Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa saat ini situasi COVID-19 mulai mereda. Ia juga menyinggung mengenai kemungkinan berakhirnya status pandemi sebentar lagi.
"Pandemi memang sudah mulai mereda," kata Jokowi.
Baca Juga
"Mungkin sebentar lagi akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir," tutur Jokowi dalam peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM di Gedung Smesco, Jakarta pada 3 Oktober 2022.
Advertisement
Pandemi COVID-19 mulai terkontrol tapi Jokowi mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi dunia belum pulih. Malah semakin tidak baik, seperti kata Jokowi.
Perkataan Jokowi mengenai kondisi COVID-19 selaras dengan hal yang disampaikan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Ghebreyesus beberapa waktu lalu. Meski begitu, Tedros belum mengatakan pandemi COVID-19 selesai.Â
“Kita belum pernah berada pada posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai, tapi akhir (pandemi) sudah di depan mata," kata ujar Tedros kepada wartawan dalam konferensi pers mingguan WHO, Rabu, 14 September 2022.
Pencabutan status pandemi merupakan wewenang World Health Organization (WHO). Lembaga ini satu-satunya pihak yang berwenang dalam pencabutan status pandemi COVID-19.
"Kewenangan penetapan status pandemi dan pencabutannya berada di bawah kewenangan WHO, bukan kepala negara, bukan juga presiden negara adikuasa. Bahkan bukan juga lembaga internasional lainnya," terang epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University beberapa waktu lalu.Â
Dicky optimistis, status pandemi COVID-19 bisa dicabut WHO paling cepat akhir tahun 2022 atau awal 2023. Namun, tentunya sejumlah hal terkait kriteria pencabutan mesti diperhatikan.
"Beberapa waktu lalu juga sudah sudah saya sampaikan bahwa kalau saya ekspektasinya ya, estimasi optimis akhir tahun ini yang paling cepat ya atau awal tahun depan itu akan bisa dicabut status pandemi," jelas Dicky.
Â
Â
Kepala Negara Mesti Kompak Saat Bilang Pandemi Berakhir
Pencabutan status pandemi COVID-19 wewenang WHO tapi para pemimpin dunia perlu kompak ketika menyatakan pandemi selesai. Apalagi pandemi bersifat global, bukan hanya satu negara yang mendeklarasikan bebas pandemi.
"Pandemi ini karena sifatnya dunia, jadi memang harus kompak seluruh pemimpin dunia bilang selesai," terang Menkes RI, Budi Gunadi saat konferensi pers 'COMSTECH-OIC Fellowship Program dan Peresmian Laboratorium Jejaring OIC Center of Excellence (CoE) on Vaccines and Biotechnology Products' di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta pada Kamis, 15 September 2022.
"Posisi Indonesia sekarang relatif lebih baik. Mudah-mudahan kita terus di kelompok yang lebih baik."
Advertisement
Situasi COVID-19 RI
Di Indonesia, kasus COVID-19 memang mengalami penurunan. Ada beberapa parameter yang menunjukkan perbaikan kasus COVID-19 di Tanah Air. Pertama, kasus konfirmasi mingguan yang terlihat tren penurunan. Dari minggu ketiga Agustus sampai pekan ini terlihat tren penurunan kasus tiap pekan.
"Bila melihat periode per minggu, terjadi penurunan sejak 22 Agustus 2022. Saat ini rata-rata kasus harian di 2000-an," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril dalam jumpa pers pada Jumat, 30 September 2022.
Penurunan kasus konfirmasi COVID-19 dibarengi dengan penurunan positivity rate mingguan menjadi 6,38 persen dalam minggu terakhir. ada beberapa parameter yang menunjukkan perbaikan kasus COVID-19 di Tanah Air. Pertama, kasus konfirmasi mingguan yang terlihat tren penurunan. Dari minggu ketiga Agustus sampai pekan ini terlihat tren penurunan kasus tiap pekan.
"Bila melihat periode per minggu, terjadi penurunan sejak 22 Agustus 2022. Saat ini rata-rata kasus harian di 2000-an," kata Syahril dalam jumpa pers pada Jumat, 30 September 2022.
Penurunan kasus konfirmasi COVID-19 dibarengi dengan penurunan positivity rate mingguan menjadi 6,38 persen dalam minggu terakhir.