4 Hari Kerja Dinilai Baik untuk Kesehatan Mental dan Fisik Karyawan, Kok Bisa?

Penelitian menemukan empat hari kerja punya dampak baik bagi kesehatan mental dan fisik karyawan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 15 Mar 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 08:00 WIB
ilustrasi perempuan bekerja
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Empat hari kerja dalam satu minggu punya dampak lebih baik bagi kesehatan mental maupun fisik karyawan. Temuan satu ini ramai diperbincangkan dan mungkin telah Anda dengar beberapa waktu lalu.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Psychological Association tersebut menemukan bahwa empat hari kerja dapat menjadi penangkal stres dan kelelahan yang dialami karyawan selama pandemi.

Para peneliti menemukan ketika 2.900 pekerja yang jadi partisipan di Inggris beralih waktu kerjanya menjadi empat hari, mereka mengalami penurunan tingkat kejenuhan, stres, kecemasan, kelelahan, dan masalah tidur.

Terlebih, ternyata bukan hanya karyawan yang menuai keuntungan. Pasalnya, banyak perusahaan yang ikut berpartisipasi mengalami peningkatan pendapatan dan tingkat pergantian staf yang lebih rendah.

Bentuk Intervensi Masalah Kesehatan

Seorang ilmuwan perilaku dan chief executive officer, Dale Whelehan mengungkapkan bahwa hasil penelitian satu ini menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih pendek dapat menjadi intervensi kesehatan yang kuat.

“Intervensi yang kami lakukan saat ini, seperti mengadakan kelas yoga saat makan siang dan rutin membicarakan kesehatan mental ternyata tidak membuat keputusan untuk beralih ke kesehatan mental dan kesejahteraan yang positif," ujar Dale mengutip Health, Selasa (14/3/2023).

"Tetapi dengan pengurangan jam kerja, kami telah melihat pengurangan stres yang signifikan," tambahnya.

Dalam jangka pendek, empat hari kerja dalam seminggu juga berdampak positif pada kesehatan fisik. Setidaknya sepertiga dari peserta di kedua studi baru-baru ini melaporkan peningkatan kesehatan fisik.


Menurunkan Risiko Masalah Kesehatan Fisik

Ilustrasi Dedikasi dan Kerja Keras
Ilustrasi dedikasi dan kerja keras (Gambar oleh Firmbee dari Pixabay)

Masalah tidur menurun setidaknya bagi 40 persen pekerja yang menjadi partisipan di Inggris, dan hampir 37 persen lainnya ikut mengalami itu pada uji coba sebelumnya.

Bahkan, jumlah waktu sakit dan hari-hari pribadi yang digunakan pekerja juga turun 65 persen dalam penelitian terbaru.

Di samping itu, banyak pula yang menilai masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa empat hari kerja dalam seminggu memang dapat menghasilkan peningkatan kesehatan jangka panjang.

Namun seperti diketahui, stres kronis yang meningkat juga meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius. Termasuk penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Dari sanalah, pengurangan jam kerja dianggap dapat berdampak seumur hidup pada kesehatan pekerja.

Para peneliti juga menemukan bahwa empat hari kerja dalam seminggu tidak hanya dapat meningkatkan kehidupan orang di luar tempat kerja, tetapi tampaknya membuat perbedaan dalam kinerja di tempat kerja.

Sebanyak 71 persen peserta dalam studi empat hari kerja di Inggris melaporkan tingkat kelelahan yang lebih rendah, yang berujung pada peningkatan kinerja.


Produktivitas Ikut Alami Peningkatan

Ilustrasi bekerja keras, lelah, letih
Ilustrasi bekerja keras, lelah, letih. (Photo by Tim Gouw on Unsplash)

Dalam kebanyakan kasus, pekerja diharapkan untuk mempertahankan tingkat produktivitas yang sama dengan yang telah mereka capai dalam minggu kerja yang lebih panjang.

Alhasil, tidak diragukan lagi jikalau mereka diharuskan untuk menjadi lebih strategis dan efisien saat bekerja.

"Tingkat transparansi yang lebih tinggi itulah yang mungkin telah berkontribusi pada beberapa manfaat kesehatan dan produktivitas yang muncul dari minggu kerja yang lebih pendek," ujar psikolog klinis dan asisten profesor psikologi medis di Columbia University Irving Medical Center, Michael A Carollo.

Dale menambahkan, waktu ekstra untuk mengisi ulang diri mereka sendiri mungkin turut berperan dalam kemampuan pekerja untuk memenuhi harapan produktivitas.


Otak Punya Kapasitas untuk Capai Hasil Maksimal

Cepat Lelah dan Bosan Pada Rutinitas
Ilustrasi Bosan Pada Pekerjaan Credit: pexels.com/energepic

Dale mengungkapkan bahwa jika dilihat dari temuan pun, tingkat kelelahan bisa tercapai setelah 3,5 jam bekerja. Pasalnya, otak memiliki kapasitas untuk berfungsi pada hari tertentu.

"Ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa tingkat kelelahan kognitif tercapai setelah sekitar 3,5 jam kerja per hari, dan itu sudah sangat cukup baik," kata Dale.

"Otak kita memiliki kapasitas yang terbatas untuk berfungsi pada hari tertentu. Jadi jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal darinya, Anda harus berhenti menggunakan otak Anda untuk bekerja setelah titik tertentu untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah maksimum keesokannya."

Dale menutup, idenya adalah Anda bekerja sedikit, tetapi Anda banyak istirahat. Persamaan itu seharusnya berarti Anda memiliki banyak energi untuk pekerjaan Anda hanya saat Anda perlu melakukannya.

Infografis PNS Bolos Kerja Terancam Pemotongan Tunjangan hingga Pemecatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis PNS Bolos Kerja Terancam Pemotongan Tunjangan hingga Pemecatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya