Jubir Wiku: 4 Minggu Berturut-Turut Tes COVID-19 di Atas Sejuta per Pekan

Saat kasus tinggi, tes PCR dan TCM lebih mendominasi. Sementara pada saat landai tes antigen yang mendominasi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Okt 2021, 18:40 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 08:00 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 15 Juni 2021. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kasus COVID-19 yang melandai, jumlah pemeriksaan tes COVID-19 di atas sejuta. Bahkan, dalam empat pekan terakhir selalu lebih dari sejuta orang melakukan pemeriksaan tes antigen maupun PCR atau Tes Cepat Molekuler (TCM).

"Sudah 4 minggu berturut-turut jumlah orang yang diperiksa di atas sejuta per minggu. Tentunya ini perkembangan sangat baik," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-18, Wiku Adisasmito, pada Selasa (12/10/2021).

Data per 10 Oktober 2021, dalam sepekan ke belakang ada 1.208.873 orang melakukan tes COVID-19. Terdiri dari 76 persen tes antigen dan 24 persen tes PCR atau TCM. Dari jumlah orang yang melakukan tes ada 0,71 persen yang positif COVID-19.

Menurut Wiku, tingginya jumlah orang yang diperiksa membuat kasus virus Corona penyebab COVID-19 lebih mudah terdeteksi. Bila sudah terdeteksi bisa dilakukan intervesi sehingga kasus tidak meluas dan mencegah peningkatan kasus.

 

Tes Antigen Mendominasi Usai Kasus Melandai

FOTO: Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Swab Keliling
Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga saat Swab Seru Keliling di Masjid Jami Assuhaimiah, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Program ini diharapkan dapat memutus penularan COVID-19 dari pasien tanpa gejala. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada kesempatan yang sama Wiku menjelaskan bahwa jumlah orang yang melakukan tes antigen, PCR, TCM fluktuatif seiring berjalannya waktu. Ketika kasus COVID-19 landai, seperti saat ini, tes antigen mendominasi.

Data per 10 Oktober 2021 menunjukkan jumlah orang yang melakukan tes antigen 4 kali lebih banyak dari tes PCR atau TCM. Sementara itu, pada lonjakan kedua COVID-1 bulan Juli lalu, gabung tes PCR dan TCM lebih tinggi daripada antigen. Lebih dari 700 ribu orang dites dengan PCR atau TCM, sementara yang tes antigen yang sekitar 400 ribu orang.

"Hal ini menunjukkan pada saat itu lebih pada penegakkan diagnosis orang bergejala maupun kontak erat COVID-19," kata Wiku.

Sementara, saat ini tes antigen lebih banyak digunakan seiring mulai kembali dibukanya aktivitas perekonomian termasuk sebagai syarat pada pelaku perjalanan.

Selama delapan minggu terakhir jumlah orang yang diperiksa dengan tes antigen konsisten lebih tinggi daripada gabungan tes PCR dan TCM. Bahkan pada 3 Oktober lalu jumlah orang yang diperiksa antigen sejuta orang dalam sepekan. Angka ini empat kali lipat lebih banyak dibandingkan yang tes PCR atau TCM.

"Penting untuk diingat bahwa tes PCR maupun TCM dan tes NAAT lainnya perlu terus ditingkatkan sebagai standar utama pemeriksaan COVID-19," tegas Wiku.

Infografis Manfaat Tes Usap Rapid Antigen dan PCR.

Infografis Manfaat Tes Usap Rapid Antigen dan PCR. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Manfaat Tes Usap Rapid Antigen dan PCR. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya