Tangis Keluarga Korban Insiden MTsN 19 Saat Menko Muhadjir Takziah

Keluarga korban insiden MTsN 19 menangis saat didatangi Menko Muhadjir Effendy.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Okt 2022, 19:01 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 19:01 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy takziah ke salah satu rumah korban insiden tembok roboh MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta atas nama Dicka Safa Ghifari di Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat pada Jumat, 7 Oktober 2022. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Liputan6.com, Depok Suasana haru terasa tatkala Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy datang bertakziah ke salah satu rumah korban insiden tembok roboh Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Muhadjir mendatangi keluarga korban insiden MTsN 19 Pondok Labu, bernama Dicka Safa Ghifari (13 tahun) di Kecamatan Cinere, Depok pada Jumat (7/10/2022). Dicka menjadi salah satu dari tiga siswa yang meninggal dunia dalam insiden tembok roboh pada Kamis, 6 Oktober 2022. 

Kunjungan takziah Muhadjir dilakukan usai meninjau langsung tembok roboh di MTsN 19 Jakarta. Setelah dari madrasah, ia menyempatkan untuk langsung takziah ke rumah almarhum Dicka yang tidak terlalu jauh dari lokasi madrasah.

Tiba di rumah almarhum, Muhadjir bersalaman dengan dengan ibu korban sembari mengucapkan belasungkawa. Ia pun memberikan penguatan moral dan meminta agar keluarga bersabar menghadapi musibah ini.

Selanjutnya, pria berkaca mata itu memimpin doa bersama dengan keluarga dan kerabat almarhum Dicka. Suasana di rumah almarhum kian mengharukan.

Isak tangis orangtua, kakak almarhum Dicka dan juga kerabat lainnya mengiringi bacaan doa Menko Muhadjir. Mereka mengamini doa Menko PMK sambil menangis berderai air mata.

"Atas nama Pemerintah, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya 3 siswa dari MTSN 19 Pondok Labu. Mudah-mudahan, Allah SWT menerima mereka," ucap Muhadjir di rumah almarhum Dicka.

"Seluruh kebaikan yang pernah dilakukan. Karena mereka masih golongan anak-anak, Insya Allah, mereka khusnul khotimah."

Ikhlas Melepas Kepergian Sang Anak

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy mengunjungi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada Jumat, 7 Oktober 2022 untuk mengecek lokasi insiden ambruknya tembok sekolah. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Muhadjir Effendy berharap agar keluarga korban insiden MTsN 19 Jakarta yang ditinggalkan bisa bersabar, tabah, dan ikhlas melepas kepergian anak kesayangannya, Dicka Safa Ghifari.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan supaya diberi ketabahan, kesabaran, dan ikhlas melepas putra kesayangannya. Agar dengan keikhlasannya itu akan mempermudah perjalan mereka menghadap Allah SWT," harapnya dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Kepada semua keluarga korban insiden tembok roboh MTsN 19, lanjut Muhadjir, akan diusulkan mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ia menjelaskan, untuk ibu dari Dicka merupakan orang tua tunggal dan masih memiliki tanggungan anak sekolah bisa diusulkan untuk menerima bantuan sosial.

"Untuk korban (meninggal) kan ada tiga siswa. Sudah proses pemakaman," jelasnya.

"Dan yang ini, karena ibunya (almarhum Dicka) janda dan jadi kepala rumah tangga perempuan, lalu masih ada putranya satu lagi sekolah, saya minta dari Kemensos masukkan dalam penerima bantuan sosial. Kalau tidak Program Keluarga Harapan (PKH) ya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Yang lain sama."

Santunan Korban Insiden

Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Lokasi Tembok Roboh di MTSN 19 Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau lokasi tembok roboh di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Robohnya tembok menyebabkan tiga siswa meninggal dunia. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pemerintah melalui Kemensos juga akan memberikan santunan untuk korban insiden MTsN 19 Jakarta. Korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta dan luka-luka diberikan santunan Rp5 juta.

"Ini nanti kita berikan santunan dari Kemensos Rp15 juta yang meninggal. Yang cedera Rp5 juta," Muhadjir Effendy menambahkan.

Insiden robohnya tembok di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta pada Kamis, 6 Oktober 2022 disebabkan oleh hujan deras dan luapan air yang membanjiri kawasan sekolah. Pada waktu itu, terdapat murid-murid yang bermain di sekitar tembok, yang tanpa disangka tembok roboh akibat terjangan luapan air dan menimpa murid-murid.

Dari data yang diperoleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), sebanyak 3 siswa meninggal dunia, antara lain:

  1. Dicka Safa Ghifar (laki-laki) usia 13 tahun
  2. Muh. Adnan Efendi (laki-laki) usia 13 tahun
  3. Dendis Al Latif (laki-laki) usia 13 tahun

Sementara, itu ada tiga siswa korban luka-luka, yakni:

  1. Adisya Daffa Allutfi (laki-laki)
  2. Nabila Ika Fatimah (perempuan)
  3. Nirjirah Desnauli (laki-laki)

Ringankan Beban Orangtua Korban

Anies Baswedan takziyah ke rumah duka korban meninggal insiden MTSN 19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan takziah ke rumah duka korban meninggal insiden robohnya tembok pembatas MTSN 19 Pondok Labu, Jaksel. (Merdeka.com)

Tak hanya Muhadjir Effendy, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga takziah ke rumah salah satu korban jiwa insiden tembok roboh MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, atas nama Dendis Al Latif.

Pada kesempatan itu, turut hadir Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indrandi serta Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.

Kepada orangtua korban, Anies menyampaikan duka paling dalam atas musibah ini. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap membantu semua kebutuhan agar dapat meringankan beban kedua orangtua Dendis.

"Kita menyatakan belasungkawa kepada keluarga mendoakan supaya khsunul khotimah," ujarnya di rumah duka, Kamis (6/10/2022) malam.

"Insya Allah seluruh kebutuhan untuk melakukan proses sampai dengan pemakaman dan lain-lain, kami dari Pemprov dan Wali Kota Jakarta Selatan mendukung."

Lebih lanjut, Anies mengatakan, perlu ada evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak terjadi lagi.

"Semua ini bahan pembelajaran untuk kita semua untuk me-review kembali prosesnya, sehingga peristiwa ini bisa terjadi. Mengapa ini perlu dilakukan? Agar kita bisa mencegah agar kejadian ini tidak terulang," tuturnya.

Infografis Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya