Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Dampak Penggunaan Jins Ketat, Mulai dari Tak Nyaman hingga Sariawan pada Vagina

Menggunakan celana jins yang ketat ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah untuk kesehatan vagina.

oleh Diviya Agatha diperbarui 08 Des 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 21:00 WIB
[Bintang] Apa Bedanya Vagina Sehat dan Tidak? Cari Tahu di Sini
Apa Bedanya Vagina Sehat dan Tidak? Cari Tahu di Sini | via: cdn.skim.gs

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian wanita, jins yang ketat mungkin salah satu pakaian favorit untuk digunakan setiap bepergian. Namun ternyata, kebiasaan tersebut dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan vagina.

"Secara general, jeans bukanlah jenis pakaian terbaik untuk area kulit sensitif seperti yang kita miliki pada area selangkangan," ujar konsultan ginekolog sekaligus juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Dr. Leila Frodsham dikutip Bustle, Selasa (7/12/2021).

Leila menjelaskan, saat menggunakan jins yang ketat, tekanan pada area selangkangan menjadi lebih banyak. Padahal, area vagina dan kulit vulva merupakan area yang begitu sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi.

"Jadi sebaiknya dihindari apabila Anda merasa tidak nyaman. Ini juga bisa berlaku jika Anda memiliki masalah nyeri saat menstruasi, kembung, atau masalah pencernaan lainnya di perut," kata Leila.

Artinya, ketidaknyamanan pun bukanlah satu-satunya potensi buruk yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan jins ketat. Mengingat masih ada beberapa kondisi medis yang berpotensi muncul akibat celana satu ini.

Berdasarkan keterangan, para ahli sepakat bahwa infeksi yang terjadi salah satunya bisa ditandai dengan munculnya sariawan di area vagina. Kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh penggunaan pakaian yang ketat, termasuk jins.

"Sariawan vagina merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh peningkatan jamur Candida albicans. Itu dapat menyebabkan gatal, nyeri, keputihan (kental, putih, tidak berbau), nyeri saat berhubungan seks, dan rasa perih saat buang air kecil," ujar Leila.

Menurut studi oleh University of Manchester, infeksi seperti sariawan pada vagina merupakan hal yang sangat umum. Ada sekitar 75 persen wanita yang pernah mengalami sariawan pada vagina dalam hidupnya.

Hal tersebut pun terjadi di Inggris, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta wanita mengalami sariawan berulang di area vagina.

"Mengenakan jins ketat dapat meningkatkan kemungkinan infeksi seperti sariawan, karena jamur Candida tumbuh subur di tempat yang hangat dan lembab. Jins sendiri mencegah adanya ventilasi yang alami, jadi masuk akal apabila jamur akan berkembang biak," kata Leila.

Masalah lainnya

Leila menambahkan, celana jins ketat juga dapat menimbulkan masalah lainnya. Pakaian apapun dengan pinggang ketat dapat membatasi usus atau menyebabkan refluks dengan mendorong isi perut ke atas dan menyebabkan gangguan pencernaan.

"Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menghindari jins ketat dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) yang berulang," ujar Leila.

"Meskipun bukan penyebab utama, masih masuk akal untuk menghindari penggunaan jins super ketat setidaknya demi kesehatan vagina Anda," tambahnya. 

Infografis

Infografis 5 Tips Kuatkan Daya Tahan Mental agar Tubuh Lebih Sehat Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Kuatkan Daya Tahan Mental agar Tubuh Lebih Sehat Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya