Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa dari data-data seluruh anak-anak yang terkonfirmasi keracunan ciki ngebul nitrogen cair sudah sembuh. Secara teori, anak yang sudah sembuh dari keracunan nitrogen cair akan sembuh seperti sedia kala.
Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Anas Ma'ruf menjelaskan bahwa pada kasus nitrogen cair, dampak yang terjadi pada seseorang adalah karena physical hazard (berkaitan dengan aspek fisik). Kandungan tersebut tidak masuk ke dalam aliran darah atau tubuh dalam jangka lama.
Baca Juga
"Ini berbeda dengan keracunan bahan tertentu lain yang sampai masuk darah," kata Anas.
Advertisement
Maka dari itu, bila anak sudah sembuh dari efek nitrogen cair pada ciki ngebul maka secara teori akan sembuh seperti sedia kala.
"Begitu selesai gejala mual muntah pusing akan sehat kembali," kata Anas dalam konferensi pers daring Kewaspadaan Nitrogen Cair Pada Pangan Siap Saji pada Kamis (12/1/2023).
Dari kasus keracunan ciki ngebul yang ada di Indonesia, Anas mengatakan ada satu anak sampai menjalani operasi di sebuah rumah sakit Jakarta. "Kita pantau kondisinya, baik," lanjut Anas.
Mengenai ada tidaknya efek lanjutan dari anak-anak yang sudah dinyatakan sembuh dari keracunan nitrogen cair, Anas mengatakan akan melakukan pemantauan.
"Bakal ada atau tidaknya efek lanjutan itu perlu kajian. Kita melakukan pemantauan lewat Dinas Kesehatan dan puskesmas terkait dengan kejadian ini," kata Anas.
Dampak Nitrogen Cair
Anas menjelaskan bahwa nitrogen merupakan sebuah senyawa yang mudah menguap. Bila berada di dalam ruang maka akan cepat sekali menguap.
Mengenai ada anak yang mengonsumsi ciki ngebul dan tidak menimbulkan masalah bisa jadi karena nitrogen cair sudah tidak ada.
"Kalau seandainya ciki ngebul itu tidak ada nitrogennya, itu tidak apa-apa. Namun, kalau dalam kondisi dingin dengan kadar banyak masuk ke saluran pencernaan dan napas (karena uap dari nitrogen cair) ini yang menjadi persoalan," jelas Anas.
Salah satu yang utama dapat menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada jaringan lunak seperti kulit, mukosa, dan sebagainya.
Dampaknya berupa tenggorokan yang terasa seperti terbakar karena suhu yang sangat dingin dan bersentuhan langsung dengan organ. Sehingga memicu kerusakan internal organ tubuh.
"Kemudian kalau terhirup itu bisa menimbulkan persoalan karena dinginnya tadi. Bisa menimbulkan masalah di pernapasan. Juga, dapat menyebabkan gangguan di saluran pencernaan kalau dia tertelan," kata Anas.
"Bisa di tenggorokannya sampai ke lambung dan sebagainya. Sehingga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan kalau tertelan," tambahnya
Advertisement
Punya Asma dan Masalah Cerna Kena Nitrogen Cair Kondisi Lebih Berat
Anas menjelaskan bahwa pada beberapa orang yang mengonsumsi ciki ngebul atau pangan saji dengan nitrogen cair bisa berdampak lebih berat. Misalnya pada orang yang punya asma, bila menghirup uap dari nitrogen cair gejala mungkin lebih berat.
"Pada beberapa orang dengan kerentanan saluran napas seperti asma, misal hirup udara atau uap dingin nitrogen itu lebih rentan," tuturnya.
Lalu, mereka dengan masalah saluran cerna bila menelan ciki ngebul maupun bahan pangan saji lain dengan nitrogen cair kemungkinan gejala akan lebih berat.