Ketua MPR RI Dorong BRIN Koordinasi dengan Kemenkes RI dalam Upaya Pencegahan Cacar Monyet di Indonesia

Begini kata Bamsoet terkait kasus cacar monyet di Indonesia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Okt 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 17:30 WIB
Bambang Soesatyo
"Berbagai persiapan telah dilakukan oleh MPR untuk memastikan agenda sidang MPR 2023 berjalan sukses," ujar Bamsoet, dalam konferensi pers persiapan Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen RI Senin (15/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Badan Riset dan Inovasi (BRIN) melakukan kajian lebih detail dan mendalam terkait vaksinasi cacar (smallpox) yang mereka sebut dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi virus cacar monyet (monkeypox).

Serta menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait manfaat pemberian vaksinasi cacar untuk pencegahan dari paparan cacar monyet yang kasusnya sudah ada di Indonesia sejak Agustus 2022.

"Mendorong BRIN untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan untuk memberikan vaksin cacar," kata Bamsoet dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Lebih lanjut Bamsoet, mengatakan,"Agar masyarakat terhindar dari terpapar monkeypox, disebabkan beberapa waktu lalu disebut bahwa kasus monkeypox telah masuk dan mulai ditemukan di Indonesia."

Kelompok Berisiko Terpapar Cacar Monyet

Selain itu, Bamsoet juga meminta pemerintah dalam hal ini Kemenkes RI memberikan perhatian secara lebih terhadap kelompok berisiko terpapar cacar monyet, seperti ibu hamil, anak-anak, serta orang yang memiliki gangguan imun tubuh.

"Dan, memberikan arahan lebih lanjut kepada kelompok tersebut agar terhindar dan aman dari ancaman cacar monyet," ujarnya.

Terakhir, Bamsoet meminta Kemenkes RI untuk berkoordinasi dengan BRIN guna memastikan tatacara penanganan secara umum terhadap pasien cacar monyet secara maksimal, seperti pemberian obat pendukung, upaya peningkatan daya tahan tubuh, dan obat yang dipertimbangkan yakni Tecovirimat.

"MPR menyarankan dan mengimbau masyarakat agar mengikuti rekomendasi dan saran pemerintah dalam mencegah diri dari terpapar monkeypox yakni dengan vaksinasi cacar atau smallpox," pungkasnya.

Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Bamsoet Minta Pemerintah Lakukan Langkah Ini

Sebelumnya, Bamsoet merespons perihal adanya tujuh kontak erat kasus cacar monyet di Indonesia yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Namun, ketujuhnya tidak dilakukan pemeriksaan lantaran disebut tidak memiliki gejala.

Bamsoet pun meminta Kemenkes menginstruksikan atau mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Dinas Kesehatan untuk terus memantau ketujuh orang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi cacar monyet selama masa inkubasi 21 hari.

"Sehingga apabila timbul keluhan maupun gejala, tim tenaga kesehatan dapat segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut, serta melakukan tindakan penanganan yang tepat," kata Bamsoet.

Lebih lanjut, pemerintah diminta untuk mendukung Kemenkes agar menyiapkan langkah-langkah antisipasif sejak dini guna mengatas penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox atau mpox yang saat ini kasusnya sudah terdeteksi di Indonesia.

Edukasi Masyarakat tentang Cacar Monyet

Tentunya di samping mengedukasi masyarakat tentang apa itu cacar monyet, mulai dari gejala cacar monyet, penyebab tertular cacar monyet, hingga cara mencegah dan mengobatinya.

"Hal ini penting guna memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih aware terhadap penularan juga penyebaran cacar monyet," katanya.

Bamsoet juga meminta pemerintah untuk memantau dan melakukan komunikasi dengan negara-negara yang sudah terjangkit cacar monyet seperti Inggris, Belgia, Australia atau Spanyol.

Hal ini dilakukan guna mendapat informasi bagaimana cara mendeteksi dini hingga bagaimana cara penanganan yang tepat dan baik dalam menghadapi kasus cacar monyet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya