Liputan6.com, Jakarta Perempuan Indonesia masih dihadapkan dengan risiko kanker payudara. Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2020, kanker payudara menempati urutan pertama sebagai jenis kanker dengan kasus terbanyak di Tanah Air.
Lebih dari 65.000 kasus baru muncul setiap tahunnya. Sayangnya, banyak pasien yang baru terdiagnosis pada stadium lanjut, sehingga membutuhkan tindakan bedah yang lebih kompleks.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu inovasi medis yang berkembang untuk menangani kanker payudara dengan tetap menjaga kualitas hidup pasien adalah bedah onkoplastik. Ini adalah pendekatan modern dalam operasi kanker payudara, yang tidak hanya berfokus pada pengangkatan tumor tetapi juga mempertahankan bentuk alami payudara melalui teknik rekonstruksi.
Advertisement
Pasien kanker payudara umumnya memiliki dua opsi bedah utama, yaitu mastektomi (yang melibatkan pengangkatan seluruh payudara) dan lumpektomi (yang hanya mengangkat sebagian jaringan yang terkena kanker). Namun, kini tersedia pendekatan bedah onkoplastik, yang menawarkan solusi lebih seimbang antara pengobatan dan estetika.
Bedah konservasi payudara onkoplastik (Oncoplastic Breast-Conserving Surgery/OBCS) merupakan teknik yang menggabungkan prinsip bedah onkologi dan bedah plastik dalam satu prosedur.
Teknik ini memungkinkan pasien untuk menjalani pengangkatan tumor sekaligus mendapatkan rekonstruksi payudara secara langsung, sehingga mengurangi trauma psikologis akibat perubahan bentuk tubuh.
“Beberapa studi menunjukkan bahwa prosedur ini tidak hanya memberikan hasil estetika yang lebih baik, tetapi juga memiliki tingkat keberhasilan medis yang setara dengan metode konvensional (mastektomi dan lumpektomi),” kata dokter spesialis bedah plastik di RS Siloam Lippo Village, Tangerang, Sweety Pribadi, mengutip keterangan pers, Kamis (13/2/2025).
Dampak Psikologis Akibat Kehilangan Payudara Kerap Lebih Berat
Dalam keterangan yang sama, dokter spesialis bedah onkologi di RS Siloam Lippo Village, Alif R. Soeratman, menerangkan bahwa pendekatan bedah onkoplastik memungkinkan pasien mendapatkan penanganan kanker yang optimal. Tanpa harus kehilangan rasa percaya diri akibat perubahan bentuk payudara.
“Ini adalah langkah besar dalam memastikan pasien kanker payudara tidak hanya selamat tetapi juga bisa menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik,” ucap Alif.
Pasalnya, dampak psikologis akibat kehilangan payudara sering kali lebih berat dibandingkan aspek medisnya sendiri. Dengan teknik rekonstruksi yang tepat, pasien dapat pulih tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional.
Advertisement
Manfaat Bedah Onkoplastik
Onkloplastik atau OCBS memungkinkan pengangkatan jaringan kanker tanpa mengorbankan bentuk payudara sehingga hasil akhir tetap terlihat alami. Prosedur ini juga menawarkan berbagai manfaat tambahan, antara lain:
Menjadi alternatif mastektomi (pengangkatan total payudara) bagi pasien yang membutuhkan pengangkatan lebih dari 20 persen volume payudaranya akibat tumor berukuran besar.
Mencegah perubahan bentuk yang tidak diinginkan setelah pengangkatan kanker, terutama jika tumor berada di area yang berperan penting dalam estetika payudara. Seperti di belakang puting, bagian dalam, atau kuadran bawah payudara (bagian-bagian ini rentan mengalami perubahan bentuk yang mencolok tanpa rekonstruksi pasca-operasi).
Memberikan solusi bagi wanita yang sebelumnya memiliki kondisi tertentu pada payudaranya, seperti ptosis (payudara kendur), makromastia (ukuran payudara yang terlalu besar), atau ketidakseimbangan bentuk alami, selain akibat pengangkatan kanker.
Kriteria RS yang Dapat Dipilih untuk Bedah Onkoplastik
Sebelum melakukan prosedur onkoplastik, pasien perlu memilih rumah sakit yang memiliki kualitas baik terutama dalam bidang tersebut.
RS yang dipilih perlu memiliki layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan teknologi modern dan tim medis berpengalaman. Rumah sakit yang menghadirkan prosedur onkoplastik perlu memiliki keunggulan dalam layanan onkologi, termasuk:
- Tim multidisiplin terintegrasi, yang terdiri dari dokter spesialis bedah onkologi, onkologi medis, radiologi, dan bedah plastik untuk memastikan penanganan yang komprehensif.
- Fasilitas diagnostik canggih, termasuk mamografi digital, USG payudara, dan MRI untuk mendeteksi kanker payudara secara lebih akurat dan dini.
- Teknik bedah minimal invasif, yang memungkinkan pemulihan lebih cepat dengan hasil yang lebih presisi dan minim efek samping.
- Layanan rekonstruksi payudara modern, yang memberikan opsi terbaik bagi pasien untuk tetap merasa nyaman dengan tubuh mereka pasca-operasi.
- Pendekatan berbasis pasien, dengan dukungan psikososial bagi pasien kanker payudara melalui program edukasi dan pendampingan.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)