Liputan6.com, Jakarta - Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang kambuh dan dapat dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Seperti makanan dengan kandungan garam yang tinggi, misalnya.
Terlebih, makanan tinggi lemak dan gurih pun biasanya mengandung garam yang tinggi, yang mana kerap kali muncul saat momen Lebaran dan begitu sulit dihindari.
Baca Juga
"Ketika orang mengonsumsi makanan tinggi lemak (saat Lebaran), kemudian makanan-makanan tersebut juga gurih biasanya makanan itu mengandung garam," ujar dokter spesialis gizi klinik, dr Juwalita Surapsari dalam OMRON Virtual Media Briefing, Rabu (20/4/2022).
Advertisement
"Belum lagi ditambah dengan kue-kue kering yang dibuat dengan keju, menambahkan garam yang cukup banyak. Sehingga asupan garam kita menjadi berlebihan," tambah wanita karib disapa Lita itu.
Lalu, bagaimana cara mengatur pola makan saat Lebaran bagi mereka yang sudah memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi?
Menurut Lita, berikut beberapa diantaranya.
1. Menjaga berat badan yang sehat
Dalam hal ini, Anda dianjurkan untuk memerhatikan berat badan saat makan di momen Lebaran. Cara ini dapat dilakukan dengan tidak makan berlebihan selama hari raya berlangsung.
"Kalau kita makan di hari raya selama dua hari, silahkan. Nikmati dulu hari rayanya selama dua hari. Tetapi setelah itu, kita harus kembali pada pola hidup yang lebih baik,"
"Jaga berat badan agar tidak berlebihan. Kalau hari raya hanya dua hari, seharusnya tidak sampai meningkatkan berat badan terlalu berlebihan," kata Lita.
2. Tetap aktif
Lita menjelaskan, sebisa mungkin upayakan untuk tetap berolahraga atau setidaknya tetap aktif dengan berjalan, melakukan kegiatan di rumah.
Sehingga pengeluaran energinya akan tetap ada.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Batasi asupan garam
Menjaga asupan garam pada saat Lebaran dapat dilakukan dengan memilih makanan apa saja yang ingin Anda konsumsi saat Lebaran.
"Kue-kue kering, keripik, itu tidak kita konsumsi secara berlebihan karena kandungan garamnya tinggi," ujar Lita.
4. Hentikan asupan alkohol
Selanjutnya, Anda juga dianjurkan untuk berhati-hati saat hendak mengonsumsi alkohol terutama bila Anda sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
"Jangan lupa untuk minum obat. Obat (hipertensi) harus selalu dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dari dokter," kata Lita.
5. Diet hipertensi
Pada dasarnya, diet untuk pasien hipertensi mengharuskan pelakunya untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium (potasium), kalsium, fiber, dan protein rendah lemak.
"Contohnya apa tinggi kalium dan kalsium? Sayur dan buah, ini sangat tinggi kalium. Daun hijau, buah-buahan seperti pisang, melon, jeruk, kiwi itu tinggi akan potasium," ujar Lita.
Konsumsi makanan dengan kandungan tersebut dapat membantu menstabilkan tekanan darah. Kalsium juga diyakini bisa menjaga tekanan darah dan bisa didapatkan dari susu rendah lemak dan lainnya.
Advertisement
Masih boleh makan enak
Membatasi makanan saat Lebaran bukan berarti Anda tidak diperbolehkan untuk menikmati makanan lebaran. Lita mengungkapkan bahwa Anda pun masih bisa untuk tetap menikmatinya asal dibatasi.
"Orang-orang yang makan tinggi lemak, tekanan darah sistolik dan diastoliknya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang makan dengan rendah lemak," ujar Lita.
Itulah mengapa makanan dengan tinggi lemak, tinggi garam, atau gula perlu untuk dibatasi. Sebenarnya untuk mencegah agar tidak memperburuk kondisi tubuh pasca Lebaran.
"Sumbangan kalori terbesar pada waktu kita mengonsumsi makanan hari raya itu berasal dari asupan lemak, karena kita lihat sendiri sekarang saja kita sudah kangen makan ketupat pakai opor ayam, pakai rendang, sayur bersantan," ujar Lita.
"Semua makanan ini mengandung lemak karena diolah dengan santan. Memang dalam penelitian juga terkonfirmasi bahwa orang akan cenderung makan lebih banyak pada saat Idul Fitri bahkan tiga minggu setelah hari raya," tambahnya.
Bahkan, Lita menjelaskan, sebelumnya sempat ada penelitian yang membahas hal satu ini. Dimana ketika hari raya, biasanya orang akan mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi lemak.
Ada riwayat sebelumnya
Lebih lanjut Lita menjelaskan, orang-orang yang masuk ke rumah sakit setelah hari raya biasanya memang sudah memiliki riwayat penyakitnya tersendiri.
"Jadi jarang sekali ditemukan kasus baru. Misalnya, sebelumnya enggak punya riwayat diabetes atau hipertensi kemudian tiba-tiba masuk ke rumah sakit karena gula dan tekanan darahnya naik, nah jarang," kata Lita.
"Tetapi bisa saja terjadi bahwa mereka belum tahu bahwa punya riwayat penyakit tersebut. Ketika dicek, gula darahnya tinggi, tensinya tinggi," Lita menambahkan.
Kondisi-kondisi tersebut, menurut Lita, memang sangat terkait dengan makan banyak saat hari raya seperti Idul Fitri. Dimana seseorang mengonsumsi makanan jauh lebih tinggi dari kalori harian yang dibutuhkannya.
Namun, hal ini juga bukan berarti Anda tidak diperbolehkan untuk menikmati makanan lebaran. Lita mengungkapkan bahwa Anda pun masih bisa untuk tetap menikmatinya.
"Seharusnya kita makan yang agak berlebihan di dua hari itu saja. Kemudian berikutnya kita suka lupa memasukan unsur serat dalam makanan kita," kata Lita.
Advertisement