Liputan6.com, Jakarta Saat berpuasa di bulan Ramadhan, tubuh harus mengalami perubahan pola makan dan minum. Sariawan pun menjadi salah satu risiko yang bisa muncul, terutama jika asupan Anda tidak benar-benar tercukupi selama sahur dan buka.
Bagi beberapa orang, sariawan bahkan telah menjadi tantangan khas saat menjalani puasa. Lantas, apa saja yang sebenarnya memicu sariawan?
Baca Juga
Penyebab munculnya sariawan sendiri sebenarnya begitu beragam. Head of Marketing PT Deltomed Laboratories, Maria Eleison mengungkapkan bahwa munculnya kondisi yang mengurangi ketidaknyamanan dalam puasa tak lepas dari kurangnya cairan dalam tubuh.
Advertisement
Belum lagi, kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak, berlemak, hingga minuman dingin yang berlebihan ketika sahur dan berbuka turut mempercepat timbulnya panas dalam pada tubuh yang memicu sariawan.Â
Cegah Sariawan dengan Minum Air Putih dan Atur Jenis Makanan
Sehingga, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya tentu tak terlepas dari menghindari hal-hal di atas. Anda bisa mencukupi kebutuhan air putih dan vitamin saat sahur dan berbuka.
"Selain itu, penting juga untuk mengontrol asupan makanan berminyak dan berlemak. Dua hal tersebut bisa diganti dengan memperbanyak sayuran dan buah-buahan yang bernutrisi tinggi bagi tubuh," kata Maria.
Pemaparan selaras dijabarkan melalui laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pasalnya, banyak minum air putih dipercayai dapat mempertahankan suhu tubuh normal agar tetap terhidrasi. Dengan begitu, mulut dapat terhindar dari kering yang memicu timbulnya sariawan.
Upaya Lainnya yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Sariawan
Dalam hal mengonsumsi buah dan sayuran, pilihlah buah-buahan dan sayuran yang tinggi kandungan vitamin B12, seng, folat, dan zat besi. Mengingat kandungan tersebut bisa mencegah munculnya sariawan.
Anda dapat memilih buah-buahan dan sayur seperti jeruk, asparagus, tomat, sayuran berdaun hijau, dan air kelapa yang punya kandungan vitamin B12, seng, folat, dan zat besi yang tinggi.Â
Selain cara-cara di atas, masih ada pula sederet upaya lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah sariawan. Termasuk dengan memilih sikat gigi yang tepat. Hal tersebut dikarenakan sikat gigi yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan kontur mulut bisa melukai gusi, lidah, dan bagian mulut yang akan berujung menyebabkan sariawan.
Serta, hindari pula kebiasaan untuk menggigit bibir dan makan terburu-buru karena kebiasaan satu ini dapat melukai bibir, lidah, dan bagian dalam mulut tergigit dan menimbulkan sariawan.
Advertisement
Bagaimana Jika Sariawan Sudah Terlanjur Muncul?
Jika memang sariawan sudah terlanjur muncul, ada beberapa opsi yang bisa dipilih untuk mengatasinya. Termasuk lewat mengonsumsi bahan alami seperti daun saga, daun thyme, hingga akar manis. Berikut manfaat dari kandungan tersebut:
- Daun saga -Â Sudah lama terkenal dapat membantu mengatasi sariawan dan meredakan panas dalam. Mengingat daun saga punya kandungan untuk anti inflamasi yang berasal bahan aktif di dalamnya seperti abrus lactone, asam abrusgenat, dan turunan metilnya.
- Daun thyme - Bisa bekerja sebagai antibakteri atau jamur untuk mengobati sariawan. Meski selama ini terkenal sebagai pelengkap masakan, daun thyme punya kandungan yang kaya vitamin dan mengandung antiseptik alami untuk mengobati panas dalam.
- Akar manis yang punya manfaat anti radang tanpa merusak lambung lewat senyawa Glicoceerin.
Namun, penting untuk mengingat bahwa cara mengonsumsi ketiganya harus tepat terutama untuk daun saga. Biji daun saga diketahui sangat beracun hingga biasa digunakan untuk membunuh serangga. Sehingga jika dikonsumsi manusia dapat berisiko merusak saraf.
Cara Aman dengan Mengnsumsi Produk dengan Bahan Herbal untuk Sariawan
Maria pun mengungkapkan bahwa ada cara aman mengobati sariawan atau panas dalam dengan bahan herbal. Salah satu yang tersedia di pasaran yakni Tablet Herbal Kuldon.
"Kuldon bekerja dengan mengobati sariawan dan panas dalam langsung ke sumbernya, menggunakan berbagai bahan herbal unggulan seperti daun saga, daun thyme, akar manis, chrysanthemum atau bunga seruni, dan akar alang," kata Maria dalam keterangan teks yang diterima Liputan6.com.
Dengan kandungan bahan alami, produk itu bisa dikonsumsi mulai dari anak umur enam tahun hingga orangtua.Â
Advertisement