Liputan6.com, Jakarta Di tanggal cantik hari ini, 22 Februari 2022, pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar tengah berbahagia atas kelahiran anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan.
Aurel melahirkan secara caesar di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelumnya, metode persalinan Aurel Hermansyah sempat hangat diperbincangkan. Â
Baca Juga
Hal tersebut lantaran ayah Atta, Halilintar Anofial Asmid menyarankan Aurel untuk tidak melahirkan secara caesar.
Advertisement
"Biar lahirnya normal, jangan sampai operasi, jangan sampai caesar. Kalau caesar, Atta enggak bisa punya anak banyak," ujar Anofial Asmid pada Aurel beberapa hari lalu.
Padahal, dokter yang menangani menantunya sempat mengungkapkan bahwa bobot Baby AÂ --- sapaan untuk anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar --- kemungkinan sudah mencapai tiga kilo.
"Tapi dari fisiknya, sih, kelihatannya kayaknya tiga kilogram lebih, ya. Makanya tadi saya bilang, mungkin enggak cukup nih antara kepalanya (bayi) dengan panggulnya (ibu)," kata dokter yang menangani Aurel dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube AH pada Minggu, 20 Februari 2022.
Ucapan Anofial Asmid kemudian banyak mendapatkan kritik dari warganet karena dinilai tidak mementingkan kondisi Aurel.
Lalu, apakah benar melahirkan dengan metode caesar berpotensi membuat wanita tidak dapat memiliki banyak anak? Berikut penjelasannya.
Potensi memiliki banyak anak
Mengutip laman Tommy's, usai melahirkan caesar seorang wanita memang harus menunggu setidaknya enam hingga 18 bulan untuk kehamilan selanjutnya.
Hal tersebut terjadi karena tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pemulihan usai melahirkan secara caesar.
Sedangkan mengutip Parents, risiko kesehatan memang meningkat dari setiap operasi caesar yang dilakukan. Namun, beberapa wanita bahkan tetap bisa memiliki enam atau lebih kelahiran selanjutnya tanpa komplikasi.
Bahkan, Anda pun bisa melakukan kelahiran dengan metode pervaginam usai melakukan caesar. Cara ini juga dikenal dengan vaginal birth after cesarean (VBAC).
Namun, yang penting untuk diingat adalah semua kemungkinan di atas juga tergantung pada kondisi kesehatan sang ibu. Mengingat setiap kondisi tubuh wanita pun berbeda.
Dalam hal ini, mengikuti saran dan arahan dari dokter kandungan masing-masing juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya.
Advertisement