Lama Pusing Usai Gempa Bisa Berhari-hari, Mengapa Begitu?

Merasa pusing usai gempa terjadi ternyata ada penyebabnya, lho.

oleh Diviya Agatha diperbarui 20 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2022, 07:00 WIB
Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit kepala/https://www.shutterstock.com/Freedom Life

Liputan6.com, Jakarta Pada Jumat, 14 Januari 2022 lalu, gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di Banten pada pukul 16.05 WIB. Gempa itu membuat warga di Bekasi, Depok, Jakarta pun ikut merasakan guncangan tersebut.

Tak sedikit warga yang berhamburan keluar dan mengeluhkan pusing usai gempa. Lalu sebenarnya, apakah yang membuat rasa pusing tersebut bisa muncul?

Dokter neurologis RS Atma Jaya Jakarta, Yuda Turana mengungkapkan bahwa pusing yang muncul pasca gempa juga dikenal dengan sebutan post-earthquake dizziness syndrome (PEDS).

"PEDS istilah yang digunakan bila mengalami gangguan pusing pasca gempa. Seperti diketahui, organ keseimbangan sangat dipengaruhi oleh banyak hal," ujar Yuda saat dihubungi Health Liputan6.com ditulis Rabu, (19/1/2022).

Seperti fungsi penglihatan, pendengaran dan gangguan proprioseptif, dan ketidakseimbangan atau ketidaksinkronan. Yuda menjelaskan, gangguan keseimbangan juga dapat diinduksi oleh stres psikologis pasca gempa.

"Kecemasan dapat berpengaruh terhadap organ vestibular dan jarasnya di otak, termasuk gangguan pada kanalis semisirkularis yang mengatur keseimbangan," kata Yuda.

Itulah mengapa pusing pasca gempa yang membuat seseorang masih bisa merasakan efek berputar dapat dirasakan. Terlebih, durasi pusing yang dirasakan juga bisa berbeda pada setiap orang.

"Lamanya pusing sangat tergantung beberapa hal. Bisa hitungan hari hingga bulan," ujar Yuda.

Bagaimana solusinya?

Yuda menjelaskan, pusing pasca gempa bisa hilang dengan sendirinya. Namun, salah satu faktor pemicunya begitu erat dengan kecemasan. Sehingga, penting untuk mengolah perasaan yang muncul usai gempa.

"Jangan panik dan cemas. Pikirkan hal positif bahwa gempa akan mereda. Berusaha untuk rileks dengan mengatur nafas. Tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan. Semakin rileks, dizziness semakin berkurang," ujar Yuda.

Tak hanya itu, Yuda menambahkan, kondisi tubuh yang fit juga dapat mengurangi risiko pusing berkepanjangan usai gempa. Jika memang pusing yang dirasa berlanjut, ia menyarankan untuk mengonsultasikannya ke dokter.

"Bila berlanjut lebih dari seminggu, sebaiknya konsultasi ke dokter," kata Yuda.

Infografis

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya