Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kendalikan Orgasme Justru Bikin Seks Terasa Lebih Nikmat, Kok Bisa?

Orgasme bisa dikendalikan dan ternyata bisa membuat seks justru terasa lebih nikmat.

oleh Diviya Agatha diperbarui 06 Jun 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 21:00 WIB
Hubungan intim
Ilustrasi hubungan intim tahan lama/copyright freepik.com/looksytudio

Liputan6.com, Jakarta - Seks terkadang menjadi relasi memberi dan menerima yang mengalir secara alami. Namun pernahkah Anda mendengar atau mencoba untuk mengendalikan orgasme?

Ternyata, mengendalikan orgasme dianggap dapat membuat seks terasa lebih nikmat lho. Hal ini merupakan cara yang digunakan untuk memperlambat durasi seks yang dilakukan.

Mengendalikan orgasme juga bisa dilakukan kepada pasangan atau diri Anda sendiri. Misalnya, dengan mengubah cara menyentuh diri sendiri ketika masturbasi agar segalanya berjalan lebih lambat, atau sebaliknya.

Begitupun ketika Anda ingin memperlambat waktu saat melihat ekspresi pasangan saat tengah menikmati sesi penetrasi.

"Kontrol orgasme membuat Anda membatasi orgasme dengan pasangan atau selama masturbasi. Seseorang dapat menahannya untuk membuat orgasme terasa lebih intens," ujar pelatih seks, Viola Parker dikutip Elite Daily, Senin (6/6/2022).

Viola mengungkapkan bahwa dalam praktik pembinaan seksnya, banyak orang mendambakan fokus yang intens dari pasangan mereka. Hal tersebutlah yang membuat orang tertarik untuk mengendalikan orgasmenya.

Pendapat selaras diungkapkan oleh pakar hubungan dan pasangan, Joli Hamilton. Menurutnya, kontrol orgasme dapat menimbulkan perasaan kemahakuasaan.

"Kontrol total atas orgasme orang lain, bila dikombinasikan dengan godaan dan sensasi yang berkepanjangan maka dapat menciptakan rasa keselarasan diantara individu yang melakukanya," kata Joli.

Hal tersebutlah yang dianggap dapat membuat berhubungan seks terasa lebih nikmat atau menambahkan sensasi baru untuk membuat orgasme terasa lebih intens.

Eksplorasi Fantasi

Lebih lanjut Joli mengungkapkan bahwa latihan eksplorasi fantasi, kekuatan dan kontrol merupakan tema paling umum yang muncul diantara kliennya.

"Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan ketertarikan orang-orang menjadi hal yang dapat mereka coba dengan aman di rumah. Kontrol orgasme adalah salah satu cara terbaik dan seringkali termudah," ujar Joli.

Bahkan menurutnya, kontrol orgasme merupakan cara yang fenomenal untuk menyerahkan diri secara emosional maupun fisik pada orang yang dipercaya dalam hubungan yakni pasangan.

"Menyerahkan perasaan Anda tentang kapan dan bagaimana orgasme akan berlangsung adalah resep untuk peningkatan hubungan seks yang sangat nikmat," kata Joli.

Alasan lain mengapa beberapa orang menganggap kontrol orgasme merupakan sesuatu yang menarik adalah hal tersebut dapat digunakan untuk membalik naskah seksual yang khas.

"Bagi saya, menyangkal orgasme atau mengendalikan orgasme pasangan dapat membawa elemen pertukaran kekuatan yang dinamis, dan membuat seluruh pengalaman seks jadi lebih disengaja dan intens," kata Viola.

"Anda bermain dengan energi dan harapan karena seks sering kali terasa berorientasi pada tujuan yang menekan, bermain dengan menunda 'tujuan' tersebut pun bisa membuatnya jadi sangat panas,” tambahnya.

Melatih Kontrol Orgasme

Seperti pada kebanyakan permainan seksual lainnya, cara terbaik untuk memulainya adalah dengan berlatih pada diri sendiri lebih dulu.

Salah satu bentuk kontrol orgasme yang mudah untuk Anda coba sendiri adalah dengan menahan. Idenya sederhana, saat Anda mendekati orgame maka kemudian Anda mundur.

Anda dapat mengulangi proses tersebut sebanyak yang Anda inginkan atau sebanyak yang Anda bisa, sebelum akhirnya membiarkan diri merasakan orgasme.

Penting pula untuk mengingat bahwa kontrol orgasme tidak harus berakhir dengan orgasme. Anda juga dapat mencoba penolakan orgasme, di mana Anda bermain dengan gairah dan kemudian melewatkan klimaks sepenuhnya.

Lalu bagaimana dengan pasangan? Menurut Viola, akan sangat membantu apabila Anda mengomunikasikan hal tersebut lebih dulu pada pasangan.

"Coba gunakan vibrator, mulut Anda, atau mainan di atasnya dan buat mereka memberitahu Anda dalam skala satu hingga 10, seberapa dekat mereka dengan orgasme," kata Viola.

"Jika Anda telah mengetahuinya, lakukanlah hal yang mereka sukai kemudian beralih pada yang lainnya. Ulangi ini sebanyak yang Anda mau sampai pasangan meminta Anda untuk menyudahinya," tambahnya.

Viola juga menjelaskan salah satu cara favorit saya untuk bermain dengan kontrol orgasme, dengan menggunakan hitungan mundur yang lambat.

Bukan untuk Semua Orang

Mengontrol atau mengendalikan orgasme bisa menjadi hal yang begitu menggairahkan bagi seseorang. Namun bagi beberapa orang lainnya, hal ini terlalu sensitif untuk dimainkan.

Hal ini lantaran dari masalah fisik hingga faktor emosional atau relasional, banyak orang berjuang dengan kemampuan untuk orgasme.

Menurut studi oleh National Library of Medicine, sebanyak 15 persen wanita tidak pernah merasa orgasme sama sekali, dan hingga 50 persen mengatakan mereka tidak puas dengan seberapa sering mereka orgasme.

Sedangkan meskipun Anda mungkin pernah mendengar tentang celah orgasme, itu tidak berarti pria secara otomatis mudah melakukannya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Psychology Reports mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen pria mengalami disfungsi seksual.

Artinya, seperti segala jenis permainan seksual lainnya, Anda perlu berkomunikasi sebelum melakukannya dan memastikan kontrol orgasme adalah hal yang nyaman untuk dilakukan dengan pasangan.

Jika ini terdengar sesuai keinginan Anda, kontrol orgasme dapat membantu Anda menjelajahi fantasi baru, cara baru untuk membangun keintiman, dan kesenangan baru. Namun bila tidak, maka jangan juga memaksa untuk melakukannya.

Infografis Indonesia Tidak Lagi Darurat Pandemi tapi Tidak Terburu-buru Endemi Covid-19
Infografis Indonesia Tidak Lagi Darurat Pandemi tapi Tidak Terburu-buru Endemi Covid-19 (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya