Liputan6.com, Jakarta - Mungkin hampir semua wanita pernah merasakan nyeri di area payudara atau nyeri dada yang datah entah sesekali atau berulang dalam beberapa fase kehidupan.
Penyebab terjadinya nyeri payudara ternyata begitu beragam. Salah satunya disebabkan oleh fluktuasi hormon yang biasanya terjadi jelang menstruasi.
Baca Juga
Fluktuasi hormon ternyata menjadi alasan nomor satu yang menjadi biang kerok payudara nyeri. Biasanya, wanita akan mengalami nyeri tersebut pada tiga sampai lima hari sebelum periode menstruasi dimulai.
Advertisement
"Nyeri payudara yang datang dan pergi sekitar waktu menstruasi Anda itu merupakan hal yang normal. Tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan," ujar direktur medis Suburban Hospital Breast Center, Pamela Wright dikutip Johns Hopkins Medicine, Senin (21/3/2022).
Nyeri payudara menjelang menstruasi sendiri disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon tersebutlah yang menyebabkan payudara bisa terasa lebih bengkak, lembut, dan menimbulkan nyeri.
Begitupun saat kehamilan, payudara juga bisa terasa nyeri terutama pada trimester pertama karena adanya produksi hormon yang meningkat.
Penyebab lainnya yang ikut berkontribusi pada nyeri payudara adalah penggunaan bra yang tidak tepat. Tanpa dukungan bra yang tepat, ligamen yang menghubungkan payudara ke dinding dada dianggap bisa terlalu tegang.
Alhasil, nyeri pun bisa muncul dan tak jarang disertai dengan pegal-pegal. Itulah mengapa penting untuk memilih ukuran bra yang tepat untuk memberikan dukungan yang baik pada payudara Anda.
"Meskipun sebagian besar kasus nyeri payudara adalah masalah kecil, penting untuk mengonsultasikan itu pada dokter bila memang nyeri payudara yang dialami terus menerus," kata Pamela.
"Harus dilakukan evaluasi terutama bagi Anda yang memiliki benjolan, entah terasa sakit atau tidak, harus menemui dokter untuk memeriksakannya," tambahnya.
Upaya yang bisa dilakukan
Menurut Pamela, masih ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi nyeri payudara yang muncul akibat fluktuasi hormon jelang menstruasi.
Lalu apa sajakah itu? Berikut diantaranya.
1. Mengurangi asupan kafein
2. Mengurangi makanan tinggi lemak
3. Mengurangi asupan garam berlebih
4. Hindari merokok
5. Mengonsultasikan pada dokter terkait konsumsi obat pereda nyeri yang mungkin bisa untuk dikonsumsi
6. Mengganti pil KB atau obat terapi penggantian hormon yang harus disesuaikan dengan petunjuk dan arahan dokter
Advertisement