Liputan6.com, Jakarta Perkembangan Omicron di Jakarta per 24 Januari 2022 naik menjadi 1.584 kasus. Angka ini mengalami penambahan, sebelumnya 1.313 kasus Omicron (data hingga 23 Januari 2022).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengimbau masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron yang semakin meningkat.
Advertisement
Baca Juga
"Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dari 1.584 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.058 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 526 lainnya transmisi lokal," papar Dwi, dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta pada Senin (24/1/2022).
Upaya 3T (testing, tracing, treatment) terus digalakkan. Data per 24 Januari 2022 juga mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 18.868 spesimen di Jakarta. Dari jumlah tes tersebut, 18.113 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.993 positif dan 16.120 negatif.
Tes antigen yang dilakukan sebanyak 48.059 orang dites, dengan hasil 1.023 positif dan 47.036 negatif.
"Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif COVID-19, karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," lanjut Dwi.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Aktif COVID-19 Jakarta Naik 1.431
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 24 Januari 2022, jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 1.431 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini 10.488 orang yang masih dirawat/isolasi.
"Perlu digarisbawahi, bahwa 8.762 orang dari jumlah kasus aktif (83,6 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri," terang Dwi Oktavia.
"Sementara itu, kasus positif baru dri hasil tes PCR bertambah 1.993 orang, total 881.300 kasus, yang mana 1.861 (93,4 persen) di antaranya, juga merupakan transmisi lokal."
Perkembangan positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Advertisement