Curhat Dokter Bedah Ketika Berhadapan dengan Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik

Kecanduan operasi plastik dapat terjadi pada siapa saja dan di sinilah butuh peran dokter

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Jul 2023, 09:05 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 09:04 WIB
Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)
Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi plastik dipilih oleh banyak orang berduit untuk mengubah penampilannya yang dirasa kurang. Namun anehnya, usai melakukan yang pertama, tidak sedikit yang memilih untuk kembali operasi plastik guna 'memperbaiki' bagian tubuh lainnya.

Seolah ketagihan, biaya yang mahal dan prosedur yang mengharuskan pasien dilukai tidak membuat para 'pelaku' operasi plastik kapok. Padahal, operasi plastik sama halnya seperti operasi pada umumnya, risiko untuk gagal terbuka lebar.

Dalam sebuah kesempatan, dokter spesialis beda plastik dan rekonstruksi, Dr dr Irena Sakura Rini SpBP-RE (K) MARS, mengatakan, ketika dirinya dihadapkan oleh pasien yang seolah kecanduan operasi plastik, hal pertama yang ditanyakannya adalah benar butuh atau enggak.

"Kalau memang ingin tampil lebih baik, itu juga enggak salah. Tapi kalau memang enggak perlu, ya kita akan kasih tahu enggak perlu," kata Sakura kepada Health Liputan6.com belum lama ini.

Pasien Harus Tahu Risiko Operasi Plastik

Sakura tidak memungkiri berhadapan dengan pisau bedah pasti sakit. Namun, seiring kemajuan zaman dan perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang kian modern, sudah banyak anastesi berkualitas baik.

"Banyak juga modalitas obat yang dapat menghilangkan rasa sakit tanpa risiko yang menakutkan," ujarnya.

Meski begitu, Sakura tetap mengingatkan pasiennya bahwa segala kemungkinan buruk bisa saja terjadi.

"Ketika kita dibius, pemeriksaan kurang lengkap, tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan, itu bisa saja terjadi," kata dokter bedah plastik yang sehari-hari berpraktik di 'Klinik Casa Lovina' yang berada di Kawasan Jakarta Selatan.

 

 

Melukai Pasien Dalam Hal Ini Operasi Plastik Ada Pasalnya

Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)
Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)

Oleh sebab itu, lanjut Sakura, dokter apapun diharuskan menyampaikan dengan gamblang dan bahasa yang mudah dimengeri bahwa ada risiko-risiko selama proses penyembuhan pasca dilukai sekian lama hingga apa yang harus dilakukan ketika muncul rasa sakit.

"Semua hal-hal itu harus dibuka ke pasien dan harus tanda tangan dulu supaya ada kekuatan hukum, karena kita (dokter) 'melukai' orang. Membuat orang luka kalau salah ada pasalnya," katanya.

Sayangnya, Sakura cukup sering berhadapan sama pasien yang ketika dijelaskan panjang lebar, tidak didengarkan dengan baik. Dia hanya sebatas tanda tangan tanpa mempedulikan apa yang dokter sampaikan.

"Setelah ada apa-apa baru pasien ngeuh. Baru deh dia ngotot. Nah, agar tidak terjadi itu, harus dijelaskan semuanya," ujarnya.

 

Berapa Biaya Operasi Plastik?

Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)
Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)

Secara umum, kata Sakura, biaya operasi plastik dalam satu kali prosedur tidak murah.

Namun, seperti dijelaskan Sakura, di Indonesia kebutuhan estetika seperti operasi plastik itu ada dan cukup tinggi.

Bahkan, Sakura menyebut bahwa tipikal pasien di Indonesia jika memang belum ada uang untuk melakukan operasi plastik, pilihan tindakan estetika yang lebih masuk sesuai kantonya. 

Misal, ketika uang yang dimiliki dirasa kurang untuk operasi plastik, pasien akan melakukan perawatan yang lebih terjangkau seperti botox dan filler.

"Baru setelah uangnya sudah ada, mereka pasti akan memilih prosedur lanjutan, yaitu bedah plastik estetika," ujarnya.

 

Perawatan Kecantikan Harga Terjangkau Banyak di Indonesia

Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)
Cerita Dokter Bedah Plastik Ketika Bertemu dengan Pasien-Pasien yang Seolah Kecanduan Operasi Plastik (Ilustrasi Wajah Cantik by pexels.com/pixabay)

Sebagai pemilik klinik kecantikan, Sakura memiliki metode perawatan yang sekiranya aman dan harga yang terjangkau bagi siapa saja, yaitu menggunakan Indiba.

Indiba memiliki kegunaan sangat luas, baik digunakan sebagai treatment tunggal maupun treatment kombinasi.

Indiba dapat digunakan pada wajah untuk indikasi pengencangan kulit, mengurangi kerutan, mengurangi bekas jerawat. Untuk tubuh, kata Sakura, Indiba digunakan untuk pembentukan tubuh, menghilangkan lemak.

"Alat ini bisa digunakan untuk menghancurkan lemak visceral fat. Bahkan untuk menumbukan kembali rambut, memperkuat folikel rambut, dan mengurangi kerontokan rambut," ujarnya.

Di sisi lain, Indiba dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pria dan wanita dengan kemampuan dalam membantu peremajaan vagina dan meningkatkan vitalitas pada pria.

Di bidang bedah, kata Sakura, program ini juga sangat membantu untuk pemulihan setelah operasi dengan memperbaiki lymphatic drynage, sirkulasi darah, mengurangi nyeri, hingga mempercepat pentembuhan luka.

"Sangat baik digunakan untuk perawatan sebelum dan sesudah tindakan operasi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya