Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah menyiapkan aplikasi PeduliLindungi dalam 14 bahasa. Persiapan ini dilakukan jelang digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia pada November 2022 seperti disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono.
Lebih lanjut, Dante mengungkapkan kehadiran PeduliLindungi dalam 14 bahasa ini merupakan upaya Indonesia memastikan para tamu presidensi KTT G20 mendapatkan pelayanan kesehatan yang berstandar paling maksimal.
Baca Juga
“Untuk PeduliLindungi (saat ini) sudah tersedia dalam sembilan bahasa, akan ditambah lagi lima bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara,” kata Dante dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com ditulis Rabu, 31 Agustus 2022.
Advertisement
Sembilan bahasa tersebut yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa Prancis, bahasa Jepang, bahasa Rusia, bahasa Arab, bahasa Korea, dan bahasa Spanyol. Sedangkan, 5 bahasa yang sedang diproses adalah bahasa Portugis, bahasa Jerman, bahasa Italia, dan bahasa Turki.
Jelang pelaksanaan KTT G20, Kemenkes juga tengah menyiapkan beberapa hal. Mulai dari standar protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komunikasi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.
Standar Protokol Kesehatan
Terkait standar protokol kesehatan, delegasi KTT G20 harus sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan.
“Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk COVID-19,” katanya.
Ketika para delegasi tiba di bandara, Kemenkes menyiapkan layanan verifikasi jika belum verifikasi sertifikat vaksinasi. Selanjutnya delegasi dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala COVID-19.
Lalu, Pemeriksaan PCR Para tamu VVIP akan dilakukan RT-PCR 1×24 jam di venue sebelum kegiatan berlangsung, sementara untuk semua delegasi disediakan antigen.
Para tamu juga diminta periksa suhu tubuh dan scan QR PeduliLindungi setiap masuk venue. Jika suhu lebih dari 37,5 derajat Celsius, harus dilakukan RT-PCR.
Sebelum pulang, Kemenkes menyediakan layanan RT-PCR bagi delegasi yang membutuhkan
Advertisement
Layanan Kesehatan Saat KTT G20
Terkait layanan kesehatan, selama KTT G20 bakal ada mini ICU, klinik, dan membentuk tim mobile yang disiapkan di tempat pelaksanaan.
Tenaga medis di mini ICU terdiri dari dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan jantung, dokter spesialis anestesi, dokter umum, dan perawat ICU. Sementara itu, di klinik disiagakan dokter umum dan perawat terlatih kegawatdaruratan.
Untuk tim mobile disiagakan minimal 2 ambulance advance high roof and long chasis. Lalu, ambulans tersebut juga disiapkan untuk Presiden RI 2 unit, untuk KTT 10 unit, dan untuk delegasi 12 unit.
Ada tujuh rumah sakit internasional sebagai rujukan para delegasi KTT G20. Diantaranya RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngoerah atau sebelumnya bernama RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS. Universitas Udayana, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, RS Bhayangkara.