Kolaborasi Multisektor untuk Lebih Mudah Jangkau Pasien Kanker Payudara

Layanan kesehatan virtual semakin dibutuhkan masyarakat termasuk oleh pasien kanker payudara.

oleh Diviya Agatha diperbarui 10 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, layanan kesehatan virtual semakin dibutuhkan oleh masyarakat termasuk oleh pasien kanker payudara. Terkait hal tersebut, telemedisin Docquity Clinic pun melakukan kerja sama dengan organisasi Lovepink Indonesia.

Regional Head of Partnership Docquity Clinic, dr. Karina Andini mengungkapkan bahwa kerja sama bersama Lovepink dilakukan untuk membantu para pasien kanker payudara agar mendapatkan informasi yang lebih akurat langsung dari dokter spesialis yang ada.

"Kami sudah mengadakan beberapa kali sesi-sesi educational dalam bentuk webinar, talkshow, yang diisi oleh dokter spesialis yang ada di Docquity. Jadi membagikan informasi yang kurang lebih diperlukan oleh anggota dari komunitas Lovepink," kata Karina dalam konferensi pers, Rabu (8/12/2021).

Karina menjelaskan, salah satu pertanyaan yang kerap muncul pada pasien kanker payudara berkaitan dengan vaksinasi COVID-19. Sehingga, topik tersebutlah yang kemudian diangkat menjadi bahasan-bahasan dalam webinar atau talkshow yang dilakukan.

Pada bulan Oktober 2021 lalu, tepatnya saat Breast Cancer Awareness Month, Docquity Clinic bersama Lovepink Indonesia pun sudah melakukan kerja sama berupa fasilitas 1.000 USG payudara secara gratis.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Ketua Organisasi Lovepink Indonesia, Samantha Barbara. Menurutnya, kanker payudara bukanlah penyakit yang dapat ditangani secara singkat. Sehingga, adanya akses dari Docquity Clinic dinilai begitu membantu.

"Jadi pasien-pasien akan mendapatkan akses bahwa seperti (pasien) di luar kota, jauh. Selama dia punya akses dengan internet dan telekomunikasi, ini bagus sekali untuk mendapatkan informasi yang reliable," ujar Samantha.

Terlebih, Samantha menuturkan, selama pandemi COVID-19 berlangsung, pasien kanker payudara masuk dalam kategori rentan atau yang memiliki komorbid. Sehingga, telemedisin menjadi layanan yang dibutuhkan.

Miliki 250 ribu dokter

Awalnya, Docquity merupakan sebuah jejaring yang digunakan oleh sekitar 250 ribu dokter dari negara-negara di Asia Tenggara yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Singapura.

Indonesia sendiri menjadi negara dengan anggota terbesar dari negara-negara lainnya. Mengingat pentingnya akses informasi yang tepat, telemedisin Docquity Clinic pun dihadirkan.

"Jadi untuk menepis isu-isu atau info kesehatan yang bersifat hoax, kami membuat aplikasi kedua yaitu Docquity Clinic. Dimana tujuannya dokter yang tergabung dalam Docquity ini bisa membagikan informasi yang terpercaya pada komunitas yang sesuai," ujar Karina.

Karina menambahkan, Docquity Clinic juga bisa digunakan bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil, yang kesulitan untuk mendapatkan akses terkait informasi kesehatan atau harus datang ke kota besar untuk berkonsultasi.

Infografis

Infografis Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya! (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya! (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya