Selain Cinta, Ini yang Dibutuhkan Agar Hubungan Berjalan dengan Sehat dan Langgeng

Cinta saja tak pernah cukup untuk membuat hubungan dapat berjalan dengan baik hingga bertahun-tahun kedepan. Lalu, apalagi yang dibutuhkan?

oleh Diviya Agatha diperbarui 27 Des 2022, 10:23 WIB
Diterbitkan 26 Des 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi pasangan cinta, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, romantis. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Membangun hubungan dengan dasar cinta yang kuat bisa terasa begitu membahagiakan. Bagaimana tidak? Anda dapat merasa disayangi, didambakan, dan diperhatikan dari waktu ke waktu secara konsisten.

Usai hari yang melelahkan, Anda pun tahu ada yang menunggu kehadiran Anda untuk sekadar bertukar cerita dan keluh kesah tentang apa yang terjadi, begitu juga sebaliknya.

Namun ternyata, cinta saja tak pernah cukup untuk membuat hubungan dapat berjalan dengan baik hingga bertahun-tahun kedepan. Lalu, apalagi yang dibutuhkan?

"Cinta itu perasaan yang hebat. Tapi itu saja tidak cukup untuk membuat siapapun bisa berkomitmen denganmu," ujar terapis perkawinan dan keluarga, Kiaundra Jackson mengutip Elite Daily, Senin (26/12/2022).

Tak peduli seberapa kuat perasaan cinta Anda pada pasangan, tetap ada kenyataan hidup yang harus dihadapi hari demi hari. Anda dan pasangan akan dihadapkan dengan berbagai persoalan dan membutuhkan landasan yang sangat kokoh untuk berpijak.

"Jadi, jika Anda tidak memiliki unsur-unsur lain seperti saling menghargai, saling jujur, percaya, tanggung jawab, saling mendukung, dan mau berkomitmen, maka jatuh cinta saja tidak akan mempertahankan apapun dalam jangka panjang," kata Jackson.

Apalagi menurut Jackson, banyak film maupun tontonan di media yang hanya menekankan pada perasaan cinta. Namun, tidak membahas secara gamblang soal ikatan pada awal hubungan yang harus dilengkapi dengan berbagai aspek.

"Saya pikir itu secara tidak sadar telah mengubah cara kita memandang hubungan percintaan yang sebenarnya," kata Jackson.

Percintaan, Tak Selalu Seindah yang Nampak

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan/copyright freepik.com/prostooleh

Lebih lanjut Jackson mengungkapkan bahwa hubungan percintaan dalam kehidupan nyata sebenarnya tak selalu seindah yang nampak. Bahkan, hal-hal indah yang dipertontonkan ke publik sebenarnya hanya bagian kecil dari keseluruhan hubungan.

"Kita sering menginginkan cinta yang difantasikan dan diromantisasikan. Seolah Anda dan pasangan akan berjalan di bawah sinar matahari dengan bahagia selamanya," ujar Jackson.

"Padahal itu bukan cara kerja hubungan dalam kehidupan nyata. Itu (hal-hal romantis yang dilihat orang lain) hanya sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi saat kamera mati," tegasnya.

Mencintai adalah Sebuah Pekerjaan

Pendapat selaras diungkapkan oleh terapis keluarga dan hubungan, Nicole Richardson. Menurutnya, tidak realistis bila hanya mengandalkan cinta, seolah-olah itu adalah hal statis dan tidak dapat berubah.

"Cinta adalah kata kerja, bukan sekadar perasaan," ujar Richardson.

Cinta: Kata Kerja, Harus Disertai Tindakan

Tersenyum Pada Saat Marah
Ilustrasi Pasangan Credit: freepik.com

Richardson mengungkapkan bahwa cinta harus disertai dengan tindakan untuk dapat dipertahankan kedepannya, dan komitmen itulah yang bisa menguatkan.

"Cinta harus datang dengan tindakan untuk melindungi hubungan itu sendiri. Tindakan itu seperti harus mau saling mendengarkan, bersedia berkompromi, saling pengertian, dan mau saling bersabar," kata Richardson.

"Cinta itu adalah pekerjaan, yang mana Anda harus mempertahankan ikatan. Hubungan adalah komitmen aktif untuk terus mengatakan bahwa Anda masih selalu mau untuk bersama-sama dan mengusahakan itu."

Richardson menambahkan, penting pula untuk mengingat bahwa apa yang terlihat pada saat ini, sangat mungkin untuk berbeda lima atau 10 tahun kedepan.

"Manusia akan berubah seiring berjalannya waktu. Jadi harus ada upaya dari kedua belah pihak untuk terus penasaran pada satu sama lain, dan mencari cara untuk menerima setiap versi pasangan Anda," ujar Richardson.

Sejauh apapun suatu hubungan dapat berkembang di saat-saat terbaiknya, nyatanya, di saat-saat terburuk, Anda pun harus bersiap untuk saling menemani di setiap tantangan.

Mencintai Harus Siap dengan Segala Tantangan

Ilustrasi Pasangan
Ilustrasi Pasangan | Credit: pexels.com/Edward

Momen-momen penuh tantangan itulah yang dianggap dapat menentukan kecocokan antara Anda dan pasangan. "Hubungan tidak dapat terjadi dalam ruang hampa, itu bisa terjadi saat kita menjalani hidup," kata Richardson.

"Saat Anda stres di tempat kerja atau membuat keputusan hidup yang besar dan menakutkan, misalnya. Apakah pasangan sudah cukup mendukung dan memberi semangat? Bagaimana jika sahabat dan keluarga tidak akur dengan pasangan Anda? Bagaimana jika cara hidup Anda dan pasangan berbeda? Tanyakan itu pada diri Anda," tambahnya.

Menurut Richardson, Anda tidak bisa mencintai seseorang disaat visi Anda dan dirinya tidak selaras. Hal tersebut akan membuat kecocokan jadi hal yang sulit.

"Jadi ketika memiliki hubungan dengan seseorang, Anda sebenarnya hanya beralih dari menemukan cinta ke mempertahankan cinta. Cinta itu penting, tapi cinta saja tidak cukup untuk berdiri sendirinya," pungkasnya.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya