Kucing Juga Bisa Obesitas, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bukan hanya manusia, kucing juga bisa obesitas, lho. Yuk, simak penyebab dan cara menangani kucing yang kegemukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 06:00 WIB
Tolong, Kucingku Kegemukan! Begini Cara Jitu Turunkan Berat Badannya
Yuk turunkan berat badan si kucing.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penyayang kucing suka memanjakan si anabul dengan cara memberi makanan yang melimpah. Sayangnya, meski kawan berbulu kesayangan Anda itu senang dengan keputusan ini, dokter hewan mungkin memilik pendapat yang berbeda.

Tidak hanya manusia, kucing juga bisa obesitas jika terlalu banyak makan dan kurang gerak. Seekor kucing dianggap kelebihan berat badan jika bobotnya 10 hingga 20 persen lebih tinggi dari berat badan idealnya, dan obesitas jika total lemaknya 20 persen lebih tinggi dibandingkan berat badan idealnya.

Obesitas pada kucing merupakan hal yang sangat umum, yang dialami oleh 63 persen kucing di negara maju.

"Obesitas pada kucing jelas merupakan masalah yang terus berkembang," ucap Carolyn McDaniel, VMD, seorang dosen ilmu klinis di Cornell University's College of Veterinary Medicine. "Mungkin 50 persen kucing yang datang di klinik hewan akhir-akhir ini kelebihan berat badan, jika tidak obesitas."

Kelebihan berat badan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan bagi hewan peliharaan Anda, termasuk sistem kekebalan tubuh lemah, gangguan endokrin dan metabolisme, penyakit kardiovaskular, hingga radang sendi.

Adapun gejala obesitas pada kucing menurut PetMD meliputi:

  • Kesulitan melompat atau menaiki tangga.
  • Lebih sering duduk atau berbaring dan menunjukkan keengganan untuk bangun dan bergerak.
  • Garis pinggang tidak tampak.
  • Pemilik tidak bisa merasakan tulang rusuk atau tulang pinggul kucing.
  • Jika dilihat dari atas, punggung kucing tampak rata (kucing terlihat berbentuk persegi panjang).
  • Bulu terlihat lebih kotor, berantakan, tidak terawat.
  • Collar (kalung leher) semakin ketat.
  • Lebih jarang buang air besar dan/atau lebih banyak buang gas.

Penyebab Obesitas pada Kucing

Tolong, Kucingku Kegemukan! Begini Cara Jitu Turunkan Berat Badannya
Yuk turunkan berat badan si kucing.

Menurut PetMD, penyebab obesitas pada kucing dapat dipecah menjadi dua kategori, yaitu faktor makanan serta faktor yang dipengaruhi hewan itu sendiri.

Faktor makanan yang menyebabkan kucing obesitas yaitu:

1. Jenis Makanan

Keseringan konsumsi makanan kering cenderung lebih meningkatkan berat badan kucing jika dibandingkan dengan makanan kaleng.

2. Porsi Makan yang Tidak Konsisten

Penting untuk konsisten dengan porsi makanan. Oleh sebab itu, gunakan sendok takar serta sajikan makanan sesuai porsi yang disarankan.

3. Makan Terlalu Cepat

Jika hewan peliharaan Anda makan terlalu cepat, ini dapat menyebabkan kucing bosan, menangis, dan merengek. Alhasil, Anda harus memberinya makan lagi untuk membuatnya tetap terhibur dan tenang.

4. Cara Pemberian Makan

Memberi makan satu atau dua kali sehari dalam porsi besar dapat meningkatkan risiko obesitas jika dibandingkan dengan memberi porsi kecil tapi sering.

5. Terlalu Sering Ngemil

Camilan cenderung lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan biasa. Oleh karena itu, menawarkan terlalu banyak camilan sepanjang hari dapat meningkatkan total asupan kalori yang akan meningkatkan berat badan.

Penyebab Obesitas pada Kucing

ilustrasi kucing gemuk
Ilustrasi/Copyright unsplash/Michael Sum

Sementara faktor yang dipengaruhi oleh hewan itu sendiri, antara lain:

1. Umur

Kucing berusia 8-12 tahun lebih berisiko mengalami obesitas ketimbang kucing yang lebih muda atau tua.

2. Dikebiri

Kucing jantan dan betina yang dikebiri (disterilkan) cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada yang tidak.

3. Lingkungan

Kucing yang terbiasa hidup dalam ruangan, atau kucing dengan akses luar ruangan yang terbatas, lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan karena cenderung kurang aktif akibat jarang berolahraga.

4. Kondisi Kesehatan

Alergi makanan dapat membuat pemilihan menu makanan untuk manajemen berat badan menjadi tantangan. Sementara itu, masalah sendi dan arthritis dapat mengurangi mobilitas, yang berarti berkurangnya jumlah kalori yang dibakar, sehingga meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Segera bawa anabul ke dokter hewan jika ia mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Berdasarkan kondisi kucing, dokter hewan akan menghitung target kalori harian yang tepat untuk menurunkan berat badan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan kucing yaitu:

Cara Menurunkan Berat Badan Kucing

Tolong, Kucingku Kegemukan! Begini Cara Jitu Turunkan Berat Badannya
Yuk turunkan berat badan si kucing.

1. Konsumsi Makanan Rendah Kalori

Makanan rendah kalori dan tinggi protein direkomendasikan untuk menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan massa otot tanpa lemak. Diet rendah karbohidrat dan lemak tetapi tinggi protein dan serat tidak larut umumnya dianjurkan untuk membuat kucing kenyang lebih lama.

2. Pilih Makanan Kalengan

Jika Anda terbiasa memberikan anabul makanan kering, sebaiknya gantilah dengan yang kalengan. Selain itu, ingatlah untuk tidak pernah meninggalkan makanan lembab pada suhu kamar selama lebih dari 2-4 jam untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Penting juga untuk mencuci mangkuk makan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun.

3. Ikuti Diet Sesuai Resep Dokter

Resep diet kontrol metabolik yang diberikan dokter hewan dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan karena diet ini bertujuan untuk menginduksi ketosis—di mana tubuh menghasilkan energi dari proses pembakaran lemak, bukannya glukosa dari karbohidrat—alih-alih mengurangi total asupan kalori.

Ingatlah bahwa jika Anda mengubah jenis makanan kucing, penting untuk melakukannya pelan-pelan secara bertahap selama 7-10 hari untuk mencegah gangguan pencernaan.

"Seekor kucing yang kelaparan karena diet ekstrem berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti lipidosis hati," ujar McDaniel dikutip dari Cornell Feline Health Center.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Ayo Jaga Diri dan Kelola Stres Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ayo Jaga Diri dan Kelola Stres Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya