Dukung Pesonas 2022, Menkes Budi: Kemenkes Siapkan Swab untuk Atlet dan Pendamping

Menkes Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan akan menyiapkan tes usap/swab antigen bagi para atlet Pesonas dan pendampingnya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 25 Apr 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2022, 08:00 WIB
Pesonas 2022
Selain menyiapkan fasilitas vaksin dan swab, Kemenkes juga akan meminta para tenaga kesehatan dari RS Karyadi Semarang untuk bersiaga merawat jika ada peserta Pesonas yang sakit ketika acara berlangsung. 

Liputan6.com, Jakarta - Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) yang akan dihelat perdana tahun ini rencananya akan berlangsung di Semarang, Jawa Tengah pada 3-18 Juli 2022 mendatang. Terkait ajang olahraga nasional bagi penyandang disabilitas intelektual ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan dukungan kementerian yang dipimpinnya.

Menkes Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan akan menyiapkan tes usap/swab antigen bagi para atlet Pesonas dan pendampingnya. Selain itu, Kemenkes juga akan mendukung pemberian vaksinasi bagi para atlet di daerah asal.

"Di acara Pesonas nanti, Kemenkes akan menyiapkan swab antigen untuk para atlet dan pendampingnya. Kami juga akan mendukung pemberian vaksinasi di daerah asal mereka, sebelum keberangkatan ke Semarang," tutur Menkes Budi usai audiensi dengan pengurus Special Olympic Indonesia (SOINA), organisasi penyelenggara Pesonas di kantornya, Selasa, 19 April 2022.

Selain menyiapkan fasilitas vaksin dan swab, Kemenkes juga akan meminta para tenaga kesehatan dari RS Karyadi Semarang untuk bersiaga merawat jika ada peserta Pesonas yang sakit ketika acara berlangsung. Fasilitas yang tersedia di Politeknik Kesehatan dan Balai Pendidikan Kesehatan yang berlokasi di sana pun, kata Menkes, dapat digunakan.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi juga menyampaikan pihaknya akan memikirkan cara agar penyandang disabilitas intelektual dapat hidup lebih baik.

"Ke depannya, kami juga akan memikirkan bagaimana teman-teman disabilitas intelektual ini bisa hidup lebih baik. Hal ini sedang kami diskusikan juga dengan para pelaku yang memahami bagaimana caranya membantu mereka," ucap Menkes Budi melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, ditulis Senin, 25 April 2022.

 

Pendekatan pada Keluarga dan Riset Genetik

Budi Gunadi menambahkan, harus ada pendekatan dan sosialisasi kepada keluarga. Karena menurut Budi Gunadi, keluarga merupakan support system terbesar dalam kehidupan para penyandang disabilitas intelektual.

Selain pendekatan dan sosialisasi pada keluarga, riset genetik, kata Budi Gunadi, juga akan dilakukan agar bisa mengatasi persoalan tingginya angka penyandang disabilitas intelektual tersebut.

Budi Gunadi mengaku cukup terkejut dengan jumlah penyandang disabilitas intelektual yang cukup tinggi di Indonesia.

"Saya kaget juga, ada 2 persen penduduk atau 5,2 juta disabilitas intelektual di negeri kita. Cukup banyak. Siapa tahu kita bisa lakukan sesuatu seperti identifikasi lebih dini atau pengobatan dengan teknologi yang baru," ujarnya.

Penyandang Disabilitas Intelektual Punya Kelebihan Lain

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat SOINA Warsito Ellwein menjelaskan, anak-anak disabilitas intelektual bukanlah anak-anak cacat. Warsito menjelaskan, secara fisik, mereka sehat namun memiliki kekurangan secara intelektual.

Kekurangan tersebut, kata Warsito, diimbangi dengan kelebihan lain yaitu hati yang bersih sehingga mereka tidak pernah menipu atau memiliki pikiran jahat.

Kerap kali, anak penyandang disabilitas intelektual dianggap sebagai beban oleh keluarga. Anggapan tersebut menyebabkan mereka tidak dapat mengembangkan diri dengan baik. 

"Anak-anak bertalenta khusus ini seringkali dianggap beban karena orangtua menjadi malu, sehingga mereka disimpan rapat-rapat di rumah. Orangtua yang memberi ruang yang luas sehingga anaknya bisa bergerak, akhirnya mampu mengembangkan dirinya secara maksimal," ucap Warsito.

Menurutnya, anak bertalenta khusus tidak perlu dikasihani agar mereka bisa jadi subyek, bukan obyek. Di Pesonas nanti, berbagai fasilitas dan kegiatan akan disiapkan sehingga anak-anak tersebut bisa merasakan hidup yang aman, nyaman, guyup, rukun dan bahagia. 

 

Tentang Pesonas

Pesonas yang akan berlangsung untuk pertama kali ini merupakan pengembangan dari Pekan Olaharaga Nasional (Pornas) yang telah diselenggarakan delapan kali oleh Special Olympics Indonesia (Soina) setiap empat tahun sekali.

Jika Pornas hanya menggelar pertandingan olahraga khusus, maka dalam Pesonas ada 12 cabang olahraga yang akan dilombakan. Selain iut, juga berlangsung kegiatan seni, budaya dan kegiatan penunjang bagi pengembangan insan bertalenta khusus, misalnya pengembangan minat pemuda serta jaringan keluarga.

Pornas pertama 1991 berlangsung di Istora Senayan. Atlet berprestasi dari kegiatan ini dikirim ke Special Olympics World Summer Games di Minnesota, USA. Sedangkan Pesonas 2022 merupakan bagian dari pembentukan kontingen Indonesia menuju Special Olympics World Summer Games, 2023 di Berlin, Jerman.

Tema Pesonas 2022 adalah Akulah Bintang dengan mengusung suasana yang aman, nyaman, guyub, rukun dan bahagia. Untuk bisa mewujudkan hal itu diperlukan dukungan dan keterlibatan berbagai pihak mulai dari keluarga, pelatih, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya