Penting! Kelelahan Karyawan Berdampak pada Kesehatan Mental dan Produktivitas Menurun

Kelelahan karyawan ini sering bermanifestasi sebagai kelelahan mental, depresi, gejala kecemasan, penurunan produktivitas, peningkatan ketidakhadiran di tempat kerja, dan sikap negatif terhadap pekerjaan.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Mar 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi kesehatan mental
Ilustrasi kesehatan mental (dok. pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam lingkungan kerja, kesehatan mental karyawan juga perlu diperhatikan. Karyawan yang merasa dihargai bisa mendukung kesehatan mental mereka di masa pandemi seperti ini.. 

Psikiater dari Mindpath Health, Rashmi Parmar, MD, mengatakan, imbalan kerja berperan kunci dalam membuat karyawan merasa dihargai dalam pekerjaan mereka. 

"Ini seperti memberi tahu mereka bahwa sebagai pimpinan Anda memahami kebutuhan karyawan Anda dan ingin mengurangi beban mereka secara keseluruhan," kata Parmar seperti dilansir Very Well Mind.

Parmar mengatakan, seperti waktu istirahat yang cukup, jadwal fleksibel, program disabilitas, bantuan pinjaman, asuransi kesehatan, juga dapat sangat mengurangi beban keuangan dan stres pada seorang karyawan.

Karena tunjangan sering kali dapat menghasilkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, Parmar mencatat bahwa tunjangan tersebut dapat secara substansial meningkatkan tingkat keterlibatan staf dalam pekerjaan. 

"Ini dapat mengurangi tingkat kelelahan pada karyawan, yang semuanya secara efektif diterjemahkan ke dalam produktivitas yang lebih tinggi dan karyawan yang bahagia," katanya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelelahan dan Produktivitas Menurun

Menurut Parmar, kelelahan karyawan ini sering bermanifestasi sebagai kelelahan mental, depresi, gejala kecemasan, penurunan produktivitas, peningkatan ketidakhadiran di tempat kerja, dan sikap negatif terhadap pekerjaan. 

"Kelelahan dapat secara signifikan memengaruhi retensi karyawan dan kesuksesan bisnis perusahaan secara keseluruhan," tegasnya.

Beberapa pengusaha telah menyadari pentingnya dan dampak dari kelelahan sekarang lebih dari sebelumnya. Banyak yang telah membuat perubahan kebijakan tempat kerja yang positif untuk mendukung karyawan mereka dan membuat mereka merasa didengar. 

Dalam 2 tahun terakhir, kata Parmar, pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita memandang hidup kita dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.

Meskipun demikian,  Parmar mencatat bahwa pandemi juga membawa ketidakpastian, ketakutan, kehilangan, kesedihan, isolasi sosial, kecemasan dan kekacauan. 

"Ketika Anda menggabungkan hasil ini dengan kelelahan terkait pekerjaan yang sudah ada, orang-orang didorong ke kapasitas ekstrem toleransi stres mereka,

"Beberapa perusahaan telah menyadari pentingnya dan dampak dari kelelahan sekarang lebih dari sebelumnya. Banyak yang telah membuat perubahan kebijakan tempat kerja yang positif untuk mendukung karyawan mereka dan membuat mereka merasa didengar,"jelas Parmar.

Selain itu, dengan mempraktikkan beberapa jenis aktivitas yang berhubungan dengan relaksasi secara teratur juga dapat membantu menurunkan stres. 

"Mempertahankan sikap positif dan optimis meskipun ada masalah yang berkelanjutan saat bekerja menuju solusi mereka akan sangat membantu dalam membangun ketahanan," katanya.


Ketenangan Pikiran di Tempat Kerja

Deidra Thompson, DNP, FNP-C, PMHNP-BC, anggota fakultas dalam program Magister Ilmu Keperawatan Universitas Walden mengatakan, tunjangan yang diperoleh karyawan juga dapat mendukung kesehatan mental. 

"Keuntungan seperti asuransi kesehatan, short term disability, dan tunjangan pensiun dapat memberikan ketenangan pikiran," kata 

Thompson menjelaskan, seseorang dapat merasa aman dengan mengetahui bahwa mereka dilindungi jika terjadi keadaan darurat, musibah, atau penyakit yang tidak terduga. Beberapa keuntungan ini meluas ke tanggungan seperti pasangan dan anak-anak.

Dengan mengetahui keluarga aman akibat tunjangan dari kantor bisa menghilangkan stres dan beban biaya tak terduga. "Sebuah tunjangan pensiun dapat membantu untuk mengamankan stabilitas keuangan pada saat pensiun," kata Thomson.

Thompson menyoroti,  kekhawatiran tentang keuangan dapat menjadi stresor yang memicu kecemasan dan gejala depresi. Namun, dengan adanya tunjangan karyawan merasa dihargai. Perasaan ini dapat meningkatkan kepuasan kerja.

"Manfaat ini terbukti dalam memberikan perawatan kesehatan mental kepada individu yang membutuhkannya. Menyediakan layanan ini dapat membuat karyawan merasa bahwa pemberi kerja peduli dengan kesejahteraan mereka," jelasnya.


Infografis

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya