Update COVID-19 Hari Ini 2 Juni 2022: Kasus Positif Bertambah 304, Sembuh 334, Meninggal Dunia 6

Laporan harian sebaran COVID-19 per 2 Juni 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 304. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.055.645.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Jun 2022, 18:05 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 18:05 WIB
Hari ke-17 di Surabaya, BIN Swab Test 105 pasien positif Covid-19
Hari ke-17 di Surabaya, BIN Swab Test 105 pasien positif Covid-19 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Laporan harian sebaran COVID-19 per 2 Juni 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 304. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.055.645.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 334 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.940.

Sedangkan, kasus meninggal hari ini bertambah 6 sehingga akumulasinya menjadi 156.600.

Kasus aktif hari ini mengalami penurunan sebanyak 36 sehingga akumulasinya menjadi 3.105.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 59.523 dan suspek sebanyak 2.333.

Laporan dalam bentuk tabel juga menunjukkan rincian 5 provinsi penyumbang kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 158 kasus baru dan 157 orang sembuh.

-Jawa Barat 32 kasus positif baru dan 71 orang telah sembuh.

-Banten di peringkat ketiga dengan 31 kasus baru dan 6 sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 29 kasus konfirmasi baru dan 23 orang sembuh.

-Bali 11 kasus baru dan 24 pasien telah dinyatakan sembuh.

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Bahkan ada 14 provinsi yang nihil penambahan kasus. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporan Sebelumnya

Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Anggota Polsek Cinere mendampingi murid kelas II saat vaksinasi covid-19 di SDI Al Hidayah, Depok, Selasa (25/1/2022). Mengantisipasi meningkatnya kasus Omicron, pemerintah mempercepat vaksin untuk lansia dan anak-anak, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di hari sebelumnya, yakni pada Rabu 1 Juni 2022, penambahan kasus positif tercatat sebanyak 368 sehingga akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.055.341.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 183 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.606.

Kasus meninggal juga terus mengalami kenaikan walaupun tidak terlalu tinggi seperti awal pandemi. Kasus meninggal kemarin tercatat ada 3 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.594.

Sedangkan, kasus aktif pada Rabu mengalami penambahan sebanyak 182, padahal biasanya kasus aktif selalu turun. Penambahan kasus aktif kemarin membuat totalnya menjadi 3.141.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 57.579 dan suspek sebanyak 2.445.

Laporan dalam bentuk tabel juga menunjukkan rincian penambahan kasus terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 164 kasus baru dan 79 orang sembuh.

-DI Yogyakarta 43 kasus positif baru tanpa penambahan kasus sembuh.

-Jawa Barat 42 kasus konfirmasi baru dan 34 pasien telah sembuh.

-Banten di peringkat keempat dengan 30 kasus baru dan 20 sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 27 kasus baru dan 22 sembuh.

11 Provinsi Tanpa Penambahan Kasus pada 1 Juni

Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Anggota Polsek Cinere mendampingi murid kelas II saat vaksinasi covid-19 di SDI Al Hidayah, Depok, Selasa (25/1/2022). Mengantisipasi meningkatnya kasus Omicron, pemerintah mempercepat vaksin untuk lansia dan anak-anak, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster. (merdeka.com/Arie Basuki)

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang signifikan. Bahkan pada 1 Juni 2022, ada 11 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.

Provinsi-provinsi itu adalah Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Riau.

Selain melaporkan perkembangan kasus Corona, data harian sebaran COVID-19 per 1 Juni 2022 pukul 12.00 WIB juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi.

Dalam data tersebut terlihat penambahan vaksinasi terjadi pada tiga dosis yakni dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster dengan rincian sebagai berikut:

-Vaksinasi dosis pertama mengalami penambahan sebanyak 60.417 sehingga akumulasinya menjadi 200.327.825.

-Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 86.435 sehingga akumulasinya menjadi 167.507.245.

-Sedangkan vaksinasi dosis ketiga atau disebut pula dosis penguat alias booster bertambah 261.972 sehingga akumulasinya menjadi 45.934.944.

Total penambahan capaian vaksinasi kemarin adalah 408.824 sehingga akumulasinya menjadi 413.770.014.

Sedangkan, target sasaran vaksinasi adalah 208.265.720. Dengan demikian, capaian vaksinasi sudah jauh melampaui target tersebut.

Tak Ada Tambahan Capaian Vaksinasi per 2 Juni

Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron
Seorang siswa kelas II menutupi wajahnya saat vaksinasi covid-19 di SDI Al Hidayah, Depok, Selasa (25/1/2022). Mengantisipasi meningkatnya kasus Omicron, pemerintah mempercepat vaksin untuk lansia dan anak-anak, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berbeda dengan kemarin, hari ini data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 tidak menunjukkan penambahan capaian vaksinasi. Sehingga total yang diketahui sejauh ini sama dengan kemarin.

Kasus COVID-19 yang masih menunjukkan peningkatan ditambah munculnya varian Omicron menandakan bahwa virus ini akan berada di tengah masyarakat dalam waktu lama.

Maka dari itu, peneliti memperkirakan di tahun-tahun mendatang, berbagai dosis vaksinasi kemungkinan akan tetap diperlukan untuk menguatkan komunitas global terhadap dampak negatif virus.

Kasus COVID-19 di Indonesia memang sudah terlihat mengalami penurunan. Namun, Indonesia tetap harus waspada lantaran kasus COVID-19 bisa kembali naik kapan saja. Di sisi lain, masih ada ancaman virus lain yakni virus Hendra yang disebut lebih mematikan.

Hal ini disampaikan epidemiolog Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, SSi. MSi. PhD.

“Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika COVID-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian,” katanya mengutip laman resmi UNAIR.

Meski mematikan, virus bernama ilmiah Hendra henipavirus ini umumnya masih jarang ditemukan pada manusia. Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013 dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.

Laura menjelaskan, virus Hendra ditemukan tahun 1994 pada wabah penyakit di kawasan Hendra, Brisbane, Australia. Virus yang bersumber dari kelelawar ini dapat menyerang sistem pernapasan dan neurologi pada hewan dan manusia.

Infografis 4 Langkah Pulang Umrah Bebas Covid-19
Infografis 4 Langkah Pulang Umrah Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya