Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di Indonesia masih meningkat. Hari ini penambahan kasus positif tercatat sebanyak 395.
Angka ini tercantum dalam data harian sebaran COVID-19 per 4 Juni 2022 pukul 12.00 WIB. Dengan begitu, akumulasi kasus positif COVID-19 terhitung sejak Maret 2020 kini menjadi 6.056.412.
Baca Juga
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 258 sehingga akumulasinya menjadi 5.896.548.
Advertisement
Sayangnya, kasus meninggal juga menunjukkan penambahan walau tak setinggi bulan-bulan sebelumnya. Penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 6 orang sehingga akumulasinya menjadi 156.610.
Sedangkan, kasus aktif mengalami penambahan sebanyak 131 sehingga akumulasinya menjadi 3.254.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 60.931 dan suspek sebanyak 2.767.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.
-DKI Jakarta hari ini melaporkan 173 kasus baru dan 113 pasien sembuh.
-Jawa Barat 58 kasus positif baru dan 26 orang telah sembuh.
-Banten 47 kasus baru dan 18 orang sembuh dari COVID-19.
-Jawa Timur di peringkat keempat dengan 38 kasus baru dan 36 sembuh.
-Bali 18 kasus baru dan 12 orang telah sembuh.
Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Bahkan, ada 14 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laporan Sebelumnya
Sebelumnya, yakni pada Jumat 3 Juni 2022 pukul 12.00 WIB, penambahan kasus positif tercatat sebanyak 372.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.056.017 terhitung sejak Maret 2020.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 350 sehingga akumulasinya menjadi 5.896.290.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih mengalami penambahan walaupun tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya. Penambahan kasus meninggal kemarin adalah 4 sehingga akumulasinya menjadi 156.604.
Kasus aktif juga mengalami penambahan sebanyak 18 sehingga akumulasinya menjadi 3.123.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 72.486 dan suspek sebanyak 3.047.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi penyumbang kasus positif terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
-DKI Jakarta 173 kasus baru dan 140 orang telah sembuh.
-Jawa Barat 46 kasus konfirmasi baru dan 27 orang sembuh dari COVID-19.
-Banten 40 kasus positif dan 81 orang telah dinyatakan sembuh.
-Jawa Timur di peringkat keempat dengan 33 kasus baru dan 30 sembuh.
-Jawa Tengah 20 kasus baru dan 25 sembuh dari COVID-19.
Advertisement
Capaian Vaksinasi 3 Juni 2022
Kemarin, provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang terlalu signifikan. Bahkan ada 12 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.
Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Selain menampilkan data perkembangan kasus, data per 3 Juni 2022 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi.
Pada Jumat penambahan capaian vaksinasi terlihat pada dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster dengan rincian sebagai berikut:
-Vaksinasi dosis pertama mengalami penambahan sebanyak 66.963 sehingga akumulasinya menjadi 200.394.788.
-Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 91.160 sehingga akumulasinya menjadi 167.598.405.
-Vaksinasi dosis ketiga atau disebut pula dosis penguat mengalami penambahan sebanyak 272.252 sehingga akumulasinya menjadi 46.207.196.
Total penambahan capaian vaksinasi kemarin adalah 430.375 sehingga akumulasinya menjadi 414.200.389.
Sedangkan, target sasaran vaksinasi adalah 208.265.720. Artinya, capaian vaksinasi sudah jauh melampaui target tersebut.
Meski begitu, vaksinasi COVID-19 terus dilaksanakan untuk memberi perlindungan bagi masyarakat agar tak terinfeksi COVID-19 dengan gejala parah.
Vaksinasi pada Anak dan Ibu Hamil
Bahkan di Amerika Serikat, vaksin COVID-19 direncanakan akan segera diberikan kepada kelompok usia di bawah 5 seperti yang disampaikan pihak Gedung Putih.
Koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Ashish Jha mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengharapkan vaksinasi anak di bawah usia 5 akan benar-benar dimulai pada 21 Juni 2022.
“Pemerintah federal akan menyediakan 10 juta vaksin untuk pemerintah negara bagian dan lokal untuk memulai vaksinasi berbasis luas untuk anak-anak di bawah umur 5 tahun,” kata Jha pada 2 Juni mengutip CNA Jumat (3/6/2022).
Vaksinasi COVID-19 masih diyakini penting bagi masyarakat termasuk ibu hamil. Penelitian di Norwegia menemukan bahwa vaksinasi COVID-19 selama kehamilan dapat menurunkan risiko infeksi virus Corona pada bayi baru lahir.
Peneliti Norwegia melacak 9.739 bayi yang ibunya menerima dosis kedua atau ketiga vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech atau Moderna saat hamil. Serta 11.904 bayi yang ibunya tidak divaksinasi sebelum atau selama kehamilan. Secara keseluruhan, infeksi COVID jarang terjadi pada bayi yang ibunya divaksinasi saat hamil.
Hasil juga menunjukkan risiko tes PCR positif COVID-19 selama empat bulan pertama kehidupan 71 persen lebih rendah selama era Delta dan 33 persen lebih rendah ketika Omicron mendominasi. Ini ditemukan pula pada kelompok bayi yang ibunya divaksinasi selama kehamilan dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.
"Masih ada efek perlindungan dari antibodi setelah empat bulan pertama, tetapi kemungkinan ada perbedaan di setiap individu," kata Dr Ellen Oen Carlsen dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengutip CNA, Sabtu (4/6/2022).
Ellen menambahkan, Bayi mendapat jenis antibodi lain dari ASI sehingga temuan di atas bisa disebabkan dua faktor. Yakni sebagai hasil dari menyusu atau karena ibu yang divaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan COVID-19 dan menginfeksi bayi mereka.
Bayi dari wanita yang menerima suntikan booster selama kehamilan memiliki risiko COVID-19 yang bahkan lebih rendah daripada wanita yang hanya menerima rejimen dua suntikan.
"Ini bisa berarti bahwa wanita yang divaksinasi sebelum kehamilan dengan dua dosis harus mempertimbangkan untuk menerima dosis booster selama bagian terakhir kehamilan," kata Ellen.
Advertisement