Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Efek Pakai Vibrator, Bisakah Mainan Seks Ini Bikin Alat Kelamin Tidak Peka?

Efek penggunaan vibrator, bisakah membuat alat kelamin menjadi tidak peka?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Sep 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2023, 21:00 WIB
Kisah Perempuan Mantan Pekerja Kantoran Beralih Profesi Jadi Penjual Mainan Seks
Ilustrasi efek penggunaan vibrator, bisakah membuat alat kelamin menjadi tidak peka? . (dok. Womanizer Wow/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para wanita yang mempunyai hubungan erat dengan vibrator, Anda mungkin merasa sulit untuk mencapai orgasme tanpanya. Tapi bukan berarti Anda harus membuang mainan seks.

Aimee Eyvazzadeh, seorang dokter kandungan mengatakan, mungkin saja jika terlalu sering menggunakan mainan seks, alat kelamin seseorang menjadi tidak peka atau terbiasa dengan perasaan tertentu. Kondisi ini disebut desensitisasi.

Meski begitu, hal ini jarang terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan.

"Jika pengguna vibrator biasa berhubungan seks atau masturbasi tanpa vibrator dan menyadari bahwa mereka lebih sulit mencapai orgasme, maka mereka harus menggunakannya," kata Eyvazzadeh, dikutip Insider, Sabtu (2/9/2023).

Ketidakpekaan dalam Penggunaan Vibrator

Desensitisasi (ketidakpekaan) adalah hal yang normal dan tidak perlu dipermasalahkan. Ada perbedaan antara desensitisasi sementara dan kerusakan saraf yang membutuhkan perhatian medis, tetapi vibrator bukanlah penyebabnya.

"Menggunakan vibrator pada posisi yang sama atau pada frekuensi atau tekanan yang sama setiap kali Anda melakukan masturbasi, dapat membuat otak dan tubuh terbiasa dengan jenis rangsangan tertentu, membuatnya tidak peka terhadap jenis sentuhan lain," terang Eyvazzadeh.

Pengaturan Aman Gunakan Vibrator

Kecuali jika seseorang menggunakan vibrator dengan cara yang tidak diinginkan, seperti mengikis alat kelamin atau memukulnya dengan paksa, kecil kemungkinannya akan merusak area kelamin, termasuk vulva, menurut dokter kandungan Amir Marashi.

Ditambahkan Aimee Eyvazzadeh, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf kelamin yang serius seperti pudendal neuralgia, tetapi vibrator bukanlah penyebabnya. Selama seseorang menggunakan vibrator "dalam jumlah cukup", alat kelamin mereka akan baik-baik saja.

Istirahat Sejenak dari Vibrator

Gunakan pengaturan yang lebih rendah atau cobalah di area yang berbeda.

Jika Anda merindukan sensasi yang diberikan vibrator Anda saat pertama kali menggunakannya, Aimee Eyvazzadeh menyarankan, untuk tidak menggunakan vibrator untuk waktu yang lama saat Anda melakukan masturbasi tanpa mainan.

Eksperimen dengan Berbagai Sentuhan

Tidak memengaruhi minat seks
Ilustrasi bereksperimen dengan berbagai jenis sentuhan, baik dengan tangan Anda atau mainan seks. (unsplash.com/@qstevenson)

Jika Anda cenderung menggunakan pengaturan tertinggi pada vibrator Anda atau pola getaran tertentu, mengubahnya dapat membantu membatalkan pengkondisian tubuh Anda terhadap sentuhan tertentu, menurut peneliti seks Zhana Vrangalova.

"Ujung-ujung saraf di area genital sudah terbiasa dengan getaran yang sangat tinggi dan cepat ini -- mereka sudah terkondisikan sedemikian rupa sehingga sensasi yang lebih lambat dan tidak terlalu intens tidak akan berhasil," ujar Vranglova kepada Well+Good.

Oleh karena itu, bereksperimen dengan berbagai jenis sentuhan, baik dengan tangan Anda atau mainan seks adalah cara lain untuk mengatasi desensitisasi sementara dan menemukan lebih banyak cara untuk merasakan kenikmatan.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya