Penyakit gagal ginjal yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan tubuh. Pasalnya, penumpukan cairan berlebih, terutama di paru-paru dan perubahan zat kimia dalam darah berpengaruh pada fungsi jantung dan otak.
Tahapan Gagal Ginjal
1. Cedera ginjal akut
Jika ginjal Anda berhenti bekerja tiba-tiba, dalam waktu yang singkat (biasanya dua hari atau kurang), Anda mengalami acute kidney injury (AKI) atau cedera ginjal akut. Kondisi ini merupakan masalah serius dan harus ditangani segera.
Berbeda dengan jenis lainnya yang merupakan hasil dari kerusakan ginjal yang terjadi secara bertahap, AKI dapat sembuh jika diobati dengan cepat.
2. Gagal ginjal kronis
Cedera ginjal akut memang dapat diobati. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kerusakan ginjal dalam jangka waktu yang lama setelah AKI terjadi. Kondisi ini disebut dengan penyakit ginjal kronis.
Penyakit ginjal kronis menurunkan fungsi ginjal secara bertahan dan dapat mengarah pada gagal ginjal tahap akhir jika tidak diobati dengan tepat.
3. Gagal ginjal stadium akhir (ESRD)
Gagal ginjal stadium akhir (end-stage renal disease) adalah penyakit ginjal tahap akhir yang bersifat kronis dan permanen. Kondisi ini terjadi ketika fungsi ginjal menurun hingga organ tidak dapat berfungsi secara total.
Penyakit yang merupakan hasil akhir dari penyakit ginjal kronis ini membutuhkan dialisis dan transplantasi ginjal agar pasien bisa bertahan hidup.
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala penyakit gagal ginjal
Pada awalnya, tanda dan gejala penyakit ginjal seringkali tidak spesifik dan bisa disebabkan oleh penyakit lain. Bahkan, beberapa orang yang mengalami gagal ginjal akut tidak merasakan gejala apapun.
Kondisi ini disebabkan oleh ginjal yang mudah beradaptasi dan mudah mengatasi kehilangan fungsi. Akibatnya, gejala penyakit ginjal mungkin tidak akan muncul sampai kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terjadi.
Umumnya, satu atau dua gejala ketika ginjal mengalami penurunan fungsi, seperti:
kulit terasa gatal,
kram otot,
mual dan muntah,
mudah lelah,
hilangnya nafsu makan,
pembengkakan pada lengan dan kaki,
perubahan frekuensi dan volume urine,
sesak napas, dan
sulit tidur.
Sementara itu, ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba (cedera ginjal akut), ada beberapa tanda yang mungkin Anda alami yaitu:
nyeri perut,
sakit punggung,
diare,
demam,
mimisan, dan
ruam kulit.
Gejala gagal ginjal sebenarnya cukup bervariasi. Apabila ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas dan Anda khawatir, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab
Penyakit gagal ginjal biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya. Berbagai penyakit tersebut kemudian menyebabkan kerusakan pada ginjal secara bertahap. Umumnya, orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini mengalami diabetes dan hipertensi.
Selain kedua penyebab utama tersebut, ada kondisi lain yang mengakibatkan gagal ginjal terjadi berdasarkan jenisnya, yaitu sebagai berikut.
Penyebab cedera ginjal akut
Pada umumnya, cedera ginjal akut sangat mungkin terjadi karena berbagai faktor di bawah ini.
Aliran darah rendah yang terjadi akibat kondisi lain, seperti serangan jantung.
Pembengkakan pada ginjal akibat reaksi terhadap infeksi atau obat tertentu.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Masalah pada saluran kemih yang menyebabkan racun menumpuk di ginjal.
Walaupun demikian, cedera ginjal akut masih dapat ditangani hingga mendekati ke fungsi normal ketika penyebabnya diatasi dengan baik.
Penyebab gagal ginjal kronis
Sementara itu, penyakit ginjal kronis adalah kehilangan fungsi ginjal secara permanen yang umumnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
tekanan darah tinggi,
glomerulonefritis kronis,
diabetes,
penyakit lupus,
penyakit ginjal polikistik,
saluran kemih tersumbat, dan
infeksi ginjal.
Faktor risiko
Apa faktor-faktor yang meningkatkan risiko cedera ginjal akut?
Cedera ginjal akut biasanya hampir selalu berkaitan dengan kondisi atau masalah kesehatan lainnya. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit cedera ginjal akut.
Pernah dirawat di rumah sakit akibat masalah kesehatan yang serius.
Penyumbatan pembuluh darah di lengan atau kaki.
Diabetes.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Penyakit hati (lever).
Gagal jantung.
Menderita kanker dan tengah menjalani perawatan.
Riwayat penyakit ginjal lainnya.
Apa faktor-faktor yang meningkatkan risiko gagal ginjal kronis?
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal kronis bagi seseorang. Beberapa faktor tidak dapat dihindari, sementara yang lain bisa dikendalikan.
Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit ginjal kronis yang tidak dapat diubah.
Genetik alias anggota keluarga lainnya menderita gagal ginjal kronis.
Keturunan ras Afrika-Amerika dan Asia.
Berusia lebih dari 65 tahun.
Struktur ginjal yang tidak normal.
Berat badan yang rendah saat lahir mengganggu perkembangan ginjal.
Selain beberapa faktor risiko di atas, ada beberapa hal lainnya yang dapat membuat Anda berpotensi terkena gagal ginjal kronis. Namun, perlu diketahui bahwa faktor di bawah ini dapat diubah lewat gaya hidup.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak dikendalikan.
Diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.
Kurang dapat mengontrol glukosa darah pada diabetes tipe 1 dan 2.
Merokok yang bisa menyebabkan menyempitnya pembuluh darah ginjal.
Obesitas.
Diagnosis
Diagnosis gagal ginjal
Jika Anda memiliki faktor berupa penyakit atau masalah kesehatan yang meningkatkan risiko gagal ginjal, dokter akan mengawasi tanda dan gejala penyakit ini. Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menjalani tes darah dan urine.
Selain kedua pemeriksaan fungsi ginjal tersebut, dokter juga akan memeriksa tekanan darah dan memonitor tanda dan gejala terkait. Berikut beberapa tes yang dilakukan untuk melihat, apakah Anda mengalami penyakit gagal ginjal atau tidak.
Glomerular filtration rate (GFR), yaitu memperlihatkan kondisi saat ginjal menyaring.
Uji kreatinin yang memeriksa kadar kreatinin, yaitu limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah.
Tes urine albumin, yaitu pemeriksaan albumin, protein yang ada di urine ketika ginjal rusak.
Urinalisis, tes laboratorium untuk mengetahui masalah pada urine.
Tes pencitraan, seperti USG yang memperlihatkan ukuran dan bentuk ginjal.
Biopsi ginjal dengan mengambil sepotong kecil jaringan ginjal dan diperiksa dengan mikroskop.
Perlu diingat bahwa tanda dan gejala gagal ginjal seringkali mirip dengan penyakit lainnya. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah Anda terkena penyakit ini atau tidak adalah dengan menjalani pemeriksaan fungsi ginjal.
Pengobatan
Macam pengobatan dan penanganan gagal ginjal
Apabila kondisi ginjal semakin memburuk, dokter mungkin akan berdiskusi dengan Anda terkait persiapan pengobatan untuk gagal ginjal. Pengobatan yang dijalankan bertujuan agar kondisi tubuh lebih baik dan kelangsungan hidup lebih lama.
Ada beberapa jenis perawatan ketika seseorang mengalami gagal ginjal. Namun, jenis pengobatan yang dibutuhkan akan tergantung pada penyebab dari penyaki tersebut.
Pengobatan cedera ginjal akut
Pada dasarnya pengobatan cedera ginjal akut dilakukan dengan mengatasi penyebabnya, seperti tekanan darah atau glukosa yang terlalu tinggi. Selain itu, perawatan penyakit ini juga dilakukan di rumah sakit dengan durasi yang tergantung berdasarkan seberapa cepat ginjal bisa pulih.
Awalnya, dokter akan memesan cairan intravena untuk memastikan apakah aliran darah yang mengalir cukup ke ginjal. Apabila hal ini tidak dilakukan, artinya penumpukan cairan di ginjal sudah parah. Berikut perawatan yang mungkin Anda butuhkan.
Pengobatan untuk menyeimbangkan kadar air dalam darah.
Perawatan mengendalikan kalium dalam darah.
Mengembalikan kadar kalsium di darah.
Dialisis untuk membuang racun dalam darah.
Perawatan penyakit ginjal kronis
Berbeda dengan cedera ginjal akut, gagal ginjal kronis tidak dapat diobati. Namun, perawatan penyakit ini bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami dan mengurangi risiko komplikasi serta tingkat keparahan.
Hal ini dikarenakan ketika ginjal rusak parah, Anda mungkin membutuhkan perawatan penyakit ginjal stadium akhir, seperti transplantasi dan dialisis.
Selain mengobati penyebabnya, perawatan penyakit ginjal kronis biasanya sudah meliputi:
diet rendah protein dan rendah garam,
obat-obatan untuk mengontrol zat kimia dalam darah,
obat untuk mengendalikan tekanan darah, dan
obat hormonal (erythropoietin) untuk mengobati anemia.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan secara berkala untuk mengetahui apakah ginjal Anda stabil atau membaik.
Perawatan untuk penyakit ginjal tahap akhir
Penyakit ginjal akhir terjadi ketika ginjal tidak lagi dapat membuang limbah dengan sendirinya dan ginjal telah gagal berfungsi. Kondisi ini biasanya ditangani dengan menjalani dialisis hingga waktu yang tidak ditentukan atau sampai menemukan donor untuk transplantasi ginjal.
Dialisis dipakai untuk menghilangkan limbah dari darah. Pada beberapa pasien yang memiliki riwayat hipertensi, kedua ginjal mungkin perlu diangkat melalui pembedahan sebelum transplantasi.
Berita Terbaru
Beri Banyak Manfaat, Pembangunan Jargas Perlu Kroyokan
25 Tips Diet Tanpa Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan
510 Nama Pengguna IG Aesthetic dan Keren, Bisa untuk Wanita maupun Laki-laki
Indonesia Bidik Net Zero Emission di 2060, Bagaimana Perhitungan Karbonnya?
Tips Menghilangkan Kantung Mata: Panduan Lengkap untuk Wajah Lebih Segar
Debat Pilgub Kalteng, Paslon ASRI 04 Ingin Buka Lapangan Kerja Berbasis Teknologi
Berkat KSPO, Pendapatan Negara dari Pelabuhan Ajibata-Ambarita Naik 4 Kali Lipat
Gandeng China, Surveyor Indonesia Perkuat Bisnis TIC Perkerataapian
Kala Wanita Tertinggi dan Terpendek di Dunia Bertemu untuk Rayakan Hari Rekor Dunia
Meiska Adinda Garap OST Film, Terkejut Dengar Pencapaian Lagunya yang Berjudul Keras Kepala
Tips Membeli Motor Baru di Dealer: Panduan Lengkap untuk Pembelian yang Cerdas
Disuarakan Prabowo di Forum G20, Indonesia Siap Hapus Kemiskinan dari Pedesaan