Anak Kena Cacar Air, Boleh Mandi Enggak? Ini Kata Dokter

Menurut dokter spesialis anak konsultan buah hati tetap disarankan mandi meski terkena cacar air.

oleh Ruli Ananda Putri diperbarui 04 Okt 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi cacar. (Unsplash/Ivan-balvan)
Ilustrasi cacar air. (Unsplash/Ivan-balvan)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang menyebut anak yang terkena cacar air tidak boleh mandi. Padahal menurut dokter spesialis anak konsultan Anggraini Alam saat kena cacar air malah disarankan mandi asalkan tidak sedang demam. 

“Prinsipnya apabila tidak terkena demam tinggi, itu boleh mandi,” jelas wanita yang karib disapa Anggi ini.

Ketika pasien cacar air dimandikan dalam kondisi demam, hal tersebut akan memperparah tubuh anak.

“Begitu dingin dibaca oleh tubuh, dan ternyata suhunya kurang, maka kondisi ini akan membuat demam lebih tinggi lagi,” lanjut Anggi.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung ini menjelaskan mandi bermanfaat untuk menjaga kebersihan kulit. Sehingga kulit tidak dipenuhi oleh kuman.

“Kulit kita ini penuh kuman kalau tidak mandi, dan justru malah menyebabkan infeksi,” ungkapnya.

Bila tidak mandi, tubuh anak akan semakin gatal. Sehingga dalam kondisi itu, dikhawatirkan anak menggaruk luka cacar air hingga pecah.

“Cacar air yang pecah, selanjutnya menyebabkan bopeng di kulit,” terangnya dalam sebuah diskusi media daring, yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Oktober 2023.

Manfaat anak yang dimandikan saat cacar air, selain mengurangi kuman di kulit, ini juga berguna untuk  meredakan rasa gatal.

“Dengan mandi anak menjadi nyaman, serta menghindari infeksi oleh bakteri yang ada di kulit.”

Upaya Perawatan Kulit Anak yang Terkena Cacar Air

Selain mandi, Anggi merekomendasikan tiga hal lain untuk merawat kulit anak yang sedang cacar air. Pertama, keringkan tubuh anak setalah mandi dengan cara yang lembut.

“Nah yang paling penting, mengeringkan anak dengan handuk cukup ditotol saja,” jelasnya.

Kedua, gunakan bedak talk atau biasa disebut ‘talek.’

“Bedak ini membantu kurangi risiko pecahnya cacar air, ketika tergosok.”

Ketiga berjemur, cara ini dapat menghilangkan bekas luka cacar air.

“Ini bisa hilang dalam 2 atau 3 bulan, apalagi kalau sering dijemur, maka semakin cepat hilang,” tambah Anggi

Risiko Komplikasi jika Cacar Air Tidak Ditangani dengan Baik

Cacar air yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang berujung kematian. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) di kesempatan yang sama. 

“Cacar air ini bisa buat komplikasi, antara lain yang paling ditakutkan ke otak. Ada juga infeksi sekunder pada kulit, pneumonia, dan yang beratnya menyebabkan kematian,” jelas Piprim.

Menanggapi hal tersebut, Anggi pun menjelaskan lebih lanjut terkait komplikasi akibat cacar air, yakni:

  • Infeksi bakteri, biasanya terjadi akibat penderitanya yang menggaruk bintik cacar air.
  • Komplikasi neurologik, meliputi demam, kesulitan berjalan, dan gangguan bicara yang berlangsung selama berhari-hari.
  • Komplikasi kardiovaskular
  • Pneumonia, komplikasi paling umum yang diderita oleh orang dewasa.
  • Komplikasi gastrointestinal atau peradangan usus.
  • Komplikasi lainnya seperti congenital varicella syndrome, atau cacar yang diderita oleh ibu hamil, yang berdampak pada bayi.

Tanda-Tanda Awal Anak Kena Cacar Air

Cacar air adalah penyakit infeksi virus pada kulit yang menyebabkan bentol-bentol berisi cairan (leting) pada tubuh dan wajah. 

Tanda seseorang terkena cacar air dimulai dari demam, sakit kepala, lemas, nafsu makan berkurang, muncul ruam merah di daerah batang tubuh. Kemudian, baru menyebar ke area tubuh lain. 

“Ruam biasanya muncul di perut, dada, punggung, barulah menyebar ke seluruh tubuh. Biasanya kalau yang mengalami orang dewasa, bisa sampai ke kepala hingga rongga mulut, semua bisa terkena,” ujar Anggi.

Meski menempati seluruh tubuh, luka cacar air tidak mucul di telapak tangan maupun kaki.

Infografis Angka Kelahiran Anak di ASEAN pada 2022
Angka Kelahiran Anak di ASEAN pada 2022. (Liputan6/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya