Kacang Pistachio Makin Populer, Tapi Ini 5 Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa meski kacang pistachio kaya akan manfaat, mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak terkendali justru dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 09 Jan 2025, 12:02 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 12:02 WIB
Kacang Pistachio Makin Populer, Tapi Ini 5 Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan
Kacang Pistachio Makin Populer, Tapi Ini 5 Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan (dok. Unsplash.com/@joannakosinska)

Liputan6.com, Jakarta - Pistachio, atau yang sering kita sebut kacang pistachio, kini menjadi salah satu camilan favorit yang banyak dicari. Selain rasanya yang gurih dan lezat, pistachio juga kaya akan berbagai nutrisi yang baik bagi kesehatan.

Tidak hanya dalam bentuk kacang utuh, produk olahan seperti cokelat Dubai dengan bahan dasar pistachio juga menjadi incaran banyak orang.

Seiring dengan popularitasnya, banyak yang percaya bahwa semakin banyak mengonsumsi pistachio akan semakin banyak pula manfaat kesehatan yang bisa didapat.

Namun, meski dikenal memiliki berbagai manfaat seperti meningkatkan kesehatan jantung, membantu mengurangi berat badan, dan mendukung fungsi pencernaan, ternyata makan pistachio dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi tubuh.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa meski kacang pistachio kaya akan manfaat, mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak terkendali justru dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Jadi, apa saja efek samping yang bisa timbul jika Anda makan pistachio terlalu banyak? Berikut ulasannya, seperti melansir dari Boldsky, Kamis (9/1/2025).

1. Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi

Pistachio yang dipanggang dan diberi tambahan garam memang populer sebagai camilan ringan yang praktis. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi pistachio panggang yang mengandung garam bisa berdampak buruk bagi tekanan darah?

Sebagian besar pistachio panggang yang dijual di pasaran mengandung natrium dalam jumlah yang cukup tinggi. Sebagai contoh, satu ons pistachio panggang dapat mengandung sekitar 121 mg natrium.

Terlalu banyak mengonsumsi natrium dalam sehari dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).

Jika tekanan darah Anda meningkat, ini bisa meningkatkan potensi Anda untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang, seperti penyakit jantung dan stroke.

Untuk itu, jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, disarankan untuk memilih pistachio yang tidak mengandung garam tambahan, atau membatasi konsumsi pistachio panggang yang kaya natrium.

2. Gangguan pada Fungsi Ginjal

Ilustrasi ginjal
Ginjal berfungsi sebagai filter bagi tubuh untuk menyaring residu dari darah. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)

Pistachio memang mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, tetapi juga kaya akan kalium.

Kalium memiliki banyak manfaat untuk tubuh, di antaranya membantu menjaga keseimbangan elektrolit, mendukung fungsi otot dan saraf, serta mengurangi kecemasan dan stres. Namun, bagi penderita gangguan ginjal, konsumsi kalium yang tinggi dapat menimbulkan masalah serius.

Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur kadar kalium dalam tubuh. Pada individu yang sehat, ginjal akan mengeluarkan kelebihan kalium melalui urine. Namun, bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal, ginjal tidak dapat mengeluarkan kalium secara efektif.

Akibatnya, kadar kalium dalam tubuh akan meningkat, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti aritmia jantung (gangguan irama jantung) atau bahkan kerusakan ginjal lebih lanjut. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki masalah ginjal, disarankan untuk membatasi konsumsi pistachio atau kacang-kacangan lainnya yang kaya kalium.

3. Masalah Pencernaan

Mudah Mengalami Gangguan Pencernaan
Ilustrasi Gangguan Pencernaan Credit: unsplash.com/Ksenia

Kacang pistachio memang memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, namun karena mengandung kalori yang tinggi, konsumsi pistachio dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Salah satu masalah pencernaan yang umum terjadi akibat makan pistachio berlebih adalah perut kembung. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak dan serat dalam pistachio.

Lemak sehat dalam pistachio dapat memperlambat proses pencernaan, sementara serat yang berlebihan malah bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.

Selain itu, konsumsi pistachio yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah seperti sembelit, mual, dan bahkan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini dapat membuat Anda merasa lesu dan kurang berenergi, serta mengganggu sistem pencernaan Anda.

4. Menambah Berat Badan

Pengaruh Obesitas dan Jarang Berolahraga
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: unsplash.com/iyunmai

Pistachio merupakan camilan yang sangat menggugah selera. Satu cangkir pistachio dapat dengan mudah habis dalam waktu singkat karena rasanya yang gurih dan kenyal. Namun, tahukah Anda bahwa dalam satu cangkir pistachio terdapat sekitar 700 kalori?

Ini menjadikannya camilan dengan kalori yang cukup tinggi. Jika Anda sering mengonsumsi pistachio tanpa memperhatikan porsi, kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa menumpuk dan berujung pada peningkatan berat badan.

Meskipun pistachio mengandung lemak sehat yang baik bagi tubuh, tetap saja jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, kalori yang terkandung di dalamnya akan berpotensi menyebabkan penambahan berat badan.

Apalagi, jika Anda sedang dalam program diet atau berusaha menjaga berat badan ideal, konsumsi pistachio yang berlebihan justru bisa menjadi penyebab melambatnya proses penurunan berat badan. Oleh karena itu, pastikan Anda mengontrol porsi makan pistachio, terutama jika sedang berusaha menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan sehat.

 

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya