Liputan6.com, Jakarta - Musisi asal Amerika Serikat (AS), Demi Lovato, merupakan salah satu figur publik yang terbuka mengenai kesehatan mental.
Belum lama ini, Lovato kembali membicarakan tentang masalah kesehatan mental yang dialaminya. Mengidap gangguan bipolar, pelantun Heart Attack tersebut mengaku justru lega dan senang atas diagnosis itu.
Baca Juga
"Saya sangat lega ketika akhirnya mendapatkan diagnosis," kata Lovato ketika ditemui di Hollywood & Mind Summit di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 11 Mei 2023 lalu.
Advertisement
Ia mengungkap, selama bertahun-tahun, dia tak memahami cara-cara yang dilakukannya untuk menghadapi depresi.
“Saya telah menghabiskan bertahun-tahun berjuang, dan saya tidak tahu mengapa saya memiliki cara tertentu dalam menghadapi depresi pada titik terendah yang ekstrem,” tutur wanita kelahiran 1992 tersebut kepada People.
Lebih lanjut, Lovato menuturkan, sejak dahulu ia telah mengalami kesedihan yang datang secara tiba-tiba.
"Saya ingat saat berusia 15 tahun di bus wisata dan menonton penggemar mengikuti bus saya dengan poster, dan mencoba membuat saya melambai ke luar jendela. Yang bisa saya lakukan hanyalah duduk di sana dan menangis," cerita wanita yang memulai karier di dunia tarik suara sejak 2008 itu.
"Dan saya ingat, saya berada di belakang bus wisata dan menonton penggemar saya. Lalu saya menangis dan berpikir, 'Mengapa saya sangat tidak bahagia?'” lanjut Demi Lovato.
Demi Lovato Ingin Bantu Pengidap Gangguan Bipolar Lainnya
Lovato mengatakan, ia tak menutupi diagnosis gangguan bipolarnya dari publik. Sebab, ia ingin menyebarkan hal yang dia alami dan telah pelajari.
"Saya tahu bahwa jika saya dapat membantu orang lain dalam perjalanan mereka, itulah yang ingin saya lakukan," kata sang penyanyi.
Pada 2011 lalu, mantan bintang Disney itu sempat menuturkan bahwa ia menjalani terapi untuk anoreksia dan bulimia.
Sejak didiagnosis gangguan bipolar, ia mengaku baru menyadari diagnosis itu karena mencari bantuan profesional.
"Saya tidak pernah tahu jika tak menjalani perawatan, bahwa saya bipolar," jelas Lovato.
"Melihat ke belakang, itu (gangguan bipolar) masuk akal. Ada kalanya saya menulis tujuh lagu dalam satu malam, dan saya bangun sampai jam 5.30 pagi,” ia bercerita.
Dengan diagnosis gangguan bipolar, Lovato mengaku merasa memegang kendali atas hidupnya dan perasaannya.
Advertisement
Lovato Ingin Dilihat Lebih dari Diagnosisnya
Pada sebuah wawancara dengan penyiar radio Elvis Duran pada 2017 lalu, Lovato mengungkap bahwa dia ingin dilihat lebih dari sekadar diagnosisnya.
"Saya pikir ketika orang menyebut saya bipolar, itu benar–saya bipolar–tapi saya tidak suka jika orang menggunakannya sebagai label," katanya.
"Itu adalah sesuatu yang saya miliki, tapi tidak mendefinisikan siapa saya,” tambah Lovato.
Lovato Merasa Beruntung Didukung Keluarga
Lovato mengaku bersyukur karena bisa didukung oleh keluarga dalam menghadapi gangguan bipolar.
“Keluargaku luar biasa. Kami punya anggota keluarga yang berjuang melawan kecanduan, jadi mereka sangat pengertian terhadap masalah kesehatan mental,” ungkapnya.
Lovato juga merasa beruntung karena topik kesehatan mental masih dianggap tabu bagi banyak orangtua.
"Saya pikir sangat penting bagi orang-orang untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan mental, karena itu adalah sesuatu yang sangat tabu untuk dibicarakan," ujarnya.
"Semakin banyak orang mengetahuinya, semakin banyak orang akan dapat menemukan solusi untuk apa yang mereka alami,” pungkas Lovato.
Mengenai Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai depresi manik, adalah penyakit mental yang menyebabkan suasana hati mengalami transisi naik turun yang parah, seperti melansir WebMD.
Orang yang memiliki gangguan bipolar dapat merasa sangat bahagia dan berenergi, dan periode lainnya mereka bisa merasa sangat sedih, putus asa, dan lesu.
Kata "manik" menggambarkan saat-saat ketika seseorang dengan gangguan bipolar merasa terlalu bersemangat dan percaya diri. Perasaan ini juga dapat melibatkan sifat lekas marah dan pengambilan keputusan yang impulsif.
Sekitar setengah dari orang selama periode manik juga dapat mengalami delusi (mempercayai hal-hal yang tidak benar dan tidak dapat dibicarakan) atau halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada).
Tokoh dengan Gangguan Bipolar
Selain Demi Lovato, ada beberapa tokoh ternama lainnya yang terbuka tentang diagnosis gangguan bipolar mereka, antara lain:
- Mariah Carey,
- Carrie Fisher,
- Bebe Rexha,
- Mel Gibson,
- Russell Brand,
- Kurt Cobain,
- Frank Sinatra, dan lain-lain.
Advertisement