Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 pada anak kategori 6 hingga 11 tahun sudah dimulai. Pertanyaan soal pantangan sebelum dan sesudah vaksinasi mungkin kerap muncul.
Apakah harus ada pantangan dalam hal asupan makanan dan aktivitas? Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K) pun menjawabnya.
Baca Juga
"Saya kira kalau mau di vaksinasi tidak perlu dipantang, justru harus sehat. Kalau dipantang nanti malah anaknya lemah, kurang makan, dan sebagainya," ujar Sri dalam seminar media bertema IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak, Sabtu (22/1/2022).
Advertisement
Sri menjelaskan, pada umumnya, anak sebenarnya sudah terbiasa atau tidak asing lagi dengan vaksinasi. Mengingat mereka pun sudah sejak bayi mengikuti vaksinasi atau imunisasi untuk penyakit lainnya.
"Anak-anak itu sebetulnya sudah tidak asing ya divksinasi dari bayi. Saya kira selalu ibu-ibu mempersiapkan anak untuk vaksinasi. Nah itu sama, sama seperti itu," kata Sri.
Apalagi, menurut Sri, vaksin yang digunakan untuk anak adalah Sinovac, yang mana memiliki efek samping begitu rendah.
Hal yang perlu diperhatikan
Dalam kesempatan yang sama, Sri pun mengungkapkan apa yang harus benar-benar diperhatikan saat anak akan melakukan vaksinasi COVID-19.
"Sebetulnya kalau kita lihat siapa yang tidak boleh (di vaksinasi) itu semacam kontraindikasi, itu sebetulnya hanya satu, yaitu yang pernah mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) berat pada vaksinasi sebelumnya, itu yang betul-betul harus diwaspadai," ujar Sri.
Selebihnya jika pun ada penyakit yang sedang dialami seperti flu atau demam dan sebagainya, maka bisa ditunggu hingga tidak menimbulkan gejala lagi.
"Itu kita tunggu saja sampai sembuh betul. Misal sampai lima hari, sampai dia enak makan, tidak ada gejala. Maka saya rasa bisa segera diberikan vaksin," kata Sri.
Advertisement