Waspada Lonjakan Omicron, IDI Tegaskan Dokter Wajib Vaksinasi 3 Dosis

IDI menegaskan dokter wajib sudah mendapatkan vaksinasi 3 dosis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Feb 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 15:00 WIB
Satu Juta Kasus COVID-19 di Indonesia
Tenaga Kesehatan dengan pakaian APD terlihat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Hari ini, Selasa (26/1) kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 13.094 sehingga total menyentuh angka satu juta, tepatnya 1.012.350. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Demi kewaspadaan lonjakan Omicron dan kasus COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menerbitkan imbauan kepada seluruh dokter di Indonesia. Salah satunya, dokter wajib sudah mendapatkan vaksinasi 3 dosis (vaksinasi booster).

Imbauan IDI di atas tertuang dalam surat Perintah Organisasi Terkait Peningkatan Kewaspadaan dan Upaya Menekan Angka Penularan Kasus Omicron, yang diteken Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih tertanggal 7 Februari 2022.

Setiap Dokter yang melakukan kegiatan profesionalnya wajib mendapatkan vaksinasi 3 kali, demikian bunyi surat yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 8 Februari 2022.

Berdasarkan data Vaksinasi Kementerian Kesehatan per 7 Februari 2022 pukul 18.00, capaian vaksinasi tenaga kesehatan dosis 1 sebanyak 138,69 persen, 133,66 persen dosis 2, dan 96,21 persen dosis 3.

Imbauan IDI ditegaskan pula, setiap Dokter wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan masker N95/setara dan kelengkapan lain dalam level sesuai tempat kerjanya.

Setiap Dokter wajib disiplin melakukan protokol kesehatan (6M: Memakai masker, Mencuci tangan, Manjaga Jarak, Menghindari kerumunan, Membatasi Mobilisasi, Menghindari makan bersama).

Perihal lingkungan kerja, dokter dianjurkan bekerja dalam ruangan dengan ventilasi yang sehat dan baik.

Dokter Wajib Tes PCR Rutin

FOTO: Testing-Tracing COVID-19 Akan Diintensifkan
Warga menjalani tes usap PCR COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Kamis (22/7/2021). Peningkatan testing dan tracing di wilayah padat penduduk diharapkan bisa mempercepat upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PB IDI juga menekankan, setiap Dokter wajib melakukan swab PCR secara rutin minimal 2 minggu sekali karena Dokter wajib menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.

Hal ini termasuk tidak menjadi sumber penularan bagi pasien, sejawat atau rekan kerja, anggota keluarga dokter di rumah, serta masyakarat.

Tak lupa, setiap Dokter yang terpapar COVID-19 wajib melaporkan ke IDI Cabang dan Perhimpunannya.

Surat Perintah Organisasi PB IDI ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan (7 Februari 2022) dan akan dievaluasi setiap 1 (satu) bulan.

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya