Liputan6.com, Jakarta - Temuan kasus baru gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) menyentil pertanyaan, apakah sebenarnya aman atau tidak untuk membeli obat sirup sendiri di apotek?
Apalagi satu pasien gagal ginjal akut yang meninggal mempunyai riwayat minum obat Praxion yang dibeli secara mandiri.
Baca Juga
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, bila ingin mengetahui obat sirup yang aman atau tidak untuk dikonsumsi dapat bertanya langsung ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
Advertisement
Obat Sirup dan Kaitannya dengan Gagal Ginjal Akut pada Anak
Pada 30 Desember 2022, BPOM mengumumkan tambahan obat sirup yang aman berjumlah 176. Ke-176 produk obat sirup tambahan ini telah lolos verifikasi dalam pengujian bahan baku obat dan sirup berdasarkan beberapa kriteria, seperti:
- Kualifikasi pemasok
- Pengujian bahan baku setiap kedatangan dan setiap wadah
- Metode pengujian yang mengikuti standar atau farmakope terkini
- Serta informasi lainnya yang diperlukan untuk pemastian mutu, keamanan, dan khasiat obat.
"Mana yang aman, mana yang tidak, mungkin bisa merujuk ke BPOM ya atau ditanyakan ya," ujar Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 6 Februari 2023.
Muncul Lagi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Dari informasi yang dihimpun Kemenkes RI, ada dua laporan kasus gagal ginjal akut anak.
Satu kasus terkonfirmasi ginjal akut berumur 1 tahun. Dia mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, lalu diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Faskes Masih Resepkan Puyer
Siti Nadia Tarmizi menambahkan, pemberian obat untuk anak di fasilitas kesehatan (faskes) masih diresepkan puyer.
"Kalau sampai saat ini, faskes masih menggunakan puyer ya," tambahnya.
Beberapa waktu silam, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyebut, penggunaan puyer sebagai pengganti obat sirup anak untuk sementara waktu adalah solusi tepat.
Upaya ini menindaklanjuti kasus gagal ginjal akut yang dialami balita di Indonesia.
"Kalau ada resep dokter-dokter, mereka sudah memberikan alternatif, yaitu puyer. Jadi, apotek harus meracik sendiri. Ya memang butuh waktu, tetapi itu solusi yang tepat menurut saya," ucap Muhadjir saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke apotek-apotek di Kota Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Advertisement
Obat Sirup Dexa Medica Aman
Sebelumnya, BPOM juga telah menyatakan obat sirup produksi industri farmasi Dexa Medica aman dari cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Setelah perusahaan ini melakukan uji mandiri obat sirup yang diproduksi lalu BPOM melakukan verifikasi. Hasilnya, BPOM menyatakan produk obat sirup industri farmas ini lulus verifikasi.
Berdasarkan surat keterangan terbaru per 26 Desember 2022 bernomor B-PW.02.04.4.43.12.22.991 untuk PT Dexa Medica dan B-PW.02.04.4.43.12.22.997 untuk PT Ferron Par Pharmaceuticals. Disebutkan dalam surat itu produk-produk obat sirup Dexa Group dinyatakan aman dari cemaran EG/DEG oleh BPOM.
Obat sirup yang dinyatakan aman produksi Dexa Medica antara lain Stimuno, Herbakof, Lytacur, Redacid, Psidii, Herbavomitz, Herbapain, dan Herbacold.
"Dexa Group sudah melakukan pengujian secara mandiri terhadap produk-produk sirup, dan hasil uji mandiri tersebut juga sudah diverifikasi oleh BPOM, serta menunjukkan hasil bahwa produk-produk obat sirup yang diproduksi memenuhi standar dan dinyatakan aman," kata Presiden Direktur Dexa Medica, Hery Sutanto beberapa waktu lalu.
Setelah BPOM menyatakan produk obat sirup dari industri farmasi aman, maka Hery berharap masyarakat, pasien, dan dokter bisa kembali tenang. Publik dapat mengetahui produk mana saja yang aman dari cemaran EG dan DEG.