Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 9.000 kasus dari total 22 ribu kasus stunting di seluruh wilayah Jakarta pada 2023 telah dituntaskan. Hal ini disampaikan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Sementara, untuk angka rawan gizi saat ini telah terselesaikan sebanyak 13 ribu kasus.
Baca Juga
"Untuk angka rawan gizi, berjumlah 23 ribu kasus dan yang sudah selesai hingga saat ini ada sebanyak 13 ribu kasus," ungkap Heru di Jakarta, Kamis, dilansir Antara.
Advertisement
Mengenai penanganan stunting dan pemberian makanan tambahan (PMT), Heru menerangkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bersinergi melalui program "Jakarta Beraksi" dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting atau tengkes.
Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan sinergi melalui program "Jakarta Beraksi" yang dilakukan dengan memberi asupan makanan yang dimasak oleh kader posyandu.
Makanan tersebut telah ditimbang sesuai kebutuhan gizi balita yang mencakup karbohidrat, protein, dan serat.
Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting dengan memfasilitasi pembuatan website stunting.jakarta.go.id sebagai dashboard stunting.
Selain itu, penguatan fungsi Posyandu sebagai tempat skrining awal juga dilakukan. Penguatan juga dilakukan dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita serta PMT yang diberikan melalui puskesmas dan kelurahan pada ibu hamil dan balita.
Heru Budi Tinjau Kasus Stunting di Jakarta Barat
Kemarin, Rabu, 11 Oktober 2023, Heru mengunjungi Puskesmas Kelurahan Pekojan I di Jalan Bandengan Utara I, Tambora, Jakarta Barat guna meninjau kasus stunting pada balita di daerah itu.
Di sana, dari sembilan balita yang teridentifikasi stunting, terdapat lima balita yang sudah tertangani gizinya.
Advertisement
DPRD Dorong Pemprov DKI Jakarta Serius Tangani Balita Stunting
Anggota DPRD DKI Jakarta Basri Baco meminta Pemprov DKI Jakarta maupun Dinas Kesehatan untuk serius dalam mengupayakan penanganan balita dengan permasalahan gizi secara masif dan menyeluruh sehingga terwujud Jakarta bebas stunting.
Basri juga mendorong anggaran khusus stunting harus ditingkatkan. Kemudian, titik stunting harus menjadi fokus kolaborasi antardinas dan terutama sebagai penanggung jawab dinas kesehatan.
"Melakukan sinergi lintas SKPD terutama untuk pemerataan pemberian PMT, vitamin untuk usia anak sekolah dan ibu hamil secara rutin," ujar Basri di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (9/10).