidur dengan anak. Dalam pola asuh tipe ini, orang tua menanggapi semua kebutuhan anak tanpa keraguan. Anak yang diasuh dengan pola ini akan cenderung independen, tidak stres, dapat mengatur emosi, tapi orang tua bisa jadi tidak punya waktu untuk diri sendiri.
3. Pola asuh free-range
Free-range parenting adalah pola asuh di mana anak diberikan ruang berekspresi dan mengambil risiko. Meski begitu, anak tetap dalam pengawasan orang tua, dengan diberikan peraturan dan konsekuensi, dan tanggung jawab. Memberikan anak-anak kontrol dan tanggung jawab akan membuat mereka tumbuh jauh dari depresi, kekhawatiran, dan dapat lebih mengambil keputusan. Akan tetapi, anak-anak dengan pola asuh ini dapat terluka, meski risikonya kecil.
Selain tiga pola asuh di atas, masih ada jenis lainnya seperti authoritarian, permissive, helicopter, dan uninvolved/neglectful, yang bisa Anda ketahui di sini.
Setiap anak adalah unik sehingga pola asuh dapat pula unik. Anda bisa mengombinasikan dua atau lebih pola asuh di atas, sesuai dengan kebutuhan anak, kondisi Anda, serta faktor-faktor lain, seperti lingkungan sosial dan budaya.
Penelitian menunjukkan bahwa anak akan memiliki hasil yang paling sehat jika pola asuh Anda berada dalam garis tipis antara mengasuh, tapi tidak terlalu mengendalikan.
Â
(*)