Malawi Umumkan Wabah Virus Polio Liar Pertama dalam 5 Tahun Terakhir

Wabah virus polio liar tipe 1 kembali ditemukan di Malawi, Afrika Timur. Hal ini diumumkan otoritas kesehatan Malawi setelah sebuah kasus terdeteksi pada anak kecil di ibu kota Lilongwe.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Feb 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 18:00 WIB
Imunisasi Anak dengan Protokol Kesehatan
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin polio kepada balita di sebuah posyandu di Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/10/2020). Pemberian vaksin polio dan vaksin campak secara gratis yang berlanjut di tengah pandemi COVID-19 bertujuan memperkuat imunitas anak. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus polio liar (wild poliovirus) tipe 1 kembali ditemukan di Malawi, Afrika Timur. Hal ini diumumkan otoritas kesehatan Malawi setelah sebuah kasus terdeteksi pada anak kecil di ibu kota Lilongwe.

Menurut otoritas tersebut, ini adalah kasus pertama virus polio liar di Afrika dalam lebih dari lima tahun.

Afrika dinyatakan bebas dari polio liar asli pada Agustus 2020 setelah menghilangkan semua bentuk polio liar dari wilayah tersebut. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa strain yang terdeteksi di Malawi terkait dengan strain yang telah beredar di Provinsi Sindh di Pakistan.

Polio tetap endemik di Afghanistan dan Pakistan. Sebagai kasus impor dari Pakistan, deteksi ini tidak memengaruhi status sertifikasi bebas virus polio liar di kawasan Afrika.

“Selama polio liar ada di mana pun di dunia, semua negara tetap berisiko mengimpor virus,” kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika mengutip keterangan pers WHO, Jumat (18/2/2022).

Menyusul deteksi polio liar di Malawi, pihaknya mengambil tindakan segera untuk mencegah potensi penyebarannya.

“Berkat pengawasan polio tingkat tinggi di benua itu dan kapasitas untuk mendeteksi virus dengan cepat, kami dapat dengan cepat meluncurkan respons cepat dan melindungi anak-anak dari dampak penyakit ini.”

Simak Video Berikut Ini

Penilaian Risiko dan Respons Wabah

WHO mendukung otoritas kesehatan Malawi untuk melakukan penilaian risiko dan respons wabah, termasuk imunisasi tambahan.

Pengawasan terhadap penyakit ini juga sedang ditingkatkan di negara-negara tetangga. Tim Respons Cepat Global Polio Eradication Initiative (GPEI) yang berbasis di Kantor Regional WHO di Afrika mengerahkan tim ke Malawi untuk mendukung koordinasi, pengawasan, manajemen data, komunikasi, dan operasi.

Organisasi mitra juga akan mengirimkan tim untuk mendukung operasi darurat dan solusi kampanye vaksinasi yang inovatif.

“Kasus terakhir virus polio liar di Afrika diidentifikasi di Nigeria utara pada 2016 dan secara global hanya ada lima kasus pada 2021,” kata Dr Modjirom Ndoutabe, Koordinator Polio di Kantor Regional WHO untuk Afrika.

“Setiap kasus virus polio liar adalah peristiwa penting dan kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk mendukung respons negara,” tambahnya.

Sangat Menular

Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam beberapa jam.

Virus ditularkan dari orang ke orang terutama melalui rute fekal-oral atau lebih jarang melalui air atau makanan yang terkontaminasi dan berkembang biak di usus. Meskipun tidak ada obat untuk polio, penyakit ini dapat dicegah melalui pemberian vaksin yang sederhana dan efektif.

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi COVID-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya