AS Mulai Vaksinasi COVID-19 Bayi di atas 6 Bulan, Bagaimana Rencana di RI?

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan bahwa memang banyak yang menanyakan perihal vaksinasi COVID-19 pada anak di bawah enam tahun.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Jun 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 15:00 WIB
Anak Usia 6 Bulan Hingga 5 Tahun Akhirnya Diizinkan Vaksinasi Pfizer dan Moderna
Ilustrasi dokter yang melakukan vaksinasi COVID-19. (Sumber foto: Unsplash.com).

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat sudah mulai memberikan vaksinasi COVID-19 pada anak di atas enam bulan pada 21 Juni 2022 lalu. Sementara itu, di Indonesia saat ini masih memfokuskan vaksinasi pada anak enam tahun ke atas.

Mengenai hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan bahwa memang banyak yang menanyakan perihal vaksinasi COVID-19 pada anak di bawah enam tahun. Syahril mengatakan hingga saat ini pemberian vaksin COVID-19 difokuskan untuk penduduk Indonesia yang berusia diatas enam tahun.

"Saat ini program prioritas kita untuk vaksin dosis satu dan dua untuk di atas enam tahun. Kemudian, plus untuk booster bagi yang 18 tahun ke atas," kata Syahril.

Saat ini saja, baru 13 provinsi di Indonesia yang berhasil mencapai vaksinasi dosis dua sebesar 70 persen. Lalu, banyak provinsi yang belum mencapai 30 persen.

Perihal vaksinasi COVID-19 pada anak balita, Syahril mengatakan usulan tersebut sudah ditampung Kementerian Kesehatan untuk dijadikan bahan evaluasi ke depannya. Selain itu, Kementerian Kesehatan tidak bisa sendirian dalam memberikan vaksinasi COVID-19. Perlu rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).

"Untuk merekomendasikan vaksinasi di bawah enam tahun harus mendengar juga pertimbangan dari ITAGI," kata Syahril dalam konferensi pers pada Jumat, 24 Juni 2022.

Vaksinasi dosis lengkap hingga booster dapat melindungi individu dari keparahan hingga kematian akibat infeksi virus Corona penyebab COVID-19. 

Pfizer dan Moderna Sudah Dapat Izin dari FDA

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat secara resmi mengumumkan bahwa dua jenis vaksin COVID-19 yakni Moderna dan Pfizer sudah bisa digunakan untuk anak-anak daru usia enam bulan.

Berdasarkan keterangan, vaksin Moderna sendiri sudah mengubah otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk menggunakan vaksin pada anak usia 6 bulan hingga 17 tahun. 

Pfizer yang juga mengubah EUA-nya sehingga kini bisa digunakan untuk anak usia 6 bulan hingga 4 tahun di Amerika Serikat, yang sebelumnya hanya diperbolehkan untuk individu berusia 5 tahun ke atas.

"Banyak orangtua, pengasuh, dan dokter telah menunggu vaksin untuk anak kecil dan tindakan ini akan membantu melindungi mereka yang berusia dibawah 6 bulan," ujar Komisaris FDA, Robert M Califf mengutip laman resmi FDA.

"Seperti yang telah kita lihat dengan kelompok usia yang lebih tua, kami berharap bahwa vaksin untuk anak-anak yang lebih muda akan memberikan perlindungan dari hasil COVID-19 yang paling parah, seperti rawat inap dan kematian," sambungnya.

FDA menerangkan bahwa vaksin Moderna yang bisa digunakan untuk anak usia 6 bulan hingga 17 tahun tersebut akan diberikan dengan dua dosis secara terpisah dengan interval satu bulan.

Vaksin Moderna dan Pfizer Terus Dipantau

Anak Usia 6 Bulan Hingga 5 Tahun Akhirnya Diizinkan Vaksinasi Pfizer dan Moderna
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Sumber foto: Unsplash.com).

Meski telah mendapatkan restu dari FDA, Moderna dan Pfizer masih akan terus dipantau oleh FDA kedepannya.

Hal tersebut dilakukan dengan para layanan kesehatan yang menyediakan vaksin tersebut diwajibkan untuk melaporkan segala perkembangan yang terjadi pada penerima vaksin.

Selain itu, tindak lanjut keamanan jangka panjang atas kedua vaksin tersebut sedang berlangsung untuk peserta yang terdaftar dalam uji klinis.

FDA juga telah melakukan kerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat.

Berdasarkan keterangan yang ada, hal tersebut juga dilakukan untuk terus memantau keamanan vaksin COVID-19 dan memungkinkan pendeteksian dan investigasi potensi masalah keamanan secara tepat waktu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya