Liputan6.com, Jakarta - Banyak masyarakat yang mengonsumsi daging kurban saat Idul Adha, baik daging kambing maupun daging sapi rupanya bisa memicu terjadinya konstipasi atau sembelit. Sembelit merupakan sebuah kondisi di mana seseorang kesulitan dalam Buang Air Besar (BAB) feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.
Lalu kenapa mengonsumsi daging berlebihan dapat menyebabkan sembelit? Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari memberikan penjelasan.
Baca Juga
Menurut Ira, daging kambing dan sapi yang termasuk kategori daging merah ini mengandung tinggi lemak yang membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.
Advertisement
Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.
“Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,” jelas Ira dalam keterangannya, Kamis (29/6/23).
Gejala Sembelit
Gejala sembelit yang dialami seperti perut terasa penuh, lebih sering kentut, menurunnya frekuensi BAB, feses keras dan kering, mengejan berlebihan saat proses BAB, hingga muncul BAB berdarah.
"Ada juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di WC," lanjutnya.
Minum Air Putih serta Konsumsi Buah dan Sayur
Cara untuk mencegah terjadinya sembelit, kata Ira Purnamasari, dapat dilakukan, antara lain:
Pertama, konsumsi air putih
"Dengan memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari dapat mencegah seseorang dari susah buang air besar, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan," terangnya, dikutip dari laman UM Surabaya.
Kedua, konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur mengandung serat yang dapat melunakkan feses sehingga feses dapat lebih mudah dikeluarkan.
“Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB,” imbuhnya Ira.
Advertisement
Konsumsi Probiotik
Ketiga, konsumsi probiotik
Tempe merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, mengandung probiotik atau bakteri baik yang tentunya baik untuk sistem pencernaan.
Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.
“Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan,” tutup Ira Purnamasari.
Pijat Perut Atasi Sembelit
Salah satu cara lain terhindar dari sembelit adalah pijatan. Pijatan ternyata tidak hanya bermanfaat untuk meredakan pegal dan linu. Bahkan, memijat perut juga mengatasi dan terhindar dari sembelit.
Berdasarkan penelitian dalam Journal of Body Work Movement Therapies pada tahun 2011, menyebutkan bahwa pijat perut menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengatasi kesulitan BAB yang kronis.
Penelitian ini menunjukkan, bahwa pijat perut bisa mengurangi waktu transit kolon (waktu yang dibutuhkan oleh makanan untuk bergerak melalui usus besar), menghilangkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman, serta bisa meningkatkan frekuensi BAB agar terasa lancar.
Pada kasus tertentu, pijat perut pun bisa melancarkan pencernaan pasien pascaoperasi yang mengalami kelumpuhan otot usus yang mengakibatkan ia mengalami gangguan pencernaan yang berkepanjangan (ileus paralitik).
Cara Memijat Perut
Berikut ini cara memijat perut agar lancar BAB yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah:
- Tubuh dalam posisi duduk atau berbaring dengan lutut ditekuk agar perut terasa kendur
- Tekan perut menggunakan ujung jari, buku-buku jari atau tumit tangan
- Lakukan gerakan membentuk huruf U terbalik mirip tapal kuda di bagian perut Anda bisa mulai pijatan dari sudut kanan bawah perut dan digerakkan ke arah atas
- Lanjutkan dengan pijat di bawah tulang rusuk, lalu arahkan ke arah sisi kiri
- Terakhir, pijat sisi kiri bawah dan lanjutkan pijatannya ke area tengah perut
Advertisement