Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi karbohidrat sangat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Oleh sebab itu, banyak dokter yang mewanti-wanti pasien diabetes untuk jaga pola makan dan hindari konsumsi karbohidrat berlebih.
Karbohidrat adalah zat yang berperan dalam proses pembentukan energi sehingga tubuh kuat untuk beraktivitas sehari-hari. Zat ini banyak ditemukan pada makanan pokok seperti nasi, jagung, kentang, umbi-umbian, mi, dan makanan-makanan manis.
Baca Juga
Namun, di balik manfaat tersebut, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Advertisement
Seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, kerusakan saraf, hingga infeksi jaringan seperti infeksi di kaki. Risiko ini bisa timbul terutama pada pasien diabetes.
"Oleh karena itu orang dengan diabetes (diabetesi) harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar kadar gula yang ada di dalam tubuh tidak meningkat," kata dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Bekasi, Melisa Diah Puspitasari dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu 2 Agustus 2023.
Jenis Karbohidrat Apa Saja?
Melisa menjelaskan bahwa ada tiga jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan sehari-hari, yaitu:
1. Gula
Gula merupakan tipe karbohidrat sederhana yang bisa langsung dicerna oleh tubuh ketika dikonsumsi. Gula bisa ditemukan pada makanan manis seperti buah utuh, jus, produk susu, madu, hingga makanan olahan seperti permen dan kue-kue.
2. Pati
Pati adalah tipe karbohidrat kompleks yang membutuhkan waktu lama untuk mencernanya hingga menjadi energi. Pati biasa ditemukan pada makanan pokok seperti nasi, kentang, pasta, ubi, dan jagung.
3. Serat
Sama seperti pati, serat adalah jenis karbohidrat kompleks dan biasa ditemukan pada makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Karbohidrat Bukan Satu-satunya Alasan Kadar Gula Naik
Perlu digarisbawahi bahwa konsumsi karbohidrat bukan satu-satunya alasan mengapa kadar gula darah meningkat.
Naiknya kadar gula darah sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat stres, istirahat, hingga kesehatan individu.
"Namun tidak dapat dimungkiri jika makanan adalah salah satu faktor terbesar yang akan mempengaruhi kadar gula darah Anda," ujarnya.
Hal ini bisa terjadi karena hasil akhir pemecahan karbohidrat dalam tubuh adalah berupa gula atau glukosa.
Zat glukosa akan masuk ke dalam peredaran darah menuju ke seluruh sel-sel tubuh.
Advertisement
Dampak Karbohidrat pada Pasien Diabetes
Sedangkan, orang dengan diabetes memiliki kondisi di saat tubuh tidak dapat memasukkan gula ke dalam sel-sel tubuh karena gangguan pada insulin.
Insulin diproduksi oleh pankreas dan membantu masuknya glukosa dari darah ke sel-sel tubuh. Tanpa insulin atau bila insulin ada tapi tidak bekerja optimal, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
"Bila diabetesi mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan maka kadar gula darah akan semakin tinggi. Bila kondisi tersebut dibiarkan, maka akan muncul berbagai macam masalah kesehatan," kata Melisa.
Pasien Diabetes Tetap Boleh Konsumsi Karbohidrat
Melisa, menegaskan, walau karbohidrat bisa meningkatkan kadar gula darah, bukan berarti pengidap diabetes tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sama sekali.
"Diabetesi tetap masih diperbolehkan untuk mengonsumsi karbohidrat. Namun takaran dalam sekali penyajian makanan harus dibatasi," ujar Melisa.
Takaran karbohidrat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pada setiap diabetesi. Untuk mencegah gula darah meningkat, pasien mungkin dianjurkan untuk membatasi konsumsi karbohidrat hingga 10, 15, hingga 25 gram per penyajian.
"Tapi untuk mengetahui pasti, Anda bisa mengkonsultasikan diet Anda dengan dokter atau ahli nutrisi di rumah sakit, terutama jika Anda mengidap diabetes melitus tipe 1, yang mengharuskan Anda untuk mengkonsumsi insulin secara rutin," katanya.
Advertisement