Liputan6.com, Malang Sebuah kegiatan pemulihan trauma (trauma healing) bertajuk, Trauma Support Mobility menyasar korban terdampak tragedi Kanjuruhan. Gerakan ini diinisiasi oleh para psikolog Kota Malang serta diprakarsai oleh Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengapresiasi 'Gerakan Trauma Support Mobility' yang bergerak melakukan kegiatan trauma healing untuk korban dan yang terkena dampak psikologis akibat tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Hasil Liga Italia Serie A: Gol Tunggal Pemain Keturunan Indonesia Bawa AC Milan Taklukkan Verona
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
"Saya ucapkan terima kasih kepada organisasi dan Himpunan Psikologi Indonesia yang ada di Malang yang telah melakukan respons cepat terhadap peristiwa Tragedi Kanjuruhan, terutama dari aspek psikologis trauma healing," ujar Muhadjir di Malang, Jawa Timur pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Advertisement
Kegiatan 'Trauma Support Mobility' ini nantinya akan berupaya menjemput bola dengan mendatangi langsung, dan memberikan penyuluhan serta pengobatan psikis kepada para korban yang terkena dampak dari peristiwa nahas Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang menelan korban jiwa ratusan meninggal dunia.
Tim 'Trauma Support Mobility' dilengkapi kendaraan operasional. Kendaraan ini diharapkan memudahkan tim dalam bekerja termasuk jemput bola ke rumah warga.
Pemerintah Kabupaten Malang juga diminta memperluas jangkauan data untuk mendeteksi korban tragedi Kanjuruhan Arema yang terdampak secara psikologis.
"Tim bisa datang langsung ke klien, Pemkab juga sudah memperluas datanya untuk mendeteksi siapa yang butuh trauma healing," terang Muhadjir.
Sasar Anak Korban Tragedi
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang, Arbani Wibowo menjelaskan, awalnya 'Trauma Support Mobility' menyasar kepada semua anak dan perempuan yang ikut jadi supporter.
Namun, seiring masukan, kegiatan 'Trauma Support Mobility' juga akan dilakukan pada anak yang orangtuanya meninggal sekaligus anak yang menjadi korban fisik. Untuk pendataan siapa saja korban terdampak tragedi Kanjuruhan, akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Malang dan data penjualan tiket penonton.
"Penanganan pertama Trauma Support Mobility akan dilakukan di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Di Wagir, ada 12 anak 5 orang anak luka rawat jalan 7 luka berat, untuk pertama kami akan mulai dari anak-anak terlebih dahulu,” jelas Arbani melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Arbani menerangkan, saat ini 'Gerakan Trauma Support Mobility' sudah mengajak para psikolog di sejumlah kampus Kota Malang untuk turut terlibat membantu korban yang mengalami trauma.
Bukan hanya itu saja, ada sejumlah pihak lain yang terlibat seperti Save The Children, BTS Army, HIMPSI Cabang Malang, Maharesigana, Dinkes, MDMC Malang, dan Komunitas Arema Menggugat. Korban tragedi Kanjuruhan per 6 Oktober 2022 tercatat 448 orang, 131 di antaranya meninggal dan 59 masih dirawat.
Advertisement
Telusuri Korban Terdampak Tragedi
Muhadjir Effendy tak memungkiri banyak masyarakat yang butuh layanan trauma healing guna memulihkan mental mereka. Sehingga layanan trauma healing tak hanya difokuskan kepada korban langsung dan keluarganya saja.
"Jangan hanya fokus kepada korban cedera atau penonton di stadion saja, tapi juga semua yang punya masalah psikologis karena peristiwa ini," pesannya, dikutip dari Surabaya Liputan6.com.
Menko PMK meminta semua tim layanan trauma healing yang didalamnya juga terdapat beberapa dinas di bawah Pemerintah Daerah dan Kabupaten/Kota untuk menelusuri para korban. Banyak keluarga yang tak ikut menonton juga mengalami trauma.
Sebab, ada anggota keluarga mereka yang jadi korban atau penonton yang meski selamat, tapi menyaksikan langsung tragedi maut itu masih mengalami dampak psikologis sampai hari ini.
"Semua harus ditelisik, jangan sampai tragedi itu berdampak buruk berkepanjangan pada masyarakat," ucap Muhadjir.
Ketabahan dan Kesabaran untuk Keluarga Korban
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman turut mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang termasuk juga keluarga korban yang meninggal dunia. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan para pejabat TNI AD lainnya.
"Sengaja saya datang ke rumah sakit untuk melihat para korban kejadian Kanjuruhan. Ada beberapa yang masih mendapatkan perawatan di ICU, dan beberapa sudah di ruang perawatan," kata Dudung, Kamis (6/1/2022).
"Saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat mendoakan, semoga yang dirawat segera sembuh dan selalu diberikan kesehatan."
Tidak hanya ke rumah sakit, jenderal bintang empat ini juga mengunjungi kediaman orangtua dan keluarga dari salah satu supporter yang meninggal dunia. Kegiatan ini juga didampingi oleh Presiden Arema, Gilang Widya Pramana.
Selain menyampaikan rasa duka yang mendalam, Dudung berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan serta mendoakan almarhumah Najwa Zalfa Abdillah (16), salah satu korban tragedi Arema di Kanjuruhan agar diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya juga turut berbelasungkawa kepada Saudara-saudara kita, semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan," tutupnya.
Advertisement