Pakar Ungkap Essential Oil Bisa Jadi Solusi Masalah Penuaan

Liputan6.com, Jakarta - Menuju usia 40 tahun ke atas, kulit manusia secara alami kehilangan banyak kolagen. Alhasil, kulit individu yang menua sering terlihat keriput, kendur, kering, dan sebagainya.

Kolagen adalah protein yang dibuat oleh tubuh secara alami, seperti melansir WebMD. Kolagen penting untuk menguatkan persendian dan membuat kulit elastis, sehingga mampu mengurangi kerutan.

Dokter kulit dari Erha DermaCenter, dr. Dian Pratiwi mengungkap, sebenarnya penurunan kolagen pada wanita terjadi sejak usia muda. Namun, saat bertambah tua, pengurangan kolagen terjadi lebih cepat dan drastis.

“Ketika kita umur 20 tahun, perkiraan (kolagen) berkurang itu sekitar 1 persen setiap tahunnya. Lalu, turun terus, bahkan pada wanita menjelang menopause berkurangnya bisa 30 persen selama 5 tahun,” paparnya pada acara Buka Puasa Bersama Young Living Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, (5/4/2023).

Lebih lanjut, Dian menjelaskan, beberapa faktor eksternal juga sangat berpengaruh membuat masalah penuaan hadir lebih cepat.

“Belum lagi, kita ‘kan masih kena sinar matahari, paparan asap rokok, polusi. Apakah kita selalu makan dengan baik, sehat? Lalu, stress management kita bagaimana? Tidur kita juga bagaimana? Itu perlu diperhatikan,” tutur wanita yang memperoleh sertifikasi dari School of Aromatic Studies, Amerika Serikat tersebut.

Kendati demikian, Dian membeberkan skincare yang tepat untuk mengatasi masalah penuaan. Terutama, essential oil sangat mungkin menjadi jawaban untuk perawatan alami.

Lebih lanjut, Dian membahas pentingnya perawatan alami dengan essential oil. Essential oil juga merupakan produk utama Young Living yang diambil dari tumbuhan terpilih.

Dian mengungkap, essential oil bukanlah hal yang baru. Sejarah mencatat, minyak ini telah ditemukan sejak zaman Mesopotamia, abad ke-35 SM.

Selain itu, dunia medis saat ini mulai mendalami manfaat-manfaat essential oil, mengutip Dian. 

“Sedikitnya ada 90 essential oil yang bisa direkomendasikan untuk penggunaan kulit, dengan sedikitnya 1500 kombinasi,” tambahnya.

Manfaatnya tak hanya untuk menghilangkan jerawat bagi wanita yang hormonnya masih menggebu-gebu. Tetapi, juga untuk wanita usia lanjut yang ingin menghilangkan kerutan.

Menurut sebuah jurnal medis yang dipaparkan Dian, jenis essential oil yang cocok untuk menghilangkan kerutan adalah frankincense. Manfaat utamanya adalah untuk regenerasi kulit dan mengatasi kerutan.

Selain pola hidup sehat dan perawatan natural, Dian kembali menekankan pentingnya memiliki rutinitas skincare yang benar. Tak hanya perawatan natural, jenis skincare lain dapat digunakan.

Kendati demikian, untuk menentukan produk skincare yang tepat, juga perlu mempertimbangkan beberapa hal.

Hal yang pertama kali perlu dipastikan adalah jenis kulit. “Harus mengenali dulu jenis kulitnya. Apakah berminyak, kering, sensitif, normal,” tambah Dian.

Selanjutnya, penting untuk mengidentifikasi masalah. Dalam konteks ingin mengurangi kerutan, dapat dengan menentukan produk skincare yang khusus untuk tujuan tersebut.

“Pilihan produk itu banyak sekali. Misalnya, ada yang lebih memilih produk-produk yang sudah jadi, banyak beredar di pasaran, ada juga yang memilih tindakan-tindakan seperti operasi, itu tidak apa-apa juga,” ia melanjutkan.

Mengedepankan perawatan kecantikan alami, Young Living memperkenalkan paket Beautify The Skin (BTS) yang berisi tiga jenis essential oil, dengan BLOOM Collagen yang bermanfaat untuk menutrisi kulit dari dalam, sekaligus black seed oil sebagai antioksidan.

Paket ini sangat krusial dalam membantu kesehatan kulit luar dalam. Hal ini mengingat penggunaan essential oil juga tidak terpisahkan dari perawatan kecantikan sehari-hari, mengutip Dian.

Tak lupa, ia juga menegaskan bahwa kecantikan kulit harus diiringi dengan perawatan dari dalam. 

“Adapun produk perawatan dengan essential oil aman untuk kulit sensitif. Namun demikian, tetap dianjurkan untuk mengikuti panduan dan petunjuk penggunaan. Terlebih untuk kulit sensitif, prinsipnya selalu sama, yakni apabila baru menggunakan suatu produk, mulailah dari dosis terkecil,” ujar dr. Dian Pratiwi.